Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan independen (pexels.com/Fatih Yurtman)

Perempuan independen atau independent woman adalah perempuan dengan karakter khas yang berjiwa bebas dan mandiri sehingga tingkat ketergantungannya pada orang lain lebih rendah. Termasuk dengan pasangan sebagai orang terdekatnya. Kemandirian perempuan kerap kali disalahartikan sebagai ancaman terhadap pria.

Padahal, karakter perempuan independen sebenarnya bukan untuk membahayakan siapa pun baik pria maupun perempuan lain yang tidak semandiri dirinya. Kemandiriannya tumbuh seiring makin tingginya tingkat pendidikan serta ajaran dari orangtua yang open minded. Bahkan perempuan yang tadinya kurang mandiri pun bisa berubah kian independen seiring berbagai hal yang terjadi dalam hidupnya.

Perlu digarisbawahi bahwa menjadi perempuan independen bukanlah sesuatu yang menyalahi kodrat. Kemandirian perempuan bagus untuk meningkatkan kualitas hidup pribadi, keluarga, dan masyarakat secara umum. Dengan kemandirian, perempuan menjadi lebih berdaya. Di bawah ini tujuh ciri yang mesti ada dalam diri perempuan independen.

1. Mempunyai penghasilan yang minimal dapat menghidupi dirinya

ilustrasi perempuan independen (pexels.com/Los Muertos Crew)

Poin ini barangkali membuat perempuan yahg tidak bekerja seketika merasa gak nyaman. Namun, faktanya memang orang dewasa dengan jenis kelamin apa pun tak dapat disebut mandiri apabila tidak mampu minimal menghidupi dirinya sendiri. Kebutuhan dasar serta keinginan pribadi mesti dipenuhi sendiri oleh perempuan yang independen.

Sekadar punya pekerjaan dan penghasilan belum menjamin perempuan layak disebut independen. Besaran pendapatannya harus benar-benar dapat mencukupi kebutuhan serta sebanyak mungkin keinginannya. Bila pendapatan terlalu kecil sampai sebagian biaya hidupnya masih perlu disokong oleh orang lain, maknanya ia belum bisa dikatakan sebagai perempuan independen.

2. Berani berpendapat meski beda dari orang-orang di sekitarnya

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Thirdman)

Perempuan independen juga berpikiran bebas. Ia tidak takut atau ragu untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Bahkan jika opininya cukup berbeda dari pendapat orang-orang di sekitarnya, dia gak gentar. Ia bukan tipe perempuan yang sekadar tunduk pada perkataan banyak orang. Termasuk pendapat pria yang belum tentu cocok dengan aspirasinya.

Dengan keberanian berpendapat, perempuan independen terdengar lebih vokal dibandingkan perempuan yang lain. Apalagi ketika mereka perlu menyuarakan isu tertentu yang dirasa sangat merugikan perempuan seperti pelecehan seksual. Perempuan independen tak merasa ketar-ketir kalau-kalau pandangannya dirasa menyudutkan sebagian pria.

Ia mengatakan secara terbuka apa-apa yang memang perlu disampaikan. Perempuan independen paling tidak menyukai diam yang berbuntut ketidakpuasan di akhir lantas sibuk berbisik-bisik dengan sesama orang yang gak puas. Dia sadar bahwa suaranya berharga. Satu-satunya cara untuk memberitahukannya ke orang lain ialah dengan berani berpendapat.

3. Mampu mengambil keputusan untuk diri sendiri dan organisasi

ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/Helena Lopes)

Independent woman tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam pengambilan keputusan terkait apa pun. Tentu terkadang ia membutuhkan masukan dari orang-orang di sekitarnya. Terlebih ketika keputusan tersebut nantinya bakal berdampak buat banyak orang.

Akan tetapi, dia tak terombang-ambing oleh sebanyak apa pun saran yang diterima. Ia selalu menggunakan daya pikirnya semaksimal mungkin sehingga dapat memutuskan dengan cepat serta tepat. Perempuan independen punya jiwa kepemimpinan yang tinggi. Orang-orang cenderung memercayai keputusan yang dibuatnya karena dasar pertimbangannya logis.

4. Kritis terhadap peran tradisional yang diwariskan turun-termurun

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Contoh peran tradisional yang diwariskan turun-temurun pada perempuan ialah mereka diharuskan piawai dalan urusan domestik. Gak apa-apa mereka tidak bisa mencari uang, asalkan urusan dapur dan kasur beres. Perempuan independen bersikap amat kritis tentang hal-hal seperti ini.

Dia tidak puas semua itu hanya dibebankan pada perempuan karena pria juga menjadi penghuni rumah. Pria ikut menikmati rumah yang bersih, makanan yang enak, serta hubungan seks yang memuaskan sehingga seharusnya mereka bersama-sama mewujudkannya. Begitu pula perempuan independen kurang menyetujui pria dibebani tugas sebagai satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga.

Perempuan independen selalu memiliki pekerjaan dan pendapatan. Namun, tidak berhenti hanya di situ. Dia juga cenderung kurang puas jika tidak berkontribusi secara finansial pada keluarganya. Ia tak mau sekadar melestarikan peran tradisional yang dirasa gak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan saat ini.

5. Tidak menganggap kodratnya sebagai penghalang untuk maju

ilustrasi tiga perempuan (pexels.com/PICHA Stock)

Perempuan independen bangga dengan kodratnya. Maka ia tidak suka sedikit-sedikit mengeluhkan ini itu sulit atau tak mungkin baginya yang perempuan. Dia paham betul bahwa jenis kelaminnya bukan sumber kelemahan, melainkan justru kekuatan. Menurutnya, maju atau tidaknya kehidupan perempuan lebih ditentukan oleh kehendak sendiri.

Apalagi di masa kini ketika banyak sekali peluang terbuka baik untuk pria maupun perempuan. Tak ada alasan untuk perempuan tertinggal di belakang dalam pendidikan maupun karier, kecuali mereka sendiri kurang berupaya. Sebagai perempuan mandiri, ia siap menghadapi berbagai tantangan demi kemajuan diri. 

6. Menolak melakukan sesuatu hanya demi menarik perhatian pria

ilustrasi perempuan independen (pexels.com/Israel Torres)

Misalnya, ketika dia berdandan, melakukan perawatan tubuh, dan belajar memasak. Ia sangat tidak suka kalau semua itu dinilai tak lebih dari usaha buat menarik perhatian lawan jenis. Atau, persiapan untuknya menjadi istri yang baik. Perempuan independen melakukan ketiga hal di atas murni dengan kehendaknya sendiri.

Tidak ada pemikiran untuk mempersembahkan semuanya buat pria mana pun. Dia mempercantik diri sebagai bentuk self love sekaligus self reward. Begitu pula ia belajar memasak karena memang dirasa perlu biar setiap hari dapat membuat menu apa pun yang sedang diinginkan. Kalau kebetulan di kemudian ada pria yang tertarik padanya, itu lain soal.

7. Tetap membutuhkan pria, tetapi dalam relasi yang setara

ilustrasi rapat (pexels.com/World Sikh Organization of Canada)

Anggapan bahwa perempuan independen gak membutuhkan bahkan kurang menyukai pria merupakan pandangan yang keliru. Seperti manusia pada umumnya, tentu saja independent woman juga memerlukan sesamanya termasuk lawan jenis. Baik sebagai pasangan maupun teman, mereka senang berinteraksi dengan lawan jenis.

Namun, relasi yang terbangun harus menjunjung tinggi prinsip kesetaraan. Perempuan independen tidak akan suka apabila dalam hubungannya dengan pria otomatis diposisikan lebih rendah hanya karena perbedaan jenis kelamin. Dia juga menolak keras segala bentuk pelecehan terhadap perempuan yang kerap kali muncul saat pria merasa berhak mendominasi. Ia sangat respek pada pria yang memahami pentingnya kesetaraan gender.

Kemandirian perempuan sesungguhnya merupakan hal yang positif. Jika perempuan menggunakan seluruh kemampuannya semaksimal mungkin, secara umum kehidupan masyarakat juga bakal lebih baik. Contohnya, suatu keluarga tak lantas hidup terlunta-lunta ketika ayah tiada atau tak mampu bekerja lagi karena ada ibu yang sudah terbiasa mencari nafkah. 

Oleh sebab itu, pria wajib mendukung kemandirian perempuan. Jika kamu perempuan, dirimu juga mesti berprinsip independen lebih baik daripada dependen atau terlalu bergantung pada siapa pun. Perempuan independen ialah perempuan yang berdaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team