TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perempuan Tangguh, 5 Sultanah Ini Pernah Memimpin Nusantara

Para srikandi yang berasal dari Tanah Rencong

tengkuputeh.com

Pada periodisasi kerajaan Islam yang ada di Indonesia, terdapat beberapa kerajaan yang dipimpin oleh wanita yang selanjutnya disebut dengan sultanah. Para wanita tangguh ini dalam pemerintahannya terkubur dalam buku sejarah Indonesia. Nama mereka jarang disebut, apalagi pada buku sekolah. Hal ini menjadi kabur padahal pada masa pemerintahan mereka, kerajaan adil sentosa dan membawa kejayaan.

Para sultanah ini memimpin selayaknya para sultan. Mereka begitu tegas namun juga membawa sifat keibuan dalam pemerintahan. Di balik itu semua, tanpa peran mereka, sejarah Indonesia tidak akan berwarna dan mereka merupakan emansipasi yang layak disebutkan dalam buku sejarah. Siapa saja sosok sultanah yang pernah memerintah di Indonesia?

1. Nahrasiyah

jejaktapak.com

Dari semua nama pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai, hanya Nahrasiyah adalah pertama dan satu-satunya sultanah. Ia sendiri mendapatkan gelar sebagai Malikah Muazzamah (Ratu Dipertuankan Agung) dan Ra-Baghsa Khadiyu (Penguasa yang Pemurah). Gelar ini ditemukan pada nisannya.

Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Samudera Pasai pada masa kejayaan. Selama 23 tahun memimpin yakni tahun 1405-1428, Nahrasiyah membawa emansipasi. Tidak hanya kaum pria, para wanita juga turut serta dalam penyebaran agama Islam. Sayangnya, info mengenai sultanah ini banyak yang tidak diketahui. Nahrasiyah sendiri wafat pada 17 Zulhijah 832 atau 27 September 1428.

Baca Juga: Sarat Makna dan Tradisi, Ini 5 Lagu Daerah Aceh yang Paling Terkenal

2. Safiatuddin

tengkuputeh.com

Terdapat kontra pada saat pemilihannya sebagai sultanah. Sebelum menjadi sultanah, sang suami bernama Sultan Iskandar Tsani yang memimpin Kerajaan Aceh. Setelah sang suami meninggal, terdapat perdebatan pemilihan sultan selanjutnya dan mereka tidak memiliki putra yang meneruskan tahta kerajaan.

Perlu diketahui, Iskandar Tsani adalah menantu dari Sultan Iskandar Muda. Karena tidak ada pengganti sultan, maka Safiatuddin sebagai putri sulung Sultan Iskandar Muda yang melanjutkan tahta suaminya dan ia adalah sultanah pertama di kerajaannya. Sang sultanah ini memiliki gelar yaitu Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam.

Dalam masa pemimpinnya, Sultanah Safiatuddin lebih memilih dengan cara diplomasi. Sikap dari sultanah ini banyak disukai oleh rakyatnya dan para asing yang bekerja sama dengannya. Dibandingkan ayahnya, masa pemerintahan Sultanah Safiatuddin lebih lama yakni sekitar 34 tahun yang dimulai pada tahun 1641 hingga 1675.

3. Naqiatuddin

tengkuputeh.com

Berbeda dengan sultanah sebelumnya, Naqiatuddin yang bergelar Sri Ratu Naqiatuddin Nurul Alam ini memerintah Kerajaan Aceh selama 3 tahun yang dimulai pada tahun 1675 hingga tahun 1678. Pada masa pemerintahannya, ia membagikan otonomi daerah yang sekarang dipakai oleh provinsi Aceh.

Otonomi yang digerakkan oleh sultanah Naqiatuddin dikenal sebagai Tiga Sagi (lhee Sagoe) yang membagi Aceh menjadi tiga federasi. Namun, pemerintahan Naqiatuddin tersebut terdapat gejolak politik. Banyak masalah internal dan eksternal yang menghantam pada masa pemerintahannya, khususnya kaum oposisi Wujudiyah yang kurang menyukai pemerintahan wanita.

Namun Naqiatuddin mampu mengatasinya dengan baik. Salah satu kebijakannya yang paling dikenal adalah menyempurnakan undang-undang kerajaan yang banyak digunakan pada kerajaan Islam di Asia Tenggara.

4. Zaqiatuddin Inayat Syah

tengkuputeh.com

Informasi mengenai sultanah yang satu ini, tidak banyak diketahui. Ia memerintahkan Kerajaan Aceh setelah sultanah Naqiatuddin meninggal dunia pada tahun 1678 hingga kematiannya pada tanggal 3 Oktober 1688. Sultanah ini digambarkan seorang wanita tegap dan lantang. Pada masa pemerintahannya, sultanah pernah memerintahkan Teungku Syiah Kuala menerjemahkan Hadits Arba'in karya dari Imam Nanawi.

Baca Juga: 9 Pahlawan Perempuan Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui, Semuanya Hebat

Verified Writer

Kristi Ani

Apa?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya