Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Di tengah masih kuatnya budaya patriarki, kepemimpinan perempuan memang masih kerap dipandang sebelah mata atau bahkan dinilai tabu. Padahal, jiwa kepemimpinan sebenarnya ada dalam diri setiap orang, hanya kekuatannya saja yang berbeda-beda.
Dan baik pada pria maupun perempuan, sudah seharusnya jiwa kepemimpinan ini makin disuburkan. Bukan justru seperti hendak dipadamkan hanya lantaran jiwa kepemimpinan itu bersemayam dalam tubuh seorang perempuan. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Semua orang pada dasarnya pemimpin, minimal untuk diri sendiri
ilustrasi wanita bekerja (Unsplash.com/glvrdru) Artinya, semua hal yang kamu putuskan dan lakukan akan dimintai pertanggungjawabannya. Jadi, sebagai perempuan, kamu gak boleh menyerahkan segala hal pada orang lain dan cuma cari aman dengan menjadi pengikut terus.
Mau jadi pengikut atau mengambil keputusan sendiri, kamu gak bisa lepas dari keharusan mempertanggungjawabkan semua yang dilakukan kok. Jadi, lebih baik mengambil keputusan sendiri dan menjalankannya. Kamu akan merasa lebih puas dan siap mempertanggungjawabkannya di kemudian hari.
2. Ini bukan tentang mengungguli pria, melainkan siapa orang yang tepat untuk suatu posisi
ilustrasi kesetaraan gender (Unsplash.com/thisisengineering) Artinya, di sini yang terpenting adalah kompetensi. Ya, berbicara kepemimpinan memang gak bisa dilepaskan dari kompetensi yang dimiliki. Jika memang kamu yang paling berkompeten di suatu bidang, apa pun jenis kelaminmu, kamulah yang akan memegang posisi itu.
Sekalipun itu berarti kamu sebagai perempuan akan memimpin sejumlah anggota pria. Gak masalah. Yang penting suatu urusan berada di tangan yang tepat. Daripada memaksakan kepemimpinan selalu berada di tangan pria tanpa memedulikan kompetensi yang dimiliki, kan?
Nanti berbagai tugas dan target terancam gagal total. Malah repot bukan? Jadi, kepemimpinan perempuan perlu disikapi secara profesional.
Baca Juga: 5 Tanda jika Kamu Sosok Perempuan Dewasa, Seperti Apa?
3. Dengan jiwa kepemimpinan, orang-orang yang bekerja denganmu akan merasa lebih nyaman dan optimis
ilustrasi situasi kerja (Unsplash.com/vantaymedia) Salah besar jika mengartikan kepemimpinan sebagai hobi menyuruh-nyuruh orang lain. Dengan jiwa kepemimpinan, kamu akan bisa memandu orang-orang di sekitarmu untuk bekerja denganmu mencapai tujuan bersama.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kamu juga akan selalu mendampingi mereka agar dapat mengembangkan diri. Kamu pun mampu bersikap mengayomi saat sesuatu yang buruk terjadi. Sebaliknya jika kamu gak mengembangkan jiwa kepemimpinanmu, kamu akan terlalu sering bingung sendiri.
Banyak hal menjadi terasa gak bisa dikendalikan. Bukannya bersikap penuh tanggung jawab, kamu malah akan langsung lepas tangan bila terjadi sesuatu. Kamu gak bisa menenangkan orang-orang dan malah kamulah yang perlu ditenangkan.
4. Kamu bisa melangkah lebih bebas
ilustrasi wanita berjalan (Unsplash.com/lucaslenzi) Kamu gak perlu selalu meminta pendapat orang lain atas apa pun yang akan kamu lakukan. Kalau pendapat saja gak, apalagi persetujuan. Kamu jadi lebih leluasa menentukan arah hidupmu. Bukan malah seperti selalu disetir oleh orang lain.
Kamu tahu apa yang kamu mau dalam hidupmu, bagaimana cara untuk mencapainya, dan kamu juga siap menanggung berbagai risikonya. Ini membuatmu lebih mudah menemukan jati dirimu dan takdir terbaikmu.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2021: Ajak Perempuan untuk Sadar Pilihan