Kisah Inspiratif Heni Sri Sundani, Mantan TKI yang Gigih Capai Mimpi
Heni adalah pendiri komunitas Anak Petani Cerdas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian orang, mengenyam pendidikan tinggi bukan hal yang sulit. Namun berbeda cerita untuk seorang anak yang tumbuh di tengah keterbatasan ekonomi. Ia harus berjuang dan bekerja keras untuk mendapatkan gelar sarjana.
Salah satunya adalah Heni Sri Sundani, perempuan ini harus menepuh jalan yang berat dan sulit untuk mendapatkan gelar sarjana. Ia harus melakoni pekerjaan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong demi meraih cita-cita masa kecilnya.
Seperti apa kisah Heni Sri Sundani, salah satu perempuan hebat yang kini memilih untuk mendedikasikan hidupnya mengajar anak-anak melalui Komunitas Anak Petani Cerdas? Inilai kisah inspiratif Heni berdasarkan wawancara khusus dengan IDN Times pada Selasa (19/4/22).
1. Gerakan Anak Petani Cerdas berupaya untuk menuntaskan kemiskinan melalui pendidikan
Anak Petani Cerdas merupakan komunitas yang digagas oleh Heni Sri Sundani dengan tujuan menuntaskan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan. Komunitas ini bergerak untuk memberikan pendampingan belajar sebagai upaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi bagi anak-anak petani dan keluarga marjinal.
Komunitas Anak Petani Cerdas awalnya hanyalah sebuah perpustakaan dari koleksi buku yang dibawa oleh Heni sepulang dari Hongkong di tahun 2011. Dari perpustakaan sederhana itu, Heni memulai program pengajaran sederhana, mulai dari mengenalkan anak-anak pada buku, komputer hingga internet. Sejak kecil, Heni memang sudah punya cita-cita menjadi seorang guru.
Pengalaman pribadinya sebagai seorang anak yang lahir dan dibesarkan dalam kondisi ekonomi yang sulit menjadi latar belakang Heni mendirikan sarana pendidikan bagi anak-anak. Heni yakin, pendidikan bisa jadi jembatan untuk mereka meraih mimpinya.
"Aku percaya kalau pendidikan itu memang bisa memutus rantai kemiskinan. Aku udah buktikan sendiri aku dari keluarga yang sangat miskin, bahkan untuk makan nasi sehari sekali itu udah bersyukur," tutur Heni.
Tak hanya terbelenggu dalam kemiskinan, Heni tumbuh dan dibesarkan oleh seorang Nenek karena kedua orangtuanya telah bercerai. Ia harus berjuang untuk bertahan hidup di rumah yang hampir ambruk namun tetap menjaga optimisme pada cita-citanya.
Hal ini Heni sampaikan, "Jadikan aku berasal dari keluarga yang kasih aku begitu banyak alasan untuk gagal, tapi aku selalu berusaha mencari cara gimana supaya aku bisa berhasil meraih mimpi aku salah satunya adalah dengan pengin jadi guru, dari kecil pengin jadi guru."
Baca Juga: Kisah Inspiratif dari Komunitas Nona, Ingin Berantas Stigma Menstruasi
Heni menuturkan, "Tujuan aku pengin sekolah, pengin mewujudkan cita-cita aku sebagai guru. Mungkin juga dari latar belakang, dari buku-buku yang aku baca juga itu mempengaruhi pemikiran aku juga. Tujuan hidup yang akan mempengaruhi jalan apa yang akan kita pilih kemudian, keputusuan-keputusan yang akan kita ambil ya sangat berpengaruh, makanya penting banget untuk kita memiliki tujuan yang besar sehingga kita hidupnya tuh jadi jelas gitu itu arahnya ke mana."
Baca Juga: Kisah Inspiratif Andhini Miranda Memilih Cara Hidup Zero Waste