Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perawatan kuku (unsplash.com/@krisatomic)
ilustrasi perawatan kuku (unsplash.com/@krisatomic)

Apakah kamu pernah mendengar nama aseton? Aseton sebetulnya merupakan sejenis zat kimia yang digunakan untuk menghapus cat kuku atau kuteks, sebab kuteks memang tak bisa hanya dibersihkan menggunakan air saja. sebetulnya cairan kimia ini mengandung berbagai zat yang cukup berbahaya apabila sampai mengenai lingkungan atau pun manusia.

Penggunaan aseton biasanya dilakukan dengan sangat hati-hati karena risikonya yang juga cukup besar, bahkan termasuk dalam kategori limbah B3. Meski begitu, kamu perlu tahu beberapa efek samping aseton jika digunakan terlalu sering.

1. Kuku mudah kering

ilustrasi kuku (unsplash.com/@eliiesh)

Aseton termasuk ke dalam bahan kimia yang cukup keras untuk digunakan karena memang kandungannya yang dikategorikan cukup berbahaya, bahkan aseton dianggap dapat membuat kuku kering. Inilah yang mungkin jadi berbahaya apabila kamu menggunakan aseton terlalu sering.

Jika kuku mudah kering maka rasanya pasti tidak nyaman, sebab salah satu indikator kuku yang sehat adalah terasa lembap. Kamu harus mewaspadai apabila kondisi kukunya justru menjadi kering dan tak sehat, sehingga penggunaan aseton sebaiknya harus segera dihentikan.

2. Kuku jadi semakin rapuh

ilustrasi kuku (unsplash.com/@iamromankraft)

Penggunaan aseton secara berlebihan bukan hanya dapat menyebabkan kuku menjadi kering saja, namun ternyata berpotensi menyebabkan kuku menjadi rentan rapuh. Kerapuhan pada kuku ini bisa terjadi apabila kamu menggunakan aseton dalam jumlah banyak dan dengan frekuensi yang tinggi.

Kuku yang rapuh sudah tentu akan menyebabkan banyak bahaya tersendiri, seperti misalnya mudah patah. Hal ini jelas akan berbahaya karena rasanya mengalami kuku patah cukup menyakitkan, sehingga perlu kamu cegah sebaik mungkin.

3. Risiko iritasi pada kulit di sekitar area kuku

ilustrasi kuku (unsplash.com/@jd_chon)

Pada saat menggunakan aseton untuk menghapus kuteks sering kali tak selalu mudah, sebab cairan asetonnya terkadang secara tak sengaja mengenai area kulit sekitar kuku. Sebetulnya ada risiko tersendiri apabila ternyata kamu memiliki kulit yang termasuk sensitif pada zat-zat kimia seperti aseton.

Bukan tak mungkin jika kamu akan mengalami risiko iritasi yang mengenai area kulit tersebut. Efek samping aseton jika terkena area kulit adalah rasa gatal, sensasi panas, hingga kemerahan. Risiko iritasi inilah yang harus kamu antisipasi, sehingga tak akan menyebabkan masalah dan ketidaknyamanan pada area kulitmu.

4. Dermatitis

ilustrasi kuku (unsplash.com/@olegivanovpht)

Dermatitis merupakan peradangan yang terjadi pada kulit akibat kontak dengan zat tertentu. Biasanya kondisi seperti ini dikenal dengan nama dermatitis kontak dan salah satu zat yang bisa menyebabkannya bisa jadi berasal dari kandungan pada aseton tersebut.

Walau pun risiko dermatitis ini cukup jarang terjadi, namun bukan berarti tak akan terjadi pada dirimu apabila menggunakan aseton dalam frekuensi yang berlebihan. Oleh sebab itu, waspadalah dengan penggunaan aseton agar risiko dermatitis ini bisa dihindari dengan cermat.

5. Masalah kesehatan apabila menghirup aseton berlebihan

ilustrasi kuku (unsplash.com/@giorgiotrovato)

Risiko dari penggunaan aseton ternyata bukan hanya bisa terjadi pada kuku dan kulit saja, namun bisa menyerang bagian dalam. Bahkan aseton bisa menyebabkan keracunan, iritasi mata, iritasi paru, hingga gangguan sistem saraf apabila sampai terhirup dalam jumlah banyak.

Masalah kesehatan ini jelas sangat berbahaya karena bisa memunculkan banyak gejala serius hingga sampai pada penurunan kesadaran. Oleh sebab itu, kamu jelas harus berhati-hati dalam menggunakan aseton, termasuk dengan mencuci tangan sesudahnya dengan menggunakan sabun di bawah air mengalih.

Menggunakan aseton ternyata bisa mendatangkan dampak yang cukup berbahaya karena zat kimia di dalamnya. Oleh sebab itu, kamu harus cermat dalam menggunakan dan mengetahui efek samping aseton untuk mencegah segala risiko tersebut. Hati-hati dalam menggunakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team