TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Maudy Ayunda Kenali Diri Melalui Journaling

Maudy bagikan tips tracking goals melalui buku jurnal

Konferensi pers AERIS Beaute x Maudy Ayunda. Kamis (4/11/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Perusahaan produk perawatan diri dan alat kecantikan, AERIS Beaute meluncurkan brush kit dan buku jurnal kolaborasi bersama Maudy Ayunda pada Kamis (4/11/2021). Acara virtual yang bertajuk 'Beauty Beyond Skin Deep' ini merupakan langkah nyata mereka dalam mendukung kesehatan fisik dan mental melalui self-care kit. 

Bermula dari persahabatan Co-Founder AERIS Beaute Patricia Davina dan Maudy, keduanya terus berkomitmen menginspirasi anak muda melalui healthy productivity dengan cara yang sustainable. Penasaran bagaimana Maudy Ayunda kenali diri melalui journaling? Yuk, intip kolaborasi mereka dalam ulasan berikut.

1. Dreamkeeper guided journal bantu kamu tracking tujuan dengan tetap memperhatikan self care

Konferensi pers AERIS Beaute x Maudy Ayunda. Kamis (4/11/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Kolaborasi meluncurkan dua item, yakni Dreamkeeper Guided Journal dan On-the-Go Premium Brush Set. Menurut Maudy, kedua item tersebut sebenarnya dirancang dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Buku jurnal membantu kamu mencapai tujuan sekaligus self care karena ada berbagai aspek termasuk guided question yang memandu buat lebih mengenali diri.

"Jadi kalau brush-nya aku ingat banget ngomong sama Icha pengin brush yang bisa dibawa kemana-mana, yang bisa bantu aku makeup di tengah hari-hari yang sibuk, touch up atau mungkin pakai makeup di mobil karena emang kesibukan aku itu," ujar Maudy. 

Maudy juga mengungkapkan bahwa ia sendiri yang mengurasi semua hal di buku jurnal, mulai dari copywriting hingga desain konten. Ada berbagai detail di dalamnya, seperti 6-month Undated Planner, Start of Month Checklist, End of Month Evaluations, Weekly Gratitude Prompts, Plan Section, Budgeting, hingga Inspirational Quotes.

2. Brush kit dirancang praktis sehingga bisa menunjang produktivitas

Konferensi pers AERIS Beaute x Maudy Ayunda. Kamis (4/11/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Dalam pemaparan Patricia, pembuatan brush memakan waktu sekitar setahun dari proses desain, sampling, test, sampai produksi. Untuk elemen pada bahan brush memakai bulu sintetis viber yang anti bacterialBrush dikemas dalam pouch yang masih bisa dimuat untuk alat makeup lain seperti lipstik. 

"Brush set didesain khusus untuk penggunaan powder maupun liquid product seperti primer, foundation, concealer, atau cream dan liquid control. Dia dibuat dengan kepadatan sempurna, gak terlalu padat dan gak terlalu jarang, ini supaya produk lebih instan dan merata," terang Patricia.

Brush kit terdiri dari tiga item, yaitu Setting Brush, Buffing Brush, dan Sculpting Brush. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya, Setting Brush digunakan untuk produk cream agar well mated dan mudah menyerap minyak. Sementara Buffing Brush, berbentuk bulat yang cocok untuk mengaplikasikan bedak atau setting finish powder. Dan, Sculpting Brush berbentuk miring yang dipakai untuk countouring atau pemakaian high lighter.

Baca Juga: 10 Pelajaran Berarti dalam Hidup Maudy Ayunda Usai Lulus dari Stanford

3. Penjualan hasil sweater dari kolaborasi akan disumbangkan 100 persen pada Yayasan Ubah Stigma

Konferensi pers AERIS Beaute x Maudy Ayunda. Kamis (4/11/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Selain meluncurkan brush kit dan buku jurnal, AERIS Beaute mengeluarkan beberapa item lain seperti Dreamy Sweater dan Dreamy Headband. Untuk sweater sendiri, 100 persen pendapatan dari hasil penjualannya akan disumbangkan pada Yayasan Ubah Stigma. 

"Kita sadar ada banyak organisasi yang benar-benar fokus pada mental health dan kita senang banget lihat Ubah Stigma mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kita punya misi dan passion yang sama yaitu ingin mengubah stigma dan mengedukasi masyarakat di Indonesia tentang cara menjaga kesehatan mental." terang Patricia.

4. Ubah Stigma aktif mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental melalui berbagai program rutin

Konferensi pers AERIS Beaute x Maudy Ayunda. Kamis (4/11/2021). IDN Times/Fajar Laksmita

Menurut Co-Founder dari Yayasan Ubah Stigma Emily Jasmine, Ubah Stigma merupakan organisasi non profit yang didirikan di tahun 2018 dan memiliki visi mendorong masyarakat Indonesia mengakui kesehatan mental sebagai satu kesatuan dari kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai visi tersebut, pihaknya aktif menyelenggarakan program edukatif seputar kesehatan mental supaya mendorong dan mendukung masyarakat mengambil sikap dalam menjaga kesehatan mental serta menormalkan topik kesehatan mental menjadi obrolan sehari-hari. 

"Jadi selama 3 tahun kami berjalan menggalang dana menyalurkan sembako dan paket, sejumlah Rp43 juta pada panti ODGJ di sekitar Indonesia. Selain donasi, Ubah Stigma juga fokus pada program terbesar yaitu Awareness dan Mental Health Educational Program," ujar Emily.

Setiap tahun, Ubah Stigma menyelenggarakan acara talk show dengan menghadirkan pakar atau narasumber untuk  membuka percakapan tentang kesehatan mental. Selain itu, dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Mental yang jatuh di bulan Oktober lalu, Ubah Stigma ingin mendorong teman-teman dan masyarakat Indonesia untuk mengekspresikan diri melalui seni. Sementara program Let's Learn merupakan acara virtual yang diluncurkan saat pandemik dengan tujuan memberi langkah praktis dalam berbagai topik kesehatan mental. 

Baca Juga: 5 Self Care yang Bisa Kamu Praktikkan saat Menstruasi, Bikin Nyaman!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya