TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yolanda, Owner Salad Nyoo Jogja dari Kosan Sampai Bisa Buka Cabang

"Kuncinya adalah mencoba, kalau salah dibenerin terus"

IDN Times/Fajar Laksmita

Jogjakarta, IDN Times kali ini berkesempatan untuk mengunjungi rumah produksi salad buah paling terkenal di Jogja, Salad Nyoo. Yolanda Agatha, pemilik salad yang baru berusia 24 tahun akan membagikan kisah serta tips usaha salad buahnya hingga sekarang memiliki 90 karyawan di Jogja. Kesuksesan Yola yang tadinya berawal dari kosan sederhana, hingga sekarang mampu ekspansi outlet sampai luar kota bukan hal yang mudah.

Yola sempat kurang beruntung saat mencoba usaha kue cubit dan milkshake, namun tak disangka karena iseng-iseng membuat salad dan dibagikan ke orang terdekat banyak yang kemudian suka lalu coba dijual. Seperti apa kisah Yola dan Salad Nyoo yang segar dan bergizi ini? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Awalnya Yola ingin beli salad buah yang rasanya manis tapi belum ada di Jogja, kemudian dia iseng bikin sendiri dan diposting di media sosial

IDN Times/Fajar Laksmita

Berangkat dari usaha kosan sederhana, Yola mulai menjajakan salad buah melalui media sosial di whatsapp dan instagram. Saat itu dia sebenarnya ingin merasakan salad buah yang manis, karena kebanyakan salad buah rasanya masam dan di Jogja belum ada yang jual. Lalu Yola membuat sendiri racikan salad pertama kali dan memposting di media sosial. Setelah itu banyak yang tertarik dengan salad buah miliknya.

"Awalnya aku pengin beli salad buah yang rasanya manis tapi belum ada di Jogja. Kemudian aku bikin sendiri lalu aku posting di instagram dan whatsapp. Sebelumnya aku pernah jualan kue cubit dan milkshake, eh malah banyak yang suka di salad; responnya lumayan. Tapi mau masuk pasar agak susah karena masih banyak yang meragukan," terang wanita yang baru berusia 24 tahun ini.

2. Kemudian aku berani buat daftar jadi mercant GrabFood, dan dari situlah mulai muncul banyak abang Grab yang datang ke kos

IDN Times/Fajar Laksmita

Tidak semudah yang dibayangkan, Yola sempat merasa galau karena sudah 5 tahun kuliah dan belum lulus. Kemudian dia sempat berhenti kerja sebentar dan menyelesaikan kuliah. Setelah lebih longgar dan bisa memanajemen waktu, Yola melanjutkan usaha salad Nyoo. Awal mula Salad Nyoo laku adalah saat mendaftarkan diri sebagai mercant Grabfood. Mulai dari sana muncul abang GrabFood setiap hari di kosannya untuk mengambil salad. 

"Akhirnya aku daftar GrabFood, waktu itu masih jualan dari kosan. Setelah 2 minggu banyak abang GrabFood yang datang ke kos. Ini juga berkat teman yang bantu posting di sosial media. Aku pikir GrabFood sangat membantu dengan berbagai kode promo yang diberikan," terang Yola yang tampak antusias ketika bercerita. 

Yola sempat mengontrak rumah kosan seharga Rp500 ribu sebulan dengan karyawan satu orang dan menghasilkan 100 kotak per hari. Setelah setahun berkembang pesat, outlet Yola yang awalnya ada di gang dekat kos berkembang jadi 11 cabang dan memiliki hampir 90 karyawan di Jogja. Dalam satu hari rumah produksi salad Nyoo bisa mencapai 1000 - 4000 kotak untuk ukuran small, medium, dan large.

Baca Juga: Cerita CEO Bukalapak, Bercita-cita Jadi PNS Malah Jadi Pengusaha

3. Saat ditanya bagaimana dia mampu ekspansi ke luar kota, Yola menjelaskan bahwa kuncinya adalah menyimpan keuntungan awal untuk modal

IDN Times/Fajar Laksmita

"Ekspansi di luar kota mulai dari cabang ke 6 di Jogja. Kuncinya adalah tiap kali punya untung aku simpen terus. Setelah di Jogja sudah bagus dan diterima, setiap kota punya satu rumah produksi dan manajer," tambah Yola.

Yola sekarang sudah melakukan ekspansi untuk produksi salad Nyoo di beberapa kota seperti di Semarang, Jakarta, dan Pontianak. Setiap kota ada rumah produksi sendiri dan manajer yang mengelola. Dia juga menjelaskan kalau dahulu berawal dari outlet di gang dekat kos lalu merambah ke foodcourt dan tempat lain.

"Aku punya outlet di gang kosan satu, lalu aku punya satu lagi di foodcourt. Terus aku nabung lagi, dan kebetulan ada yang nawar Rp100 juta untuk tempat yang strategis. Tapi saat itu aku cuma punya modal Rp25 juta, akhirnya gak jadi karena aku belum mampu. Jadi semua tempat masih sewa sekarang," ujarnya.

4. Resep salad Nyoo sebetulnya dibuat dari Yola sendiri, namun banyak berubah karena mengikuti pasar

IDN Times/Fajar Laksmita

Ada beberapa pilihan rasa salad buah ini, salah satu yang paling diminati adalah original. Variannya terdiri dari sweet and sour (asam manis), blackcharcoal, taro, reonis, galnis, dan avonis. Semuanya masih berbahan dasar buah dengan berbagai toping lain seperti charcoal, alpukat, dan lain-lain.

"Resep semua dari aku sendiri, tapi banyak berubah karena mengikuti pasar. Kalau yang paling diminati original ukuran medium harganya Rp25 ribu. GrabFood memang sangat membantu dengan promo, kemudian aku juga punya customer yang loyal. Meski hampir tiap hari kompetitior muncul, tapi namanya rezeki orang kan tetap ada," imbuh Yola.

5. Untuk tips sendiri Yola bilang untuk "mencoba dan terus mencoba, kalau salah benerin terus", tuturnya

IDN Times/ Fajar Laksmita
IDN Times/Fajar Laksmita

"Untuk tipsnya sendiri adalah mencoba dahulu. Kita sebenarnya banyak kesalahan, tapi keunggulannya aku mentalnya kuat. Jadi kalau ada yang salah benerin dahulu. Benerin terus sampai dapat yang terbaik buat customer, tambah Yola.

Kemudian Yola bercerita kalau ada kejadian menarik dari pelanggan Salad Nyoo. "Aku sempet dapat pelanggan yang sedang sakit kanker, dia cerita kalau pada awalnya tidak suka makan buah tapi dokternya nyuruh makan buah. Kemudian setelah ketemu Salad Nyoo dia jadi seneng banget," tambahnya.

Kisah menarik seperti kejadian pelanggan yang sakit kanker dan tidak suka makan buah kemudian jadi suka itu salah satu semangat Yola untuk terus melanjutkan usaha salad yang bergizi ini.

Baca Juga: 5 Keuntungan Jadi Pengusaha Dibandingkan Pekerja Kantoran, Tertarik?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya