Apakah Sunscreen Mencegah Kulit Jadi Tan? Simak Kata Dokter Kulit

- Tabir surya mencegah tanning dan burn
- Faktor yang mempengaruhi efektivitas tabir surya
- Tabir surya dapat menghambat asupan vitamin D, namun paparan sinar matahari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D
Sunscreen merupakan salah satu produk perawatan kulit yang banyak digunakan untuk melindungi kulit dari dampak buruk sinar matahari. Tapi, banyak yang masih penasaran, sebenarnya sunscreen bisa gak sih mencegah tanning atau kulit jadi lebih gelap karena matahari?
Kali ini, IDN Times akan membahas secara lengkap tentang bagaimana sunscreen bekerja hingga apakah sunscreen juga bisa menghambat asupan vitamin D? Yuk, simak bersama!
1. Cara kerja sunscreen

Bukankah tabir surya seharusnya mencegah tanning dan burn? Jika tabir surya dioleskan dengan benar dan dioleskan ulang setiap dua jam atau setelah basah, kemungkinan tanning akan berkurang secara signifikan. Namun, tanning kulit tetap dapat terjadi karena beberapa alasan berbeda.
"Tabir surya bekerja dengan menghalangi atau menyerap radiasi UV yang menyebabkan tanning dan burn. Namun, tidak ada tabir surya yang memberikan perlindungan 100 persen dan sebagian radiasi UV masih dapat menembus tabir surya," jelas dokter kulit Heather D. Rogers, MD, dilansir Real Simple.
2. Alasan kamu masih mendapatkan tan setelah mengaplikasikan sunscreen

Kalau kamu sudah menggunakan sunscreen namun kulitmu tetap berubah kecoklatan, mungkin karena beberapa alasan ini:
- Aplikasi yang buruk: Kesalahan pengguna merupakan alasan umum mengapa orang menjadi kecokelatan bahkan saat memakai tabir surya. Rogers menambahkan, sangat penting untuk menggunakan tabir surya dalam jumlah yang cukup untuk mencapai perlindungan SPF yang disebutkan.
- Pengaplikasian ulang yang tidak memadai: Tabir surya harus diaplikasikan kembali setiap dua jam atau lebih sering jika kamu berkeringat atau berenang.
- SPF Rendah: Tidak semua tabir surya dibuat sama. Pastikan kamu menggunakan tabir surya berspektrum luas, yang berarti melindungi dari sinar UVA dan UVB. Kamu buisa mencoba menggunakan SPF 30 atau lebih tinggi.
- Tabir surya kedaluwarsa: Ya, tabir suryamu sudah kedaluwarsa dan kamu harus memastikan bahwa kamu tidak menggunakan produk apa pun yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa
- Produk campuran: Tabir surya tidak selalu cocok dengan bahan lain. Hindari melapisi dua produk di atas satu sama lain yang dapat menyebabkan penggumpalan, seperti melapisi SPF di atas minyak atau mencampur SPF dengan losion atau alas bedak.
- Kamu menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari: Ingat, bahkan SPF terbaik pun tidak 100 persen efektif dalam melindungimu dari sinar UV matahari. Kenakan topi, bawa payung, cari tempat teduh, dan cobalah untuk menghindari jam-jam puncak sinar matahari jika memungkinkan.
3. Apakah sunscreen mencegah tanning

Ya, tabir surya memang mencegah tanning. Loretta Ciraldo, dokter kulit, dilansir Byrdie, menjelaskan bila tabir surya mencegah tanning. Tanning ini sebagian besar disebabkan oleh sinar UVA dan jika kamu menggunakan produk UVA/UVB berspektrum luas, kamu mungkin kulitmu tidak akan menjadi kecokelatan. Pengecualiannya adalah seseorang yang memiliki banyak pigmentasi sejak awal.
Michele Green, dokter kulit kosmetik, menjelaskan, "Tanning disebabkan oleh paparan radiasi UV baik dari matahari maupun dari tempat tanning kulit. Radiasi UV menyebabkan kerusakan genetik pada epidermis atau lapisan luar kulit. Tubuh mencoba melawan kerusakan ini dengan memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit kita. Inilah yang menyebabkan kulit kita menjadi kecokelatan".
4. Bisakah sunscreen menghambat asupan vitamin D?

Banyak orang mengira bahwa paparan sinar matahari secara teratur dapat menyediakan cukup vitamin D. Namun, para ahli menjelaskan bahwa sebenarnya hal itu sedikit lebih rumit. Green mengatakan, bahwa paparan sinar matahari memicu konversi 7-dehidrokolesterol menjadi pra-vitamin D3 dan akhirnya menjadi vitamin D3.
Ciraldo menambahkan, meski tabir surya menghalangi kemampuan kulit untuk mensintesis vitamin D, berjemur saja tidak akan pernah cukup bagi orang untuk menghasilkan kadar vitamin D yang sehat. Jadi, walaupun tabir surya berpotensi menghambat asupan vitamin D, risiko paparan sinar matahari yang berkepanjangan tidak lebih besar daripada manfaat mendapatkan vitamin D.
Intinya, sunscreen memang bisa mencegah tanning, tetapi ada waktu tertentu di mana kamu tetap mendapatkan kulit kecokelatan walaupun sudah mengaplikasikan sunscreen. Yuk, rawat kulitmu mulai sekarang karena kulit sehat itu investasi jangka panjang!