5 Penulis Perempuan Bestseller Jepang yang Rilis Karya Baru Tahun Ini

Penulis Convenience Store Woman yang karyanya diterjemahkan ke 30 bahasa ini akan kembali merilis novel terbaru berjudul Earthlings pada Oktober 2020. Granta Books dan Ginny Tapley Takemori menjadi penerbit dan penerjemah atas karya peraih Akutagawa Prize itu.

Di karya terbarunya, Sayaka Murata akan berfokus pada dua sosok anak perempuan yang senang mengkhayalkan diri sebagai penyihir dan alien. Kelak, saat dewasa, keduanya dipertemukan kembali dan dihadapkan pada ketegangan antara isu perempuan dan penyakit mental.

Mieko Kawakami tentu bukan nama baru di dunia kesusastraan Jepang. Karya terjemahannya yang pertama kali terbit pada 2017, Ms Ice Sandwich, telah berhasil melambungkan namanya sebagai penulis bestseller. Pada Mei 2020, ia berencana menerbitkan buku baru berjudul Breasts and Eggs.

Kali ini Sam Bett dan David Boyd dipercaya menerjemahkan novel anyar itu ke bahasa Inggris. Adapun penerbitnya Picador Books. Buku ini menceritakan kisah sejumlah karakter perempuan yang dihadapkan pada tema perjuangan menegakkan identitas diri di masyarakat Jepang dan menawarkan definisi lain soal tubuh.

Riku Onda merupakan penulis fiksi Jepang yang karyanya telah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional. Salah satunya novel berjudul Yujinia (Eugenia) yang terbit dalam bahasa Jepang pada 2005. Fiksi bergenre misteri ini meraih penghargaan bergengsi, Mystery Writers of Japan Awards, pada 2006.

Seorang penerjemah kelahiran Australia, Alison Watts, kemudian tertarik untuk menerjemahkan novel Yujinia ke dalam Bahasa Inggris. Jadilah pada Februari 2020, novel yang judulnya diubah menjadi The Aosawa Murders dirilis dengan menggangdeng penerbit Bitter Lemon. Karya ini mengisahkan tiga karakter perempuan dalam mengungkap misteri kematian sekaligus 17 anggota keluarga Aosawa usai menenggak sake beracun.

Kikuko Tsumura pernah meraih penghargaan bergengsi bidang fiksi di Jepang. Saat itu, novelnya yang terbit pada 2009 menggondol Akutagawa Prize. Kini, lewat karya terbarunya, ia menggandeng Polly Barton sebagai penerjemah dan Bloombsbury sebagai penerbitnya.

Novel yang rencananya dirilis akhir 2020 ini mengetengahkan kritik atas dunia kerja modern di Jepang. Dari sudut pandang protagonis perempuannya, pembaca akan diperkenalkan dengan situasi kerja paruh waktu di Negeri Sakura. Suatu kondisi yang ternyata malah membuat protagonisnya gelisah hingga membawanya pada kesimpulan yang unik. Karya ini kian menarik karena balutan humornya yang terasa seperti dark comedy.

Perempuan penulis dan penerjemah ini pernah meraih berbagai penghargaan fiksi tingkat nasional. Kumpulan cerita pendek berjudul Where the Wild Ladies Are ini merupakan karya terbarunya. Polly Barton dan Tilted Axis Press dipercaya menjadi penerjemah dan penerbitnya.

Lewat karya fiksi anyarnya ini, Aoko Matsuda mendalami isu perempuan dengan memanfaatkan khazanah cerita hantu yang akrab di benak masyarakat Jepang. Dengan balutan humor dan latar kekinian, kumpulan cerita pendek ini sangat cocok dibaca anak muda penikmat fiksi.

Jangan sampai kelewatan ya, teman-teman. Baca habis karya perempuan penulis Jepang di atas!