TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Kamu Gak Perlu Malu Jadi Full Time Mom Setelah Nikah

Ibu rumah tangga justru gak ada liburnya, lho!

ilustrasi ibu rumah tangga (pexels.com/Kamaji Ogino)

Hingga saat ini masih ada saja orang yang suka membandingkan antara wanita karier dan ibu rumah tangga. Beberapa berpendapat, bahwa sebaiknya setelah menikah, perempuan tidak lagi bekerja. Tapi mengurus suami dan anak-anak di rumah. Sementara yang lain punya pandangan berbeda. Yakni, idealnya perempuan tetap harus punya karier, meskipun sudah menyandang status sebagai seorang istri. 

Kedua pemikiran tersebut sebenarnya tidak ada yang benar atau salah. Sebab keduanya sama-sama punya nilai plus dan minusnya masing-masing. Seperti ketika kamu memilih melepaskan jabatanmu di kantor, untuk beralih menjadi seorang full time mom setelah menikah dan punya anak. 

Tidak ada yang salah dengan pilihanmu ini, kok. Justru kamu patut merasa bangga dengan 'pekerjaan' barumu ini. Berikut lima alasan, kenapa kamu gak perlu malu jadi ibu rumah tangga. Cek poinnya satu per satu ya, mom!

1. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti kamu cuma santai-santai saja, kok. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan setiap harinya

ilustrasi melipat baju (pexels.com/Sarah Chai)

Siapa bilang menjadi rumah tangga itu kesibukannya cuma nonton televisi dan bergosip saja? Jangan salah sangka, ya! Karena sebenarnya tugas ibu rumah tangga itu banyak banget dan seolah-olah tidak pernah ada habisnya. Mulai dari menyapu dan mengepel lantai, mencuci pakaian dan piring kotor, sampai memasak dan merawat anaknya yang masih bayi.

Belum lagi mesti memperhatikan kebutuhan suami, seperti menyetrika baju dinas dan membuatkan bekal untuk dibawa ke kantor. Makanya, kalau ada orang yang tega menuding seorang ibu rumah tangga gak punya kesibukan, itu sudah keterlaluan. Bisa dibilang kamu selalu bangun paling awal dan tidur paling akhir, lho. 

2. Ilmu akademis yang kamu miliki gak akan sia-sia begitu saja, justru bisa digunakan sebagai bekal untuk mendidik anak-anak kalian

ilustrasi menemani anak belajar (pexels.com/Julia M Cameron)

Mungkin kamu sering mendengar cibiran orang di sekitarmu, tentang keputusan ini. Kata mereka, sayang banget gelar akademis yang kamu dapatkan dengan susah payah, jadi gak terpakai. Hanya karena pada akhirnya kamu memilih menjadi ibu rumah tangga, daripada kerja kantoran. Padahal sebenarnya tidak ada ilmu yang sia-sia, kok. 

Justru pengetahuan yang kamu punya saat ini bisa jadi nilai tambah untukmu, lho. Karena kamu dapat mengajarkan banyak hal ke putra-putrimu kelak. Selain itu, kamu punya pola asuh yang lebih baik karena ditunjang dengan banyak keahlian yang kamu miliki. Jadi untuk apa merasa rendah diri? Justru kamu patut bangga bisa mengasuh anak-anakmu dengan maksimal.

Baca Juga: 5 'Lampu Kuning' dalam Rumah Tangga, Gak Boleh Diabaikan!

3. Melihat dan memantau sendiri perkembangan anak, adalah kebahagiaan yang gak bisa ditukar dengan apa pun

ilustrasi mengasuh anak (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Berada di dekat anak-anak hampir setiap waktu, saat mereka sedang tumbuh dan berkembang adalah impian semua orangtua di dunia ini. Untuk itu kamu patut mengucap syukur dan bangga, karena bisa mendapatkan kesempatan itu. Dengan memilih menjadi ibu rumah tangga, demi memantau sendiri perkembangan anak-anakmu. 

Tentu saja, setiap momen mereka yang kamu saksikan sendiri gak bisa ditukar dengan harta sekali pun. Seperti ketika kamu melihat buah hatimu untuk pertama kalinya mulai belajar berjalan. Pasti bikin terharu sekaligus bangga, kan? Jadi, masa bodoh, deh orang mau bilang apa tentangmu, gak boleh sampai dimasukkan ke hati, ya!

4. Tidak ada hari libur untuk ibu rumah tangga, bahkan saat akhir pekan pun terkadang kamu masih masak untuk suami dan anak-anak

ilustrasi menemani anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bisa dibilang gak ada hari libur untuk seorang ibu rumah tangga. Apalagi posisinya kamu gak punya asisten rumah rumah tangga atau ART. Otomatis, segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah harus ditangani sendiri. Paling nanti sekali-kali suami ikut membantu. Tapi tetap saja, porsi kerjanya lebih banyak di kamu, kan?

Jangan harap saat weekend, kamu bisa benar-benar bersantai. Meskipun gak sering, tapi selalu ada saja pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di akhir minggu. Contohnya, memasak untuk suami atau anakmu yang masih perlu MPASI. Capek tentu saja, tapi ternyata terselip rasa bangga juga, lho. Bagaimana tidak, tanpa andil darimu mungkin rumah kalian akan jadi berantakan. 

Baca Juga: 5 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Supaya Tercukupi, Mesti Bijak!

Verified Writer

Angel Rose

Jadikan tulisanmu sebagai virus yang menularkan kebaikan <3 ^^ Ig: @caecilia.angel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya