Temple Grandin: Perempuan Autis Bermental Baja

“Autisme adalah bagian dari diriku. Berbeda bukan berarti kurang “

Kesuksesan tidak ditentukan oleh kekurangan seseorang. Kekurangan harus diterima bukan menjadi penghalang. Grandin mengatakan “Autisme adalah bagian dari diriku.”Berbeda bukan berarti kurang “What made her different, makes her exceptional”. Demikian kutipan dari film Temple Temple Grandin. Terlahir di Boston, Massachusetts, 29 Agustus 1947, Grandin merupakan Putri dari Richard Grandin (agen property) dan Eustacia Cutler (seorang seniman). Grandin didiagnosis mengidap autisme di umur dua tahun, ia baru bisa berbicara ketika usianya memasuki empat tahun. Autisme membuat Grandin menjadi seseorang yang sangat sensitif terhadap suara terutama suara bising.

Kisah kehidupan Grandin menjadi berubah ketika liburan musim panas di rumah bibinya yang memiliki peternakan sapi. Di peternakan bibinya, Grandin sangat tertarik dengan alat yang digunakan peternak untuk menenangkan sapi ketika akan di imunisasi. Grandin mencoba alat tersebut dan beranggapan alat itu bisa membuatnya tenang. Grandin kemudian membuat alat versinya sendiri di rumah. Alat buatan Grandin ini sampai sekarang digunakan untuk terapi autisme.

dm-player

Keterlambatan bicara dan hambatan perkembangan tidak berpengaruh secara akademis kepada Grandin. Buktinya Grandin mampu meraih sukses. Pada tahun 1970, Grandin mendapatkan gelar psikologi dari Universitas Franklin Pierce, pada tahun 1975, ia juga sukses meraih gelar master pada bidang studi ilmu hewan dari Universitas Arizona. Gelar doktor kembali diperlolehnya pada bidang studi ilmu hewan dari Universitas Illinois. Grandin bekerja sebagai konsultan di rumah pemotongan hewan, ia menjadi penasehat tentang cara meningkatkan kehidupan ternak terutama sapi. Grandin menyimpulkan bahwa hewan dan orang-orang autisme memiliki kesamaan yaitu mengandalkan penglihatan untuk berhubungan dengan dunianya.

Pada tahun 1975, Grandin mendirikan perusahaannya sendiri yang bernama Grandin Livestock Handling System. Hasil dari penelitian Grandin banyak dipublikasi di berbagai jurnal akademis dan publikasi industri. Grandin menulis hasil kerjanya dalam sebuah buku yang berjudul Animals in Translation: Using The Mysteries of Autism to Decode Animal Behavior. Buku ini bercerita tentang banyaknya faktor pendukung kesejahteraan hewan dimana kurang memperhatikan tingkat stres dari hewan.

Saat ini Grandin tinggal di Colorado, bekerja di Colorado State University menjadi dosen pengajar pada bidang ilmu hewan. Di tahun 1986, Grandin menuliskan sebuah autobiogafi tentang dirinya yang berjudul Emergence: Labeled Autistic. Sepuluh tahun kemudian buku ini diterbitkan ulang bersama dengan buku lainnya, Thinking in Pictures and Other Reports from My Life with Autism.

Anjar Photo Writer Anjar

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya