Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating Violence

Gaungkan kampanye 'Uncover Your Stories', perempuan berharga

Jakarta, IDN Times - Bersamaan dengan Hari Perempuan Internasional yang diperingati pada 8 Maret lalu, Rollover Reaction turut menggaungkan semangat empowering perempuan dengan meluncurkan kampanye 'Uncover Your Stories'. Brand kosmetik lokal yang berdiri sejak 2016 ini ingin mengajak para perempuan untuk berani menghadapi kekerasan dalam berpacaran atau dating violence.

Permasalahan tersebut membuat perempuan kerap merasa rendah diri dan tidak berdaya. Padahal, setiap perempuan itu berdaya dan berharga. Hal ini dibahas dalam konferensi pers peluncuran kampanye “Uncover Your Stories” yang digelar di Atsiri Sarinah, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/3/2023).

1. Kampanye "Uncover Your Stories" bertujuan agar perempuan lebih menyayangi diri sendiri

Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating ViolencePeluncuran Kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jumat (17/3/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Kampanye "Uncover Your Stories" mengajak perempuan untuk lebih menyayangi diri sendiri. Sejatinya, perempuan itu kuat dan berharga. Peluncuran kampanye ini sekaligus mengingatkan para perempuan untuk saling bergandengan tangan, merangkul, dan berdampak untuk satu sama lain.

“Kami selalu percaya perempuan itu kuat, saat mereka percaya diri dan tahu bahwa mereka itu berharga serta bernilai. Permasalahan dating violence ini kami angkat, karena perempuan yang menjadi korban kerap merasa dirinya tidak worth it. Kampanye “Uncover Your Stories” ini ingin mengingatkan para perempuan tentang hal itu, bahwa kita bisa sama-sama kuat dan saling mendukung untuk bisa menyayangi diri kita sendiri,” ungkap Tinanda Nabila selaku Co-Founder dari Rollover Reaction.

2. Angkat isu dating violence

Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating ViolencePeluncuran Kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jumat (17/3/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Dalam kampanye ini, Tinanda Nabila atau akrab disapa Naya merasa masih banyak yang beranggapan bahwa isu kekerasan dalam pacaran tidak seserius Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Padahal, kekerasan dalam bentuk apa pun sangat mempengaruhi masa depan apabila tidak ada aksi preventif. Hal inilah yang melatarbelakangi Rollover Reaction untuk mengangkat isu dating violence.

Naya mengatakan, "Impact-nya akan semakin besar kalau komitmen kita makin kuat. Ini yang menguatkan kita bikin kampanye ini, kita bisa do something. Kita bisa prevent more stories (dating violence_red) in the future."

Melalui kampanye ini pula, Rollover Reaction memberikan kesempatan pada sesama perempuan untuk bisa secara langsung mendalami kekerasan dalam berpacaran melalui aktivasi project mapping. Tujuannya, para perempuan dapat menangkap sisi emosional para korban dating violence dan semakin meningkatkan awareness terhadap kekerasan ini.

3. Penting untuk peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam pacaran

Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating ViolencePeluncuran Kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jumat (17/3/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Psikolog Tara Adhisty yang turut hadir dalam peluncuran kampanye ini mengungkapkan bahwa ada beberapa tanda yang harus diperhatikan terkait dating violence. Bicara soal kekerasan, sebagian besar orang langsung mengasosiasikannya dengan kekerasan fisik. Padahal, kekerasan dalam pacaran juga bisa terjadi secara verbal, emosional, dan seksual.

"Kalau kena mental, itu mempengaruhi identitas dan harga diri. Itu yang kita bawa terus. Sekalinya sudah terpengaruh, untuk menaikkan lagi harga diri dari identitas diri kita itu lebih susah," ujar Tara.

Menurut Tara, umumnya hubungan bisa memberikan perasaan aman dan nyaman. Tetapi, hubungan yang gak sehat akan membuat seseorang merasa takut dan cemas.

dm-player

"Normalnya relationship itu tujuannya tetap happy. Tapi kok kayaknya lebih banyak gak happy? Lebih banyak nangis, cemas." ungkapnya.

Kamu pun bisa melihat indikasi dating violence ketika pasangan memberikan batasan dalam bersosialisasi. Fungsi sehari-hari menjadi tergganggu karena gak konsentrasi, suka flashback, emosi meledak-ledak.

"Itu membuat kita jadi bertanya-tanya tentang diri sendiri. Am i good enough? Am i worthy?" imbuhnya.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Berpacaran dengan Toxic People, Kadang tak Disadari

4. Kekerasan dalam pacaran berdampak pada kondisi psikologis

Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating ViolencePeluncuran Kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jumat (17/3/2023). IDN Times/Adyaning Raras

“Perhatian yang berlebihan, kata-kata sindiran yang memojokkan atau menjatuhkan, dan dibarengi dengan sikap ‘permisif’ dari pasangan, menjadi beberapa dari tanda-tanda awal atau red flag sebuah hubungan pacaran. Hal inilah yang belum banyak disadari, dan akhirnya menimbulkan kasus kekerasan terhadap perempuan yang lebih fatal lagi dampaknya, baik dari segi fisik maupun psikologis,” ujar Tara.

Tara melihat bahwa kekerasan secara tidak langsung membuat korban merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kekuatan. Korban terperangkap dalam jerat dating violence dan merasa gak mampu untuk keluar. 

Tara mengungkapkan bahwa sebagian besar korban merasa gak nyaman dengan hubungannya, tetapi masih ingin pasangan bertanggung jawab atau merasa ada yang salah dengan dirinya sendiri. Untuk itu, perempuan harus bisa menjaga kepercayaan diri. Ketika percaya diri, maka perempuan jauh lebih cerdas untuk mengapresiasi dan melihat value diri.

“Saat seorang perempuan bisa menghargai diri sendiri, maka mereka akan bisa take a stand terhadap bentuk kekerasan apa pun dari pasangannya, dan menolak untuk merendahkan value diri mereka demi orang lain,” lanjutnya. 

5. Gerakan melawan kekerasan

Rollover Reaction Ajak Perempuan Keluar dari Jerat Dating ViolencePeluncuran Kampanye "Uncover Your Stories" di Atsiri Sarinah, Jumat (17/3/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Itulah mengapa diluncurkan kampanye "Uncover Your Stories", agar para perempuan berani speak up. Sebagai Co-founder, Naya percaya bahwa setiap perempuan itu berharga, kuat, dan valueable.

Tara juga memandang gerakan ini sebagai bentuk mengingatkan diri sendiri bahwa kita itu berharga. Perempuan itu berdaya untuk membuat keputusan. Artinya, hidup gak bergantung buat orang lain.

Untuk mengajak para perempuan mendukung gerakan melawan kekerasan dalam berpacaran, Rollever Reaction menggelar project mapping yang berlangsung dari 17-23 Maret 2023 di Rumah Atsiri Sarinah. Ada pula gelang persaudaraan yang dijual khusus sebagai upaya saling mengingatkan perempuan untuk menyayangi diri sendiri.

Semoga kampanye ini juga turut membuatmu sadar pentingnya menyayangi diri sendiri, ya! Kamu juga bisa menjadi teman atau pertolongan pertama bagi korban dating violence di sekitarmu.

Baca Juga: 5 Tanda Penting Mengenali Tindak KDRT Sejak Awal, Bisa Dicegah!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya