Karena Jodoh adalah Cerminanmu. Sudah Sesuaikah Pantulan Cerminmu dengan Jodoh Impianmu?
pexels.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.
Pernahkah kalian mendengar bahwa jodohmu kelak adalah cerminan dari dirimu? Sudahkah kalian bertemu dengan pantulan cermin tersebut? Tidak usah resah bila belum, aku pun demikian.
Ingin rasanya segera mengikat diri dalam pernikahan, apalagi jika kanan kiri sudah mulai melepas masa lajang satu persatu. Rasa-rasanya sudah tak sabar untuk menjalani tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu seumur hidup.
Jodohmu adalah pantulan cerminmu. Seperti apakah pantulan cerminmu?
beautygirl.cfTuhan menggunakan cermin sebagai objek kiasan dalam memberikan ciri-ciri jodohmu. Yang Tuhan maksudkan adalah dia yang memiliki kepribadian yang samalah yang akan menjadi jodohmu kelak. Tapi ingat, ini adalah cermin datar, bukan cermin cekung ataupun cermin cembung yang menghasilkan bayangan tidak seperti aslinya.
Seperti apakah pantulan cerminmu? Apakah baik, buruk, ataupun diantara keduanya? Apapun pantulanmu, maka kurang lebih seperti itulah pasanganmu kelak. Pasti ada yang berpikir jika aku ini sok tahu, belum bertemu pasangan berani-beraninya berbicara seperti itu. Oleh karena itu, izinkan diri ini meminta maaf apabila tampak agak tidak tahu diri.
Penasarankah kamu dengan jodohmu? Yang pasti dia adalah pantulan cerminmu dan pantulan cerminnya adalah dirimu.
notey.comAlasanku berani berucap demikian adalah karena aku percaya apa yang Tuhan katakan. Bukankah lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik dan lelaki yang buruk hanya untuk wanita yang buruk? Indah ya rasanya mendengar apa yang Tuhan janjikan untuk kita.
Tuhan akan memberikan kita yang terbaik apabila kita pun terus berusaha menjadi yang terbaik. Bukankah setiap diri kita ingin mendapatkan pasangan yang terbaik untuk menemani setiap detik kehidupan kita?
Setiap hari rasanya semakin dibuat penasaran akan pantulan cerminku. Seperti apa wajahnya, apa pekerjaannya, hobi apa yang dia sukai, dan hal-hal lain yang sangat seru untuk diimajinasikan.
Tapi satu hal yang pasti, dia pasti akan memiliki pantulan cermin yang sama denganku. Dia adalah pantulan cerminku dan aku adalah pantulan cerminnya. Jika memiliki pantulan yang sama, sudah pasti dialah yang akan menjadi pemimpin dalam hidupku seumur hidup.
Sudah berbanding luruskah pantulan cerminmu dengan jodoh yang kamu harapkan?
dialogosconunamuleta.blogspot.co.idEditor’s picks
Tapi bukankah sangat disayangkan jika waktu yang kita miliki hanya digunakan untuk menerka-nerka jodoh kita siapa? Jangan-jangan Tuhan malah kesal dengan kita yang membuang-buang waktu secara sia-sia.
Daripada disibukkan memikirkan dia yang belum jelas siapa orangnya, lebih baik kita memperbaiki diri. Ya, memperbaiki diri. Yakinkah kalau kita sudah menjadi pribadi terbaik? Sudah berbanding luruskah kita dengan tipe jodoh yang diinginkan?
Jika dibandingkan dengan level-level di permainan, jangan-jangan kita baru di level 1, tapi kriteria jodoh yang kita inginkan ada di level 6. Bukankah kita harus bekerja keras untuk mencapai level tersebut?
Jika ingin ada di level yang sama, masih perlukah mengisi waktu dengan berimajinasi? Bercermin pada diri sendiri, aku pun merasa masih tertinggal jauh dari level kriteria suamiku kelak.
Jika jodoh tak kunjung bertemu, mungkin Tuhan sedang mengingatkan kita untuk memperbaiki diri.
p.weather.com.cnSepertinya Tuhan sedang berupaya mengingatkan aku dan kalian untuk bercermin diri. Sudah samakah keadaan kita dengan kriteria jodoh yang diinginkan? Masih jauh dari kata sebanding ya? Oleh karena itu, nampaknya Tuhan Yang Maha Pengasih sengaja belum mempertemukan kita dengan jodoh kita.
Sengaja memberi waktu untuk memperbaiki segala kepribadian kita yang masih minus di mata-Nya, karena sangat jelas bahwa Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita. Bukankah impian kita semua adalah menikah dengan pasangan terbaik pilihan Tuhan, sekali seumur hidup, tua bersama hingga maut memisahkan?
Kehidupan pernikahan pastilah tidak seindah dan semulus yang kita bayangkan. Akan banyak kerikil, ombak, badai, dan rintangan lainnya yang akan menanti kita. Tapi kebahagiaan yang melimpah juga tak lupa sedang menanti kita di gerbang yang bernama pernikahan tersebut.
Karena akan mengalami susah sedih bersama, bukankah kita menginginkan pasangan terbaik untuk berbagi? Pasangan yang akan menjadi satu-satunya sahabat terbaik dalam hidup kita?
Sebelum bertemu pantulan cerminku, izinkan aku untuk memperbaiki diri terlebih dahulu.
pexels.comMembayangkannya saja sudah tampak sangat seru, apalagi kelak menjalaninya. Apakah aku bisa menjalani ibadah seumur hidupku kelak? Pantulan cerminku, aku disini tidak sabar menanti kedatanganmu bertemu dengan orangtuaku, meminta mereka untuk menjadikan putri mereka sebagai istrimu.
Tapi sebelum waktu itu tiba, biarkan aku berusaha memperbaiki diri ini agar kelak aku benar-benar bisa menjadi pantulan cerminmu. Aku ingin menjadi pantulanmu yang selama ini juga kau tunggu-tunggu.
Aku menanti pantulan cerminku, kalian pun pasti sedang meanti pantulan cermin kalian bukan? Semoga Tuhan mudahkan usaha kita untuk memperbaiki diri agar level kita bisa sama dengan level jodoh kita. Kita saling mendoakan ya? Semoga di lain kesempatan kita bisa berjumpa dengan keadaan kita yang sudah menemukan pantulan cermin kita masing-masing.
Berita Terkini Lainnya
