TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rachmita Harahap, Perempuan Pejuang Hak Tuna Rungu di Indonesia

#AkuPerempuan Tuna rungu bukan hambatan bagi perempuan satu ini

Instagram.com/rachmita.harahap

Perempuan satu ini paut dijadikan teladan karena kegigihan dan keberaniannya untuk terus maju ke depan terlepas dari keterbatasan fisiknya. Rachmita Harahap sebagai seseorang dengan keterbatasan tunarungu tidak membuat dirinya menyerah pada keadaan. Ia tetap hidup seperti orang biasa bahkan mengenyam pendidikan umum sejak SMP hingga perkuliahan.

Keinginan Rachmita adalah membuat orang-orang dengan keterbatasan seperti tunarungu di Indonesia agar lebih maju bukan dipandang sebelah mata lagi. Maka dari itu, ia berusaha menunjukkan pada Indonesia bahwa manusia dengan keterbatasan apapun tidak diperbolehkan menyerah terhadap keadaan melainkan harus berusaha lebih keras untuk mencapai kesuksesan.

Bahkan, orang biasa belum tentu mampu untuk menumbuhkan semangat pada dirinya sendiri namun perempuan yang sering mendapatkan penghargaan ini dengan segala keterbatasannya mampu untuk maju. Berikut ini adalah beberapa prestasi yang ditorehkan oleh Rachmita.

1. Berhasil mengenyam pendidikan hingga S3 di perkuliahan umum

Instagram.com/rachmita.harahap

Sejak SMP, Rachmita tidak menginginkan orangtuanya untuk memasukan dirinya pada sekolah luar biasa. Pada tingkat perkuliahan, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Arsitek di Universitas Mercu Buana (UMB). Selanjutnya, untuk tingkat yang lebih tinggi, Rachmita menamatkan S2 di ITB dengan jutusan arsitektur interior.

Di tingkat S1 dan S2, Rachmita berhasil lulus lebih awal dengan cumlaude. Tidak hanya sampai disitu, Rachmita juga melanjutkan pendidikan S3 jurusan arsitektur interior di UMB. Rachmita membuktikan bahwa seorang tunarungu mampu untuk belajar dengan baik di tingkat perkuliahan sehingga ia mengecam syarat SNMPTN yang tidak memperbolehkan penyandang disabilitas.

Baca Juga: Belajar Tangguh Jalani Hidup dari Amanda Farliany Penyandang Tuna Rungu

2. Seorang dosen desain interior di Universitas Mercu Buana

Instagram.com/rachmita.harahap

Setelah berhasil meraih gelar master di ITB, Rachmita memutuskan untuk kembali ke UMB dengan mengusulkan dibukanya jurusan Desain Interior. Pada awalnya, upaya Rachmita untuk menjadi dosen sempat mengalami hambatan karena tidak memenuhi kemampuan komunikasi.

Namun, ia tidak terima karena hal ini cenderung meremehkan kaum tunarungu tanpa melihat kemampuan mereka. Kegigihan Rachmita untuk mengumpulkan berbagai infomasi mengenai dasar hukum mengenai penyandang cacat akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil diangkat menjadi dosen yang mana memiliki status pegawai tetap di UMB.

3. Founder Yayasan Tunarungu Sehjira

Instagram.com/rachmita.harahap

Yayasan Tunarungu Sehat Jiwa Raga ini didirikan oleh Rachmita sejak tahun 2001 untuk memberdayakan tunarungu supaya menjadi individu yang tangguh dan mandiri. Yayasan ini kini telah berhasil memberdayakan kurang lebih 800 orang penyandang tunarungu.

Di yayasan tersebut, penyandang tunarungu diberikan pelatihan kemampuan seperti bahasa isyarat, komputer, dan mengaji. Rachmita menjadi seseorang yang mendorong orang orang di yayasannya untuk maju seperti dirinya dan tidak menyerah pada keadaan.

Baca Juga: Peringati Kongres Perempuan I, Pekerja Perempuan Sampaikan 5 Hal Ini

Verified Writer

Prila Sherly

@prilasher

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya