Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengobrol dengan mertua(pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengobrol dengan mertua(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memiliki mertua yang punya sifat narsistik mungkin bukan hal yang mudah. Perilakunya yang sering menghindari kesalahan, mengabaikan tanggung jawab, egois, dan manipulatif kerap kali membuat kamu dan orang-orang sekitar merasa kewalahan hingga stres.

Dilansir Verywell Mind, Leanna Stockard, seorang terapis, menyebut bila berurusan dengan mertua yang narsis dapat menyebabkan stres yang luar biasa dan pertengkaran yang berulang dalam rumah tangga. Mertua mungkin sering merasa posisinya gak aman dan cemburu, sehingga dia akan menciptakan konflik antara kamu dan pasanganmu dengan mengkritik, menyebarkan narasi palsu, dan merusak hubungan.

Untuk mencegah hal tersebut semakin parah, kamu bisa ikuti beberapa tips cara menghadapi mertua yang narsistik di bawah. Yuk, perhatikan dan catat!

1. Komunikasikan dengan pasangan

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA )

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah komunikasikan dengan pasangan. Ini menjadi sangat penting karena ia mungkin ia gak merasa bahwa perilaku orangtuanya toxic. Ajaklah pasanganmu untuk mengobrol dan membahas hal ini secara pelan-pelan dan jangan menyudutkannya.

Maggie Holland, konselor kesehatan mental, dikutip Choosing Therapy, mengungkapkan, jangan pernah menyalahkan pasanganmu atas perilaku buruk orangtuanya, karena itu hanya akan menimbulkan ketegangan antara kalian. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan di momen ini adalah membuat pasanganmu merasa nyaman dan tunjukan rasa cinta yang tulus padanya.

2. Tetapkan batas yang jelas

ilustrasi memeluk (pexels.com/RDNE Stock project)

Sikap toxic yang mertua kamu tunjukan gak akan pernah berhenti jika kamu gak menetapkan batasan yang jelas. Nah, untuk merealisasikannya dibutuhkan kerja sama yang kompak dengan pasanganmu.

Stockard mengatakan, "Beberapa strategi praktis untuk menetapkan batasan adalah belajar mengatakan tidak dan kamu gak harus selalu menuruti permintaan, tuntutan, atau ekspektasi gak realistis yang mungkin diberikan mertuamu. Saya merekomendasikan untuk tetap tenang namun tegas dan mengomunikasikan batasanmu”. 

Meskipun terlihat sederhana, tetapi nyatanya menetapkan batasan dengan mertuamu mungkin gak akan semudah itu. Kamu perlu sabar dan lakukan secara bertahap. Beberapa batasan yang harus dilakukan seperti, memiliki jangka waktu yang jelas berapa lama kamu perlu menghabiskan waktu bersama atau hanya bertemu di momen-momen tertentu saja, serta bersikap sewajarnya tanpa harus memberi reaksi berlebih terhadap ceritanya.

"Jika kamu benar-benar ingin memujinya atas sesuatu, lakukanlah! Namun jangan mencoba memberikan lebih banyak pujian dan perhatian untuk mendapatkan kebaikannya. Hemat energimu dan tetap jadi diri sendiri," tambah Holland.

3. Pahami kepribadiannya dan terima sikap narsistiknya

ilustrasi membantu menata makanan (pexels.com/Anna Shvets)

Sikap narsistik mertuamu mungkin sudah melekat dan sulit untuk dihilangkan. Jadi, yang mungkin bisa kamu lakukan untuk menghadapinya adalah dengan memahami dan terima bahwa itulah sikap mertuamu.

Holland menyebut, semakin kamu menerima gangguan kepribadian narsistik mertuamu, akan semakin mudah untukmu melepaskan hal-hal yang gak bisa kamu ubah. Berusahalah menerima bahwa orang narsis kemungkinan besar gak akan berubah. 

Demikianlah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi mertua yang narsistik. Jika perilaku narsistik mertuamu sudah sangat mengganggu dan berdampak pada kesehatan mentalmu, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan pakarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKori