TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah 3 Perempuan yang Terjun di Dunia Transformasi Digital, Salut!

Perempuan punya kapabilitas untuk berkontribusi

Diskusi Panel "Peran Perempuan dalam Transformasi Digital" dalam IWCS Annual Summit 2022. Senin (23/5/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Indonesia Women in Cyber Security (IWCS) menyelenggarakan Annual Summit 2022 yang dilaksanakan secara hybrid di The Westin, Jakarta, pada Senin (23/5/2022). Acara bertema "Women in The Digital Transformasi" ini mengangkat tantangan serta peran perempuan dalam era digital.

Dimoderatori oleh Uni Lubis selaku Pemimpin Redaksi IDN Times, berikut ini kisah tiga perempuan yang terjun langsung dalam dunia transformasi digital. Bagaimana perkembangan peran dan tantangan saat ini? Simak ulasan serunya dalam artikel ini.

1. Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari merupakan guru besar dari Universitas Indonesia yang turut membuat UI GreenMetric World University Rankings

Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari MM MSc di Diskusi Panel "Peran Perempuan dalam Transformasi Digital" dalam IWCS Annual Summit 2022. Senin (23/5/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M, M. Sc merupakan seorang profesor dalam bidang Teknik Informasi dan Komputer di Universitas Indonesia. Ketertarikannya berawal dari kesenangannya bermain komputer dan memecahkan masalah.

Bidangnya dulu sepi peminat, tapi Prof. Riri melihat bahwa sekarang sudah banyak perempuan yang terjun dalam dunia IT. Prof. Riri melihat bahwa riset terkait cyber attack dan permasalahan lainnya itu sangat menarik. 

"Orang komputasi itu selalu mencari masalah. Network Security dan keamanan jaringan komputer dan seluruh permasalahan supaya gimana cyber attack dapat dikurangi itu merupakan penelitian yang menarik," terangnya.

Perempuan yang mengambil pendidikan doktoral di bidang Computer Network dari the School of Computing, University of Leeds, UK, ini memandang bahwa perempuan itu harus pintar menempatkan diri. Menurutnya tidak ada yang membedakan perempuan dan laki-laki dalam bekerja, mengenyam pendidikan, atau mengatur kehidupan mereka. Akibat dari kecenderungan seseorang dalam menyukai suatu hal akan membedakan hasil pekerjaan.

"Dengan kemampuan perempuan saat ini untuk dapat mengatur waktu dengan bekerja di rumah saat pandemik, ini bisa memberikan kesempatan untuk terus mengembangkan potensi diri di mana saja," tuturnya.

Sebagai Ketua dari UI GreenMetric World University Rankings, Prof. Riri melakukan pemeringkatan kampus sedunia berdasarkan tingkat sustainability dan infrastruktur hijau yang dimiliki kampus. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapabilitas untuk melakukan perubahan baik.

2. Intan Rahayu S. Si, M. T merupakan perempuan terpilih dari 4000 pendaftar sekolah kedinasan BSSN dan kini berkarier di level yang tinggi

Diskusi Panel "Peran Perempuan dalam Transformasi Digital" dalam IWCS Annual Summit 2022. Senin (23/5/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Dulu, mungkin dunia teknologi mungkin kurang akrab bagi perempuan sehingga pendidikan maupun pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi didominasi oleh laki-laki. Hal ini nyata terjadi dalam perjalanan pendidikan dan karier Intan Rahayu selaku Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Saya ditawari oleh paman yang juga sekolah di sana (Sekolah Tinggi Sandi Negara), akhirnya saya ambil. Dari sekitar 4.000 pendaftar yang diterima, hanya 13 dengan dua perempuan. Kami yang di Sekolah Tinggi Sandi Negara itu, setiap semester ada sistem DO (drop out), angkatan saja kebawa terus. Jadi masuk 13 orang, keluar 13 orang," cerita Intan.

Intan bertanggung jawab pada sektor infrastruktur informasi vital. Ia melanjutkan, "Ini menjadi fokus kami untuk bisa meningkatkan fasilitas dan kapabilitas keamanan siber dari sektor manufaktor dan sektor jasa konstruksi."

Baca Juga: Kisah Nirasha Darusman Mengarungi Duka dari Depresi hingga Bikin Buku

3. Sri Safitri, M. Eng punya misi untuk terus mendorong perempuan Indonesia menjadi pemain utama dalam transformasi digital nasional

Diskusi Panel "Peran Perempuan dalam Transformasi Digital" dalam IWCS Annual Summit 2022. Senin (23/5/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Sri Safitri merupakan salah satu perempuan yang berhasil menunjukkan partisipasi dan kepemimpinan perempuan dalam sektor swasta. Sebagai Deputy Executive Vice President CX & Digitalization Telkom Indonesia, Sri menjadi perempuan yang haus belajar hal baru dan passionate dengan apa yang dikerjakannya.

"Waktu kuliah itu, salah seorang dosen kuliah umum bilang 'Selamat datang di dunia Telekomunikasi, dunia yang selalu berubah setiap hari'. Saya excited karena saya orangnya bosenan dan selalu ingin mencari hal baru," katanya.

Intan juga merupakan salah satu pendiri Cyber Security Forum dan Indonesia Blockchain Society. Oleh karenanya, Sri berharap bahwa perempuan Indonesia juga bisa berkarier di bidang teknologi dan informasi, termasuk cyber security, artificial intellegence, blockchain.

"Perempuan di IT kurang dari 15 persen. Perempuan di bidang cyber security kurang dari 10 persen. Bahkan, di Indonesia mungkin hanya 5 persen. Ini menjadi PR besar bagi IWCS untuk mendorong anak perempuan untuk belajar dan berkarier di bidang cyber security," lanjutnya.

4. Peran perempuan dalam lingkungan sekitarnya ternyata sangat signifikan

Diskusi Panel "Peran Perempuan dalam Transformasi Digital" dalam IWCS Annual Summit 2022. Senin (23/5/2022). IDN Times/Adyaning Raras

Prof. Riri menjelaskan bahwa saat ini kita dilingkupi oleh beragam teknologi. Ada algoritma sebaik mungkin, sudah tahu penyebab, hingga titik kelemahan. Tapi dalam penerapannya, yang terpenting adalah faktor manusia.

"Perempuan itu adalah sosok yang bisa mengajarkan dari awal bagaimana membedakan antara real dan hoax. Banyak yang gak dapat membedakan hoax dan real dan itu sangat penting diberikan seorang ibu kepada anaknya dalam pendidikan apa pun," jelasnya.

Kita banyak terpapar oleh opini orang lain, padahal banyak informasi yang tidak seimbang. Prof. Riri menyebutkan bahwa perempuan lebih detail daripada laki-laki sehingga penting bagi perempuan untuk mencari informasi penyeimbang agar tidak terjerumus dalam hoax.

Dilatarbelakangi oleh pendidikannya, Intan Rahayu pun melihat bahwa perempuan dan laki-laki punya kemampuan yang sama. Menurut Uni Lubis, perempuan adalah agen komunikasi yang efektif di keluarga dan sekitarnya.

Baca Juga: Kisah Eka Rini Meitari, Perempuan Tangguh di Balik Dennis Boga Group

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya