Skincare 101: 6 Hal Tentang Sunscreen Ini Harus Kamu Ketahui

Mungkin teman-teman juga udah pada tahu ya kalau sunscreen itu terbagi dalam 2 jenis: chemical vs mineral (physical) sunscreen. Cara membedakan versi gampangnya adalah kalau sunscreen itu mengandung Zinc Oxide dan/atau Titanium Dioxide, maka bisa dipastikan ia adalah mineral sunscreen. Jika tidak ada kedua nama tersebut berarti tergolong chemical sunscreen.

Baik chemical maupun mineral sama baiknya asal cocok dengan kulit. Hanya saja, menurut YouTuber Liah Yoo, kandungan pada chemical sunscreen ada yang berpotensi mengiritasi kulit. Jadi kalau mau cari aman silakan pilih yang mineral sunscreen saja, walau mesti berdamai sedikit dengan efek whitecast yang dihasilkan. 

Yap! Walau kita berada dalam ruangan, sinar UV A tetap bisa menembus kaca. Jadi tetap perlu pakai sunscreen walau mungkin tidak perlu SPF yang terlampau tinggi.

Tips! Chemical sunscreen lebih baik dipakai 20 menit sebelum keluar rumah. Mineral sunscreen bisa langsung keluar beraktivitas sesaat setelah pemakaian. Sunscreen perlu diaplikasikan ulang setelah beberapa jam sekali untuk menjaga efektifitasnya.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu fungsi sunscreen ternyata juga membantu mencegah jerawat dan penuaan dini. Jerawat yang muncul di wajah bisa jadi salah satu penyebabnya karena tidak terlindungi sunscreen sehingga paparan sinar matahari langsung mengoksidasi sebum wajah yang berujung pada munculnya jerawat. Sel kulit yang tidak terlindungi menjadi rusak dan kehilangan elastisitasnya.

Banyak orang takut pakai sunscreen salah satunya karena takut jerawatan, selain mungkin karena efek 'keputihan' atau sensasi lengket yang dihasilkan. Kita bisa kok mencegah jerawat meski pakai sunscreen asal setiap sore dibersihkan pakai cleansing oil/ balm, karena kandungan sunscreen hanya bisa luruh dengan minyak. Lalu lanjutkan dengan cleansing foam seperti biasa.

Selain itu perhatikan pula kandungan yang ada di dalam sunscreen. Hindari bahan kandungan berikut:

1. Silikon: berpotensi menyumbat dan menutup pori-pori sehingga dapat menimbulkan jerawat.
2. Beeswax dan plant wax: sebenarnya aman saja, tapi kalau terlampau banyak, terasa berat di kulit wajah.
3. Heavy comedogenic oil: hindari bahan seperti cocoa butter dan soybean oil dan carilah yang mengandung dry oil seperti: jojoba, rosehip, atau grapeseed oil
4. Oxybenzone (Benzophenone-3): ini merupakan bahan berbahaya dan beracun, ibu hamil dan menyusui saja juga dilarang menggunakan produk berbahan ini
5. Retinyl palmitate: sama dengan oxybenzone, kandungan ini dapat menyerap ke dalam darah dan menjadi pemicu kanker

Gunakan sunscreen dengan kandungan SPF kategori middle, seperti 25-30. Semakin tinggi SPF justru dapat menyebabkan jerawat karena biasanya tekstur cairan lebih kental dan berminyak, akibatnya pori-pori tersumbat dan muncullah jerawat.

Iya donk, jangan hanya muka aja yang diperhatikan, tapi bagian tubuh lain juga donk. Jangan lupa sapukan sunscreen ke area kelopak mata, bibir, dan telinga tipis-tipis. Bagian yang sering luput dari perhatian ya?

Bagian tubuh lain bisa menggunakan body lotion yang mengandung SPF juga.

Lalu, buat kalian wahai kaum pria, pakai sunscreen bukan berarti kalian banci kok. Justru ini diperlukan untuk melindungi kulit dari kerusakan atau yang terparah kanker kulit (well, bukan berarti pakai sunscreen bisa mencegah 100 presen ya, hanya membantu melindungi). Apalagi di era modern ini yang pemanasan global sudah marak terjadi.

Berdasarkan informasi yang saya dapat dari Wishtrend TV, jumlah sunscreen yang ideal untuk diaplikasikan ke wajah adalah sebanyak 2mg/m2. Sulit mengukurnya? Ada cara gampangnya kok, tuangkan saja sunscreen sepanjang 2 ruas jari pertama telunjukmu.

Memang jika beraktivitas di luar ruangan dianjurkan memakai SPF tinggi seperti SPF 50, tapi kita juga harus jeli dan pelajari komposisi produknya. Cara paling mudah bisa mengunjungi Cosdna karena di situs tersebut sudah tersedia informasi rating kerentanan suatu bahan terhadap potensi jerawat, iritasi, dan tingkat keamanannya.