Mungkin awalnya kita merasa ada kecocokan alias 'click' ketika bertemu dengannya dan selalu bisa menghabiskan waktu bersama. Tapi orang yang kamu anggap sahabat itu makin lama semakin jarang berkomunikasi, atau ada perasaan menjanggal yang kamu alami belakangan ini.
Apabila kamu pernah mengalami lima tanda berikut, kamu patut waspada dan segera evaluasi kembali apakah dia pantas menyandang sebagai sahabat kamu.
Konsisten. Mungkin inilah yang harus kamu perhatikan dari dalam dirinya. Ketika dia berkata akan menjadi seperti ini, malah menjadi seperti yang tidak kamu harapkan. Contoh simpelnya, kalian sama-sama tidak menyukai si A. Tapi belakangan kamu melihatnya menjadi sangat akrab dengan A, dan malah lebih akrab daripada denganmu.
Tentu hal ini menjadi pertanyaan, kan? Kalau dia memang sahabat yang baik, dia pasti akan menceritakan kepadamu kenapa dia bisa dekat dengan si A. Kalau nggak, wah mending rada jaga jarak, deh.
Setiap kali kamu membicarakan suatu hal, dia terkesan tidak mendengarkan dirimu. Bahkan ketika kamu membicarakan suatu hal, malah dia menyalahkan dan tidak mendukungmu. Beda, lho antara 'mendengar' dengan 'mendengarkan'. Coba perhatikan responnya belakangan ini. Kalau tidak mau menimbulkan kesalahpahaman, lebih baik tanya langsung dengannya kenapa dia tidak mendengarkanmu.
Dia selalu mencarimu dan menceritakan masalahnya kepadamu. Tentu saja kamu senang karena berarti kamu dibutuhkan olehnya. Tapi coba kamu perhatikan. Ke mana saat dia merasa senang dan bersenang-senang? Apa kamu dihubungi untuk urusan bersenang-senang?
Zaman sekarang, pesatnya teknologi termasuk aplikasi media sosial membuat orang keranjingan. Dia pernah chat kamu untuk suatu hal, lalu kamu cepat membalasnya. Tapi setelah itu ia tidak membalas lagi. Keesokannya, dia update di medsosnya. Ia terlihat sedang memegang handphone tapi tidak membalas pesanmu.
Nah inilah hal terakhir ketika kamu ragu. Ketika berjumpa dengannya, kamu selalu menampakkan muka ceria dan merasa biasa saja. Walau ada perubahan dalam dirinya yang membuatmu kesal, tapi kamu tidak bisa mengekspresikannya secara langsung.
Kamu kangen suasana dulu, mau marah, tapi tampaknya kamu menyangkal akan bersikap demikian? Wah, kalau begini namanya kamu sedang repress emosi, lho. Hal ini gak baik banget bagi kesehatan mental kamu. Seorang sahabat yang baik pasti akan selalu membawa perasaan positif. Kalau sudah berkawan lama namun tak makin membaik, kamu pikirkan lagi apa dia memang benar sahabatmu.