Untukmu yang di Sana, Terima Kasih Telah Mengukir Kisah yang Indah di Hidupku

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.

---

 

Cinta, sebuah kata sederhana yang kini tengah aku rasakan sejak aku mengenalmu. Mencintaimu adalah hal yang tak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Setiap hari kita saling bercanda dan mengukir tawa bersama. Kamu yang selalu membuatku tersenyum, kamu juga yang membuat hidupku penuh warna.

Sekarang semuanya tak lagi sama saat kamu mengerti bahwa aku menaruh hati padamu. Sedih rasanya saat kamu mulai menjauh, dan kita tak saling bicara. Hal yang kini kurindukan tapi... bukankah cinta memang begitu adanya?

Aku tahu, aku terlambat menyadarinya bahwa cinta tak hanya mengajarkan bahagia namun juga pedihnya pengorbanan. Senyum atas bahagia yang telah kamu beri telah berganti tangis setiap kali aku mengingatmu.

Kamu meninggalkanku tanpa seuntai kata, yang terasa lebih menyakitkan daripada rasa yang tak berbalas. Aku, orang yang selalu memperhatikanmu meski tak sedikit pun terlihat olehmu. Yang mendekatimu, meski engkau kian menjauh. Karena mungkin kamu tak pernah melihatku sebagai sosok yang kamu impikan.

Sepi telah mengisi penuh relung hatiku, saat bayangmu tak pernah lepas dari ingatan. Tetes air mata yang terjatuh, hanyalah cara termudah untuk menguatkan hati. Hati yang terluka karena cinta yang tersisih.

Aku mengerti rasa ini tak bisa dipaksa, tapi aku tak mengerti mencintaimu bisa sesakit ini. Memutuskan asa melupakan sejuta logika. Dalam kesendirian aku mencoba melangkah, menguatkan hati dengan tawa dengan doa. Menghapus segala sakit di hati, agar aku mampu berdiri. Bukan hal yang mudah memang, tapi aku tak ingin larut dalam sedihku.

Aku ingin cinta yang kumiliki takkan sampai menghancurkan hati, meski duka tengah bertahta. Aku ingin cinta yang kumiliki, menjadi penerang jalan di setiap langkah. Kamu yang berada jauh di sana, ingatlah bahwa aku selalu inginkan yang terbaik untuk kita.

Sedih, takkan mampu lagi menghampiri karena kini aku sudah bahagia. Bahagia karena pernah mengenalmu dan mengukir kisah kita diatas goresan pena. Untukmu yang kucinta, terimakasih untuk semua rasa yang kau beri. Terimakasih karena kamu mengijinkanku hadir di hidupmu, pernah melukis senyum di wajahmu.

Sekarang harapan itu telah berganti, aku berharap kita masih bisa menjalani kehidupan yang lebih berarti. Hingga kelak Tuhan berkenan pertemukan kita di waktu yang berbeda, dengan kisah yang berbeda. Saat aku bisa menghampirimu, melihat kembali senyum itu.

 

#CintaDalamKata