TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Sharon Florencia Jadi Menteri BUMN Sehari, Gantikan Erick Thohir

Sharon juga bagikan keseruan saat mentoring

Sharon Florencia dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional pada 11 Oktober 2021, Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Srikandi BUMN, dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mengangkat komitmen bersama untuk kepemimpinan perempuan serta suara perempuan muda finalis #GirlsTakeover 2021. Program #Girlstakeover sendiri merupakan bagian dari kampanye untuk mewujudkan kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja. 

Enam perempuan muda berusia 20-24 tahun telah terpilih dari 7000 pendaftar. Program ini memberi kesempatan perempuan untuk mengambil alih peran Menteri BUMN dan lima CEO BUMN selama sehari, yakni: Angkasa Pura I, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Kimia Farma, dan Telkomsel pada 30 September-1 Oktober lalu. 

Salah satu dari 6 finalis yang terpilih adalah Sharon Florencia, yang mana ia mengambil alih langsung tugas Menteri BUMN, Erick Thohir. IDN Times berkesempatan berbincang bersama Sharon pada wawancara khusus Jumat (22/10/2021). Berikut cerita Sharon Florencia saat menjabat jadi menteri BUMN sehari dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia.

1. Sharon mengusulkan mentoring 1:1 khusus dengan top management level bagi perempuan di institusi BUMN

Sharon Florencia dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Terdengar tabu ketika kita berbicara pemimpin perempuan di tengah lapisan sosial masyarakat timur yang masih menjunjung patriarki. Namun, perspektif ini sedikit demi sedikit bergeser seiring terbukanya kesempatan perempuan mendapat tempat strategis di dunia kerja yang sejajar dengan laki-laki.

Saat ditanya, apa yang ingin Sharon berikan pada institusi BUMN terkait program kesetaraan gender, ia mengajukan tiga gagasan pada rapat pimpinan yang dilakukan bersama jajaran pemimpin BUMN lain. Menurutnya, ada tiga konsentrasi yang menjadi fokus utama, yakni adanya mentoring 1:1 khusus perempuan dengan top management level, pemberian beasiswa anak perempuan di Indonesia Timur, dan mendorong UMKM untuk naik kelas dengan pendampingan khusus bagi perempuan. 

"Kita lihat bahwa sosok perempuan kita sangat inspiratif membimbing juga resilien, adaptif dalam multiperan sebagai ibu dan istri, bahkan sebagai pemimpin di lingkungan kerja. Perempuan punya empati yang tinggi dalam memimpin tim kerja sehingga ini juga meningkatkan engagement tim kerja, yang akhirnya mendorong tercapainya hasil kerja yang jauh lebih baik," terangnya.

2. Banyak pelajaran yang ia dapatkan dari mengikuti kelas leadership ketika camp

Sharon Florencia dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Dalam proses seleksi #GirlsTakeover 2021, Sharon harus melewati serangkaian seleksi dari administrasi, online test, penulisan esai, hingga kompetisi video. Dalam proses itu, finalis juga diberi kesempatan mengikuti kelas leadership. Sharon memaparkan bahwa ada beberapa hal yang ia dapatkan saat mengikuti kelas kepemimpinan bersama 34 finalis lain. 

Menurutnya, penting bagi perempuan agar be passionated dengan apa yang mereka jalankan melalui penetapan tujuan yang jelas, target berkualitas, dan inisiatif. Untuk sampai pada titik mindset pemimpin perempuan, ia menekankan agar perempuan jangan menciptakan batasan mereka sendiri. Sharon beranggapan bahwa perempuan sebenarnya mampu berbuat lebih besar dari yang mereka bisa lakukan sekarang.

"Kemudian repack your backpack, jangan semuanya dibawa ketika menjalani hidup. Kita harus jago untuk bikin prioritas mana yang diutamakan. Dan, terakhir it will be not easy but if it's worth it, go for it. Kalau kita merasa bahwa ini patut kita perjuangkan, kita jalani, dan kita perjuangkan dengan sungguh-sungguh. Meski gak gampang, gak apa-apa tapi kita lakukan yang terbaik," tambah perempuan berusia 24 tahun itu. 

Baca Juga: Plan Indonesia Gelar Dukungan bagi Perempuan di Indonesia

3. Sharon dan finalis lain juga dapat kesempatan dibimbing langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir

Sharon Florencia dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Ketika ditanya apa yang paling Sharon ingat dari mentoring oleh Menteri BUMN, ia mengatakan pentingnya komitmen dalam bekerja dengan tujuan dan passion. Menurutnya, istilah "work for cause, not for applause"  penting untuk mendorong kinerja yang berdasarkan purpose, bukan hanya rutinitas. Selain itu, keinginan selalu belajar dengan memiliki growth mindset adalah modal baik buat perempuan supaya tidak stagnan dan mau terus memperluas pengetahuan.

"Pak Menteri mengingatkan buat selalu menjaga networking dengan sesama. Kemudian yang terakhir, selalu siap untuk menjadi role model. Beliau mengingatkan pentingnya kita tahu dan ingat bahwa kesuksesan yang selama ini kita raih adalah kesuksesan tim. Jadi, kita juga siap untuk menjadi bagian di unit kerja tim kita," ujar perempuan yang juga punya hobi traveling ini.

4. Sukses mengambil alih peran Menteri BUMN sehari, Sharon nyatanya pernah mengalami masa sulit saat skripsi

Sharon Florencia dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Di balik pencapaian Sharon dalam program #GirlsTakeover oleh Plan Indonesia, ia juga manusia biasa yang pernah mengalami masa sulit. Saat ditanya pengalamannya yang paling membuat jatuh bangun, Sharon mengisahkan kilas balik ketika ia jadi lulusan terbaik dan termuda di jurusan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM).

Dikisahkannya, ia harus melewati tantangan kurang mengenakkan ketika mengerjakan skripsi. Ini karena harus mengulang dari awal padahal sudah sampai pada Bab III. 

Singkat cerita, Sharon cepat bangkit dengan tetap semangat mengerjakan skripsi meski harus berganti dosen pembimbing dan mengulang dari awal. Berkat kegigihannya, ia berhasil menyelesaikan tugas akhir hingga dipercaya mewakili mahasiswa lain memberikan pidato saat kelulusan. 

"Kalau ada kerikil kehidupan, cepat bangkit. Boleh sedih, tapi jangan lama-lama. Move on. Kalau kita ngadepin kehidupan yang ups and down itu, sering cerita sama orang yang kita percaya, terus kita eskalasi sama orang yang jauh berpengalaman, refleksi apa sih yang kurang sehingga kita bisa mengambil pelajaran dari masalah atau isu yang dihadapi," jelas perempuan yang kini  juga bekerja di BUMN itu. 

5. Pesan Sharon untuk millenial dan generasi Z

Sharon Florencia (paling kiri) dan finalis #GirlsTakeover 2021 oleh Plan Indonesia. (dok. Plan Indonesia)

Menurut Sharon, kaum muda punya peran besar untuk mendorong perubahan dan memberi gebrakan nyata dalam pembangunan Indonesia. Energi dan pemikiran ini menjadi kunci transformasi yang sama-sama bisa dilakukan.

"Jadilah yang terbaik dalam bidang pendidikan yang sekarang sedang kita jalani dengan mempertajam kapabilitas karena kita tahu kesempatan terbuka di depan mata. Kita harus berani merajut mimpi, punya target berkualitas, mengoptimalkan potensi, mengembangkan diri, dan bergerak dengan cepat karena semua balik lagi dari kita untuk Indonesia," tutupnya. 

Selain Sharon, ada lima pemimpin perempuan lain yang mengambil alih peran menteri selama sehari. Finalis termuda berusia 20 tahun dari Jawa Tengah, Adinda Zenniar, tercatat mengambil alih peran Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi. Adinda menggagas peran penting perusahaan untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan melalui information and communications technology (ICT) dengan memberikan pelatihan dan kesempatan kerja kaum muda perempuan.

Beda dengan Adinda, Indira Arum Puspitarani dari Sulawesi Selatan mengambil alih peran Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo. Ia punya ide untuk mendorong kesempatan perempuan mencapai tingkat top management level di perusahaan dan konsentrasi pada corporate social responsibility (CSR) serta pencegahan stunting dengan menyediakan vitamin bagi ibu hamil.

Fokus pada kemampuan identifikasi dan membina bakat muda yang berpotensi memberi kontribusi nyata dalam mengembangkan ekosistem digital, Putri Gayatri mengambil alih peran Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam. Putri berkomitmen membina lebih banyak talenta perempuan muda agar bisa mengembangkan skill dalam bidang teknologi digital sehingga diharapkan komposisi perempuan yang bekerja di Telkomsel akan terus meningkat di masa mendatang.

Sisilia Tunga yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, mengambil alih peran Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sunarso. Fokusnya adalah pemberdayaan perempuan di bidang UMKM. Menurutnya, penting bagi pengusaha UMKM supaya mendapatkan edukasi literasi finansial demi memajukan usaha dan menggunakan ilmu dalam manajemen keuangan pribadi.

Terakhir, Virdha Yuda yang mengambil alih peran Direktur Utama Angkasa Pura I, ingin mengakomodasi kebutuhan teman-teman difabel melalui pengadaan lanyard khusus dengan warna terang dan motif menarik. Ia juga memprakarsai pilihan penyediaan makanan untuk anak berkebutuhan khusus serta urgensi penyediaan vending machine pembalut untuk memenuhi kebutuhan khusus perempuan.

Baca Juga: Plan Indonesia Adakan Job Fair, Ada Walk-in Interview di Bulan Oktober

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya