Tahun ini kita memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke 72. Dalam rangka memperingati hari jadi Indonesia ini, IDN Times bakal menghimpun 10 perempuan yang berpengaruh dan menginspirasi. Istimewanya lagi, usia mereka-mereka ini masih tergolong muda karena belum menginjak 30 tahun.
Kira-kira siapa saja para perempuan hebat yang bisa dijadikan teladan demi mengharumkan nama bangsa dan negara? Berikut daftarnya!
Nama Maudy Ayunda tentu tak asing lagi di telinga kita. Dara cantik yang masih berusia 22 tahun ini memiliki suara yang istimewa serta kemampuan akting yang mumpuni. Namun, prestasinya tak berhenti di situ saja. Maudy Ayunda diterima di banyak universitas ternama di dunia seperti NYU, Oxford University, Brown University, dan Columbia University. Pada akhirnya dia mengenyam pendidikan dan lulus dari universitas bergengsi, University of Oxford.
Karirnya sebagai mahasiswa terbilang tak biasa. Cewek yang menguasai 3 bahasa, Ingggris - Mandarin - Spanyol ini juga aktif di Oxford Economics Society dan menjabat sebagai Head of Speaker. Bahkan pada tahun 2012 lalu, dia menjadi pembicara berusia paling muda di acara The Regional Conference Evaluate the Millennium Development Goals and Looks to Creating a Foundation for the Post 2015. Pada bulan Juli 2017 Maudy didaulat sebagai pembicara di Kongres Diaspora yang juga dihadiri oleh mantan presiden AS, Barrack Obama. Keren gak sih prestasinya?
Masih berusia belia bukan hambatan bagi Leonika Sari untuk berprestasi. Berusia 22 tahun, dia sudah menjadi founder sekaligus CEO dari Reblood. Reblood merupakan sebuah startup yang mendorong orang-orang untuk mendonorkan darahnya.
Lewat aplikasi ini, pendonor darah bisa tahu lokasi terdekat mana yang bisa dituju untuk mendonorkan darahnya sekaligus memberikan reminder bagi pendonor untuk bergaya hidup sehat sebelum hari H sehingga memiliki kondisi tubuh yang prima. Melalui hasil karyanya ini dia ingin memajukan Indonesia dan menolong lebih banyak nyawa. Mulia sekali kan misi dan visinya?
Mungkin banyak yang belum tahu prestasi gadis kelahiran 21 Juni 1992 ini. Namun, Alinka Hardianti memiliki prestasi segudang di dunia balap Indonesia. Berkat didikan sang ayah, Didi Hardianto yang dulunya juga merupakan seorang pembalap profesional, Alinka sukses di dunia balap. Gadis kelahiran Jakarta ini dulunya terjun ke dunia balap sejak berusia 14 tahun.
Karirnya di dunia balap patut mendapat acungan jempol. Pasalnya, banyak prestasi yang ditorehkannya tiap tahun. Pada tahun 2009 juara 1 Kelas FWD (Drift Queen), Achilles Drift Battle. Kemudian 2010, menyabet juara 1 kelas FWD, Achilles Drift Battle 2010 putaran 4 (Toyota Team Indonesia) dan juara 1 Indonesia Super Touring 2013, ISOM putaran 5.
Kemudian pada 2014 dia menorehkan juara 1 Indonesia Super Touring 2014, ISOM putaran 1 dan juara pertama Kelas perempuan, Kejuaraan Nasional Slalom 2014 putaran 4 di Yogyakarta (Toyota Team Indonesia). Prestasinya tak berhenti sampai di sini karena pada tahun 2015 Alinda kembali menyabet juara 1 Free For All, Kejuaraan Nasional Slalom 2015 putaran 1 dan juara pertama kelas perempuan, Indonesia eXtreme Offroad Racing 2015 putaran 7.
Selanjutnya tahun 2016 Alinda kembali mengantongi juara pertama kelas perempuan, Kejuaraan Nasional Slalom 2016 putaran 1 di Malang dan juara 1 kelas perempuan, Indonesia eXtreme Offroad Racing 2016 putaran 2, BSD. Masih di tahun yang sama Alinda juga masuk ke delapan terbaik Kejuaraan Nasional Drift 2016 putaran 1, Cikeas, Bogor.
Cynthia Suwito juga merupakan salah satu perempuan berprestasi dan masuk ke dalam jajaran 30 under 30 Asia 2017 versi Forbes. Karyanya yang berjudul knitting noodles diperlihatkan di acara Untapped Discovery. Bahkan, perempuan kelulusan LaSalle Singapura jurusan seni ini mengatakan sudah merajut mi sejak usianya 14 tahun. Bahkan, mi instan karyanya sudah dirajut menjadi sebuah syal dan banyak produk lainnya. Perempuan cantik berusia 23 tahun ini juga merupakan salah satu finalis Harpers Bazaar Art Prize tahun 2015.
Kita tentu sudah akrab dengan Chelsea Islan. Salah satu selebriti tanah air berwajah imut sekaligus cantik ini ternyata memiliki segudang talenta. Selain punya banyak karya, dara berusia 22 tahun ini juga memiliki seabrek nominasi dan penghargaan. 3 tahun berturut-turut, Chelsea menyabet Actress of the year di acara Indonesian Choice Awards.
Kemudian pada tahun 2016 dia memenangkan kategori Pemeran Utama perempuan Terpuji di penghargaan Festival Film Bandung dan Aktris Pendukung Terpilih di Piala Maya 2016. Bahkan, di tahun 2017 ini Chelsea juga menyabet beberapa penghargaan seperti Pemeran Utama perempuan terbaik di ajang Indonesian Box Office Movie Award dan Pemeran Pendukung perempuan Terfavorit di Indonesian Movie Actors Awards 2017.
Prestasinya tak berhenti di situ saja karena pada tahun ini pula, Chelsea mendapat penghargaan "Woman of the year" dalam Beauty Awards yang digelar oleh BeautyFest Asia. Bahkan, dia juga terpilih sebagai ambassador Indonesia mewakili negara di ajang Japanesse Film Festival. Puncaknya, Chelsea Islan mendapatkan penghargaan Innovative Young Leader 2017 serta menjadi pembicara di acara yang digagas oleh The Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia.
Industri hijab fashion memang melambung beberapa tahun belakangan ini. Namun, Dian Pelangi yang merupakan founder dan CEO Dian Pelangi Fashion berhasil membuktikan bahwa dirinya beda dan berprestasi. Dia berhasil mendongkrak dan menaikkan tren hijab di mata dunia. Bahkan, menurut Business of Fashion magazine Dian pelangi merupakan salah satu dari 500 orang yang paling berpengaruh di dunia fashion.
Business of Fashion magazine juga menyebutnya memiliki gaya hijab yang orisinil dan bisa jadi ikon budaya pop. Bahkan, ilustrasi foto dirinya disejajarkan dengan orang berpengaruh lainnya dan menjadi cover dari majalah Business of Fashion magazine. Pada Oktober 2015 lalu Dian Pelangi juga mewakili Indonesia di Global Islamic Economy Summit (GIES).
Perempuan yang ada di balik kesuksesan Go-Jek ini memang patut diacungi jempol. Kecintaannya pada bidang matematika dan coding dari usia belia mengantarkannya hingga ke titik ini. Alamanda Shantika merupakan salah satu orang yang berkontribusi pada kesuksesan Go-Jek. Pada tahun 2015, Alamanda menjadi Vice President of Product dan kemudian menjadi VP of Technology yang membawahi 130 tim.
Meski begitu, posisi di Go-Jek tidak membuatnya berpuas diri. Alamanda memilih untuk hengkang dari Go-jek dan kemudian bergabung dengan Kibar. Bersama dengan Kibar, dia kemudian meluncurkan gerakan 1000 startup dan FemaleDev. Misinya hanya satu yaitu membangun ekosistem supaya startup digital di Indonesia bisa berkembang semakin baik. Bahkan, perempuan berusia 29 tahun ini bermimpi untuk menjadi menteri pendidikan Indonesia suatu saat nanti. Dan kini, Alamanda berhasil mendirikan Binar Academy, sekolah programmer gratis untuk anak Indonesia.
Dokter muda berparas rupawan ini memiliki serentetan prestasi. Bahkan, dirinya juga masuk ke dalam salah satu jajaran anak muda di 30 Under 30 Forbes Asia di tahun 2016 lalu. Selain piawai bermain harpa dan juga luwes dalam dunia model, dokter muda berusia 28 tahun ini ternyata layak menjadi panutan.
Bagaimana tidak, di usia yang masih sangat muda, perempuan cantik ini mendirikan WeCare.id. WeCare.id merupakan sebuah layanan elektronik yang menghubungkan pasien dengan calon donaturnya. Keren banget gak sih? Gak cuma bermanfaat, namun misinya untuk berbakti kepada masyarakat tercapai lewat proyeknya ini.
Heni Sri Sundani adalah seorang perempuan yang dulu pernah bekerja sebagai seorang TKI. Meski begitu, dia memiliki impian yang besar dan ingin menjadi seorang guru yang bisa berguna bagi orang lain. Pengalaman pahit sewaktu masih bersekolah dulu, seperti tak adanya biaya, jarak dari rumah ke sekolah yang harus ditempuh selama 2 jam jalan kaki, hingga jumlah tenaga pengajar yang sangat terbatas membuat tekadnya untuk mencerdaskan anak bangsa makin bulat.
Akhirnya sewaktu menjadi TKI di Hongkong dia juga mengisi waktu liburnya dengan mengikuti kuliah D3 jurusan IT dan rajin pergi ke perpustakaan tanpa sepengetahuan sang majikan. Selesai kuliah D3, Heni lantas melanjutkan pendidikan S1 selama 3,5 tahun di Saint Mary's University dengan mengambil jurusan manajemen wirausaha. Bahkan, ia menjadi kontributor di koran untuk membiayai pendidikannya ini.
Menyadari pentingnya pendidikan dan bagaimana kondisi pendidikan di tanah air, Heni pun membentuk komunitas AgroEdu Jampang yang memperjuangkan pendidikan pertanian bagi anak di desa. Bahkan, Heni juga masuk ke dalam salah satu deretan Anak Muda Berpengaruh di Bawah 30 tahun dari Forbes.
Monica Carolina atau yang memiliki nama beken Nixia ini bukan perempuan biasa. Dia adalah seorang gamer profesional. Mulai dari 2009 hingga sekarang, Monica tak pernah absen menyabet gelar penghargaan. Bahkan, jika dihitung ada lebih dari 50 penghargaan yang sudah diterimanya. Kemenangan pertamanya adalah menjuarai Guitar Hero Tournament di Hotgame FKI pada tahun 2009 lalu.
Setelah menjadi best player di tahun 2011 pada World Championship Gamer, Fatal1ty dia membuat website Nixiagamer.com. Dia menjadi founder sekaligus pemimpin dari NXA-Gaming. Bahkan, Monica juga merekrut para gamer perempuan untuk bergabung bersama dengannya. Tim gamers Nixia ini bahkan memberikan pelatihan serta gaji bagi para gamer perempuan yang memang memiliki skill serta tekad untuk mengikuti turnamen game.
Hebat kan prestasi dan pencapaian mereka? Yuk, jangan mau kalah! Torehkan prestasimu dan berusahalah untuk bisa jadi inspirasi bagi orang di sekelilingmu serta mengaharumkan nama bangsa dan negara.