6 Kesalahan Slugging yang Bikin Kulit Jadi Iritasi

Intinya sih...
- Pastikan wajah bersih sebelum slugging untuk hindari penyumbatan pori-pori dan jerawat.
- Gunakan produk oklusif secara tipis agar kulit tidak terasa berat dan rentan komedo.
- Pemilik kulit berminyak pilih produk non-comedogenic, lakukan slugging sesekali sesuai kebutuhan kulit.
Slugging belakangan ini jadi tren skincare yang digemari banyak orang. Metode ini menggunakan petroleum jelly atau produk oklusif lainnya untuk mengunci kelembapan kulit semalaman. Dengan hasil yang diklaim bikin kulit lebih lembap dan glowing, nggak heran banyak orang langsung mencobanya. Tapi, tahukah kamu kalau slugging juga bisa bikin kulit jadi bermasalah kalau dilakukan dengan cara yang salah?
Alih-alih mendapatkan kulit sehat dan lembap, kesalahan kecil saat slugging bisa membuat kulitmu jadi “overload”, terasa berat, dan malah muncul masalah seperti jerawat atau iritasi. Nah, biar nggak salah langkah, yuk simak 6 kesalahan slugging yang sering terjadi dan cara tepat menghindarinya!
1. Tidak membersihkan wajah dengan maksimal
Salah satu kunci utama slugging yang sukses adalah memastikan wajah dalam kondisi bersih sebelum mengaplikasikan produk oklusif. Kalau wajahmu masih menyimpan sisa makeup, debu, atau kotoran, produk oklusif justru akan “mengunci” kotoran tersebut. Hasilnya? Kulit jadi rentan berjerawat dan mengalami penyumbatan pori-pori.
Pastikan kamu double cleansing terlebih dahulu, terutama kalau kamu habis beraktivitas seharian. Bersihkan wajah dengan pembersih berbasis minyak atau micellar water, lalu lanjutkan dengan sabun cuci muka yang sesuai dengan tipe kulitmu. Dengan wajah yang bersih, proses slugging akan lebih efektif dan aman.
2. Menggunakan produk oklusif yang terlalu tebal
Slugging memang melibatkan produk oklusif, tapi bukan berarti kamu harus mengoleskannya dalam jumlah berlebihan. Aplikasikan terlalu tebal malah bisa membuat kulit terasa berat, lengket, dan memicu masalah kulit seperti komedo dan jerawat.
Solusinya, cukup gunakan lapisan tipis produk oklusif seperti petroleum jelly pada area yang membutuhkan ekstra kelembapan, seperti pipi atau sekitar hidung. Ingat, kuncinya adalah mengunci kelembapan, bukan “menyumbat” kulit dengan produk berlebih.
3. Tidak memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit
Tidak semua orang cocok dengan metode slugging, terutama bagi pemilik kulit berminyak atau acne-prone. Jika kamu memilih produk oklusif yang terlalu berat, kulitmu malah bisa "protes" dan memunculkan jerawat.
Bagi pemilik kulit berminyak atau berjerawat, pilih produk yang non-comedogenic dan ringan di kulit. Selain itu, gunakan slugging hanya sesekali untuk menghindari kelebihan minyak di wajah. Dengan produk yang tepat, kulitmu tetap akan terhidrasi tanpa risiko overload.
4. Melakukan slugging terlalu sering
Slugging memang memberikan efek kulit yang lebih sehat dan lembap, tapi bukan berarti harus dilakukan setiap malam. Kulit yang sudah cukup lembap sebenarnya nggak perlu di-slugging terlalu sering, karena justru bisa menimbulkan efek kulit berminyak dan berlebihan.
Lakukan metode slugging hanya saat kulitmu benar-benar membutuhkan, seperti ketika terasa sangat kering atau iritasi ringan. Jika dilakukan secukupnya, slugging bisa menjadi solusi penyelamat kulit yang kering dan lelah tanpa menimbulkan masalah baru.
5. Melewatkan pelembap sebelum slugging
Kesalahan yang sering terjadi adalah langsung menggunakan produk oklusif tanpa mengaplikasikan pelembap terlebih dahulu. Padahal, petroleum jelly atau produk oklusif hanya berfungsi mengunci kelembapan, bukan menambah hidrasi. Jika kamu melewatkan pelembap, slugging jadi kurang efektif dan kulit malah bisa terasa kering.
Sebelum melakukan slugging, pastikan kamu sudah menggunakan serum atau pelembap yang kaya kandungan hidrasi seperti hyaluronic acid atau ceramide. Setelah itu, barulah aplikasikan lapisan tipis produk oklusif untuk mengunci kelembapan tersebut.
6. Tidak memperhatikan kondisi kulit terlebih dahulu
Setiap kulit memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, jadi penting untuk memperhatikan kondisi kulit sebelum slugging. Jika kulit sedang berjerawat parah, iritasi, atau mengalami infeksi, metode ini justru bisa memperparah masalah kulit.
Pastikan kulitmu dalam kondisi yang cukup sehat sebelum mencoba slugging. Jika ragu, konsultasikan dulu dengan dokter kulit atau ahli skincare. Ingat, merawat kulit itu nggak bisa asal ikut-ikutan tren—perhatikan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh kulitmu.
Slugging memang bisa jadi solusi ajaib untuk kulit kering, tapi jika dilakukan dengan cara yang salah, justru bisa menimbulkan masalah baru. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa merasakan manfaat slugging secara maksimal tanpa risiko kulit overload. Yuk, rawat kulit dengan bijak dan pastikan metode skincare yang kamu lakukan sesuai dengan kebutuhan kulitmu!