Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tontonan, diakui atau tidak bisa mempengaruhi cara pandang penonton. Kalau kamu menonton film horor, maka kamu cenderung pulang dalam keadaan ketakutan dan merasa tidak aman. Begitu juga saat kamu menonton film drama, kamu akan terbawa suasana dan kadang membawamu kembali bernostalgia.
Nah, berikut adalah 5 film Indonesia tentang para perempuan hebat yang berjuang dalam hidupnya. Tonton semua film ini, pasti bisa bikin kamu terinspirasi!
1. Tiga Srikandi
Kisah tentang 3 pemanah asal Indonesia yang berjuang dalam Olimpiade Musim Panas 1988 di Seoul, Fitriyana, Lilies dan Kusuma berjuang keras dalam pelatihan untuk bisa diakui dalam pertandingan tersebut. Sama sekali tidak mudah apa yang harus mereka lalui sebelum ikut andil dalam lomba tersebut.
Film ini mengajarkan kita yang memiliki mimpi untuk tidak lelah dalam meraihnya. Akan ada banyak masalah dan hambatan yang akan membuat kita ingin menyerah, tapi tetap, kita harus selalu memilih untuk tidak menyerah.
2. Merry Riana
Twitter.com/merryrianamovie Kerusuhan yang terjadi di Indonesia, membuat seorang gadis bernama Merry terpaksa mengungsi di Singapura untuk bertahan hidup. Merry berjuang keras untuk bisa lanjut kuliah dengan mendapat pinjaman mahasiswa dan banting tulang dengan melakukan banyak pekerjaan.
Film ini mengajarkan kita bahwa kita tidak bisa selamanya bergantung pada orangtua. Akan tiba masanya di mana orangtua tidak mampu menolong dan harus kita sendiri yang berjuang untuk bertahan hidup seperti yang Merry alami.
3. Kartini
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Film biografi dari pejuang wanita R.A Kartini, film yang diperankan oleh Dian Sastro ini menceritakan tentang perjuangan Kartini dalam kesetaraan perempuan di Indonesia. Kala itu, perempuan hanya dijadikan pajangan, apalagi yang tidak berasal dari keluarga ningrat. Kartini berjuang untuk melawan semua hal ini dan membuat perempuan bisa diakui dan tidak dibedakan dengan laki-laki.
Dari perjuangan Kartini, kita yang sudah hidup di masa modern seharusnya tidak menyia-nyiakan perjuangannya dan bisa menghargai diri kita sendiri sebagai seorang perempuan. Bukan malah melakukan yang sebaliknya.
4. Sokola Rimba
Selanjutnya adalah film dimana Butet (Prisia Nasution) berjuang untuk mengabdi mengajarkan baca tulis pada pedalaman Jambi, tepatnya di hutan bukit Duabelas. Butet berjuang agar bisa tetap mengajarkan anak-anak di sana tentang pengetahuan umum. Semuanya tampak sulit ketika Butet mendapat larangan dari tempatnya bekerja hingga dia harus dipisahkan dari tempat yang sudah dia cintai.
Seperti perjuangan Butet yang ngotot untuk berbagi, kita sebagai makluk sosial juga diingatkan untuk tidak melupakan kehidupan orang lain. Kalau bisa membantu, maka jangan pikir dua kali untuk membantu. Melakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain adalah hal yang sangat membahagiakan.
