ilustrasi menggaruk (pexels.com/Pavel Danilyuk)
"Mereka gatal saat sedang berkembang," jelas Annie Chiu, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di California, dilansir Refinery 29.
"Stretch mark pada dasarnya adalah sejenis jaringan parut dan ada perubahan pada kolagen yang terjadi. Biasanya hanya gatal selama fase progresif itu," tambahnya.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, bisa saja seperti stretch mark yang sedang bertumbuh, terjadi peregangan kulit, kekeringan, penghalang kulit yang terganggu, penyembuhan kulit, dan banyak lainnya. Namun, dua penyebab utamanya adalah kekeringan kulit dan bekas luka yang disebabkan oleh robekan.
Oleh karenanya, ketika area stretch mark sedang terasa gatal, usahakan untuk tidak menggaruknya. Sebab, karena terdiri dari jaringan tipis justru bisa menciptakan iritasi dan bisa membuat stretch mark semakin memerah dan lebih parah.
"Karena stretch mark tipis, rasanya lebih lembut, dan karena itu kurang mendukung," kata Ellen Marmur, MD, seorang dokter kulit yang berbasis di New York, dilansir Refinery 29.
"Efektor saraf tidak didukung oleh kolagen, jadi mereka lebih sensitif dan lebih rentan membuat kamu merasa gatal," lanjutnya.