Untuk Kekasihku, Aku Memang Tak Peka, Tapi Dengarlah Alasanku

Aku terlihat tak pernah berusaha untuk memperjuangkan hubungan kita atau kamu, tapi aku berusaha. Mungkin tak terlihat di matamu, yang terlihat hanya kecuekanku di depanmu. Itu ada hal yang menjadi trademark para lelaki, aku bisa apa?

Aku takkan begitu saja peduli. Aku takut nanti aku malah terlihat tidak ikhlas, kamu akan semakin sedih dan terluka. Aku tidak pernah mau hal itu terjadi.

Memang terdengar tidak masuk akal, tapi benar adanya. Aku tidak bisa dengan mudah memahami tatapanmu yang datar akan menandakan hal lain. Aku juga tidak akan bisa dengan cepat paham kalau kamu mengatakan "Gak apa-apa" berarti kamu kenapa-kenapa.

Pikiranku akan selalu saja menemukan arti yang jauh dari harapanmu. Aku tidak mampu terus menerus menebak dan menerka. 

Ya, aku lelah karena harus selalu memutar otak untuk memahami semua ini. Semua kode-kodean yang banyak dibilang orang sebagai tanda dari wanita agar cowok lebih peka. Namun, itu tak pernah membantuku.

Aku bahkan terlalu lelah untuk mencoba memahami kondisimu. Hal tersebut aku lakukan karena aku takut akan salah dalam membaca situasi yang berujung keretakan yang lebih besar. Aku ingin mempertahankanmu, meskipun perdebatan ini terus terjadi. Aku ingin kita tetap bersama.

Baca Juga: Kode buat Cowok: Terbongkar! Ini 11 Cara yang Cewek Lakukan untuk Menarik Perhatianmu!

Bisa kamu katakan seperti itu, karena aku selalu memutar otak untuk menghasilkan apa yang terbaik untuk kamu. Kemudian, kamu, dikenal sebagai perasa, menggunakan hati. Aku tak menyalahkanmu, karena memang begitu adanya Tuhan menciptakan kita. 

80 persen memang aku gunakan logika untuk membuat keputusan sampai beraktivitas sehari-hari. Apalagi ketika aku bertemu denganmu. Aku selalu berusaha untuk mencoba lebih melihat dari sisimu, mencoba dengan perasaan, tapi aku tidak bisa.

Meskipun setelah surat ini kamu baca, mungkin aku akan tetap apa adanya di depanmu. Tetap terlihat cuek, tidak peka, dan tidak peduli. Maka, sebelumnya aku akan meminta maaf kepadamu.

Aku meminta maaf kalau aku secara tidak sengaja akan menyakitimu. Tak pernah maksudku untuk membuatmu terluka. Tak pernah aku ingin kamu merasa aku tidak peduli padamu.

Aku tahu kalau kamu akan beranggapan aku memaksamu, tapi tidak pernahkah kamu mencoba? Cobalah langsung ungkapkan apa yang mau ungkapkan. Kamu terlalu banyak mengirimkan pesan terselubung yang aku sendiri bingung untuk mengartikannya.

Akan sulit bagimu aku tahu, karena kamu terbiasa menahan segalanya. Namun, cobalah ungkapkan, termasuk bebanmu, karena aku selalu di sampingmu. Aku akan selalu membantumu sekuat tenagaku. Aku tidak bisa bertindak kalau tidak tahu apa yang menjad persoalannya.

Antiklimaks? Menurutku tidak, karena tidak ada rasa kekesalan lagi dalam diriku ketika surat ini aku buat. Aku hanya ingin ungkapkan apa yang bagiku logis dan kamu perlu ketahui. Kemudian, atas segala yang terjadi, kita tetap bersama, aku senang.

Kamu masih berusaha menjadi bagian dari hidupku. Aku senang akan hal itu, karena kamu adalah kejutan terindah yang pernah aku dapatkan. Kamu adalah yang bisa memahamiku atas ketidakpekaan ini. Terima kasih.

Memang surat ini akan tampak seperti kekesalanku, tapi sebenarnya tidak. Ini cara lainku untuk meminta maaf atas sikapku itu. Aku ingin tunjukkan kalau aku punya alasannya dan berharap kamu bisa kembali mengerti dengan apa yang terjadi padaku.

Dari "si tidak peka" sang kekasih yang terus mencintaimu..

Baca Juga: Bro, Ini Lho 15 Arti 'Kode' yang Dikirimkan Cewek buat Kamu