TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Polusi Udara pada Skin Barrier dan Tipsnya, Ini Kata Ahli!

Dampak terburuknya bisa kanker kulit

Media gathering produk MS GLOW Biome & Barrier Cream pada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu terakhir, kualitas udara di Indonesia memang semakin memburuk. Terutama di wilayah Jakarta, karena telah beberapa kali menduduki peringkat pertama sebagai wilayah dengan polusi terburuk di dunia. Bahkan, berdasarkan data IQAir, kondisi udara di Indonesia sudah termasuk buruk dan ada di level 170.

Polusi udara ini ternyata bisa berdampak berbahaya pada kesehatan kulit. Tentunya, kita harus aware terhadap permasalahan ini. Terutama bagi kamu yang sering berkegiatan outdoor. Oleh sebab itu, kita perlu menggunakan produk yang bisa meningkatkan skin barrierPada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu, MS GLOW mengadakan acara media gathering untuk mengumumkan produk terbarunya, MS GLOW Biome & Barrier Cream. Produk ini bisa menjadi solusi untuk memperkuat skin barrier. Selain itu, ada juga beberapa dampak polusi dan tips mempertahankan kesehatan kulit menurut ahli.

1. Apa itu skin barrier?

Media gathering produk MS GLOW Biome & Barrier Cream pada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Saat ini, kita mungkin sering mendengar istilah skin barrier. Pasalnya, rusaknya skin barrier menjadi salah satu permasalahan yang cukup krusial. Terlebih di zaman yang polusinya semakin buruk, skin barrier kita semakin terancam. Lantas, apa itu skin barrier?

"Suatu lapisan pada permukaan kulit yang bertujuan untuk melindungi kulit dari faktor luar atau lingkungan zat bahaya. Skin barrier ini bisa menjaga kelembapan kulit dengan cara menahan cairan dalam kulit, supaya tetap terhidrasi," jelas dr. Elang Muhammad Firdaus, ahli kesehatan kulit dari MS GLOW Aesthetic Clinic.

Skin barrier terdiri dari beberapa lapisan, yaitu microbiome, acid mantle, dan lipid layer. Ketiganya merupakan lapisan terluar dari kulit, lalu disusul oleh epidermis di bagian bawahnya. Itulah kenapa, penting bagi kita untuk menjaga skin barrier. Karena kalau skin barrier sudah rusak, maka zat bahaya dari luar bisa semakin mudah untuk masuk melalui pori-pori.

Baca Juga: 5 Manfaat Kandungan Microbiome dalam Skincare, Perkuat Skin Barrier!

2. Fungsi dari tiap masing-masing lapisan skin barrier

Media gathering produk MS GLOW Biome & Barrier Cream pada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Posisi teratas dari skin barrier adalah skin microbiome, disusul oleh acid mantle, dan lapisan terakhir adalah lipid layer. Setiap lapisan itu mempunyai fungsinya masing-masing. Skin microbiome merupakan kuman baik pada kulit, sehingga melindungi kulit dari kuman merugikan.

"Lapisan teratas itu skin microbiome. Microbiome bisa gak seimbang, bakteri baik semakin sedikit, jadi bakteri jahatnya lebih mudah masuk ke kulit. Kalau sering sakit dan minum antibiotik, bisa membunuh bakteri baik untuk kulit. Kalau microbiome semakin sedikit, maka skin barrier semakin rusak," kata dr. Elang.

Kedua adalah acid mantle yang merupakan pelindung alami kulit. Acid mantle terbuat dari minyak dan keringat. Menurut dr. Elang, acid mantle berfungsi untuk melindungi kulit dari zat berbahaya. Acid mantle bisa rusak jika kita menggunakan produk yang zat basanya lebih banyak.

Terakhir adalah lipid layer. Ini merupakan lapisan lemak ganda, terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak. dr. Elang menyebutkan, lipid layer ini merupakan moisturizer alami dari tubuh kita.

"Lapisan ini berfungsi menjaga agar air tidak mudah keluar dari kulit. Lalu, menjaga Natural Moisturizing Factor (Amino Acid, asam laktat, urea) agar tetap berada di dalam sel," tambah dr. Elang.

3. Dampak buruk polusi udara terhadap skin barrier

Media gathering produk MS GLOW Biome & Barrier Cream pada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan skin barrier rusak. Mulai dari usia, eksfoliasi berlebihan, sabun atau detergen, polusi, sinar UV, hingga stres. Polusi dan sinar UV dapat menjadi penyebab kerusakan dan dehidrasi kulit.

"Polusi udara mengandung banyak zat aktif yang berbahaya bagi kulit. Partikel halus dari zat berbahaya ini bisa menembus kulit, menyebabkan stres, peradangan, dan dapat menghancurkan sistem pertahanan kulit (skin barrier). Skin barrier berfungsi penting dalam menjaga kesehatan kulit, yaitu melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, dan bakteri, serta menjaga kelembapan kulit. Skin barrier yang terganggu atau rusak dapat mengakibatkan kulit kering, mudah terjadi iritasi, dan mudah terserang infeksi kulit," ucap dr. Elang.

dr. Elang menambahkan, gak hanya itu, kulit juga dapat mengalami kondisi seperti dermatitis, psoriasis, eksim, jerawat dan rosacea. Risiko penuaan diri pun meningkat, seperti munculnya keriput, garis halus, dan berkurangnya elastisitas kulit. Dampak terburuk dari permasalahan ini adalah bisa menyebabkan kanker kulit.

4. Mitos dan fakta seputar skin barrier

Media gathering produk MS GLOW Biome & Barrier Cream pada Jumat (11/8/2023) di J99 Tower Pasar Minggu (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Semakin banyaknya edukasi terkait skin barrier, semakin banyak juga mitos seputar ini. Misalnya, banyak orang yang mengatakan bahwa skin barrier rusak gak akan bisa diperbaiki lagi. Padahal, ini merupakan sebuah mitos. Karena faktanya, skin barrier masih bisa diperbaiki.

"Skin barrier itu kan hidup, kulit kita juga hidup, jadi masih bisa diperbaiki. Namun, butuh waktu yang cukup lama. Kesehatan kulit itu tergantung pada usia kulit kita. Normalnya, kulit kita berumur 28 hari, jadi setiap sebulan sekali kulit kita akan regenerasi. Nah, perbaikan skin barrier itu biasanya 28 hari," ujar dr. Elang.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Facial Cleanser untuk Memperbaiki Skin Barrier

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya