Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Gak cuma kulit wajah dan tubuh, ketiak adalah bagian yang bisa sensitif. Kalau sudah begitu, segala macam bentuk iritasi bisa terjadi dan mengganggu aktivitas. Lalu, bagaimana cara atasi kulit sensitif agar tak mudah iritasi? Simak tips rawat kulit ketiak sensitif dari liputan tim IDN Times di acara "Media Gathering - Dove Sensitive Deodorant" di Courtyard Cafe, The Hermitage Menteng, Jakarta Pusat ini.
1. Mandi dengan air panas secukupnya saja dan jangan terlalu sering. Bukan hanya kulit ketiak, kulit tubuh yang lain bisa jadi kering
IDN Times/Febriyanti Revitasari Air panas memang bikin rileks. Namun, air panas akan meluruhkan minyak-minyak alami yang berguna sebagai pelindung kulit. Lantas, kulit akan menjadi kering dan gatal. Keduanya merupakan gejala iritasi. Maka, mandilah dengan air hangat seperlunya saja dan dengan bijak.
2. Kalau kamu mau pakai deodoran, gunakan pada malam hari supaya hasilnya efektif. Keesokan harinya, tidak perlu menggunakan lagi
IDN Times/Febriyanti Revitasari "Waktu efektif pakai deodoran itu malam hari. Dioles sekali saja, sudah efektif," ungkap Mely, sapaan akrab Melyawati Hermawan. Dilanjutkannya, cara kerja deodoran adalah menjadikan kelenjar keringat sebagai targetnya. Bukan pada kulitnya. "Dengan begitu, deodoran sudah bisa blok sumber keringatnya kalau diaplikasikan semalam," ungkap dokter berambut panjang ini.
3. Sebelum beli deodoran, selalu perhatikan kandungan di dalamnya. Utamakan produk yang tanpa pewangi, alkohol, serta paraben
IDN Times/Febriyanti Revitasari Alangkah bijak kalau kamu membeli produk deodoran bukan sekedar dari harga, mereknya, atau uniknya kemasan. Teliti juga ingredients produknya. "Pewangi atau pengharum jadi bahan nomor satu yang paling bikin kulit sensitif dan iritasi," ungkap Mely lagi.
Sebenarnya jika kulit ketiakmu tergolong normal, deodoran dengan kandungan pewangi atau parfum tidak masalah digunakan. Namun mereka yang memiliki kulit sensitif, cenderung punya tingkat kepekaan yang berbeda. Begitu pula halnya dengan kandungan paraben dan alkohol.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Kulit Kusam Agar Kulit Fresh dan Awet Muda
4. Jika kamu adalah ibu hamil dan ibu menyusui, pastikan juga deodoran yang dipakai aman serta tidak mempunyai efek pada janin
IDN Times/Febriyanti Revitasari Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Perempuan dengan segmentasi khusus seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan perempuan yang sering melakukan treatment waxing, kadang mengalami kesulitan memilih deodoran yang aman. Yang melakukan waxing, dilarang memakai deodoran dahulu agar terhindar dari kandungan yang membuat rasa perih dan iritasi.
Bagi ibu hamil dan menyusui, mereka harus lebih selektif memilih produk agar tidak terserap tubuh dan mempengaruhi daya kembang buah hatinya. Seperti produk dengan kandungan pemutih, biasanya disarankan untuk dihindari.
5. Apabila kulit ketiakmu mengalami bruntusan, bintil, gatal, dan bentuk iritasi lainnya, sebaiknya stop dahulu penggunaan deodoran
IDN Times/Febriyanti Revitasari "Bintil, bruntusan, dan gatal bisa jadi bentuk iritasi. Lebih baik, stop pemakaian deodoran terlebih dahulu," ungkap Mely. Dalam keadaan seperti itu, fokus dahulu agar keadaan kulit ketiak pulih. Lantas, bisa menggunakan deodoran lagi. Jika iritasi seperti itu ditumpuk dengan pemakaian deodoran, masa pemulihan bisa jadi lebih lama.
6. Pakailah deodoran dalam keadaan ketiak kering. Karena jika digunakan saat masih basah, justru akan menciptakan iritasi baru
IDN Times/Febriyanti Revitasari "Sebelum pakai deodoran, pastikan ketiak sudah kering. Kalau masih basah, akan tercipta substansi yang bisa bikin iritasi," papar Mely. Benar saja! Jika kamu amati, deodoran yang kamu oleskan di atas kulit yang basah dapat menimbulkan gumpalan cairan. Gumpalan ini dapat membuat sensasi lengket dan nantinya bisa menyebabkan rasa gatal serta lembap, bukan?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cleanser Premium yang Cocok Untuk Kulit Kombinasi