Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)
Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Jakarta, IDN Times - Musim demi musim, fashion selalu menemukan cara baru untuk berbicara. Jika dulu deretan trend forecast dipenuhi dengan palet warna yang silih berganti, kini percakapan mulai bergeser. Dunia mode tampaknya telah lelah dengan permainan warna, dan justru menemukan maknanya kembali lewat potongan, volume, dan struktur yang menghidupkan pakaian di tubuh.

Menurut Adi Surantha, Indonesian Fashion Stylist, tahun 2026 akan menjadi masa di mana perhatian utama bukan lagi tertuju pada warna. "Sekarang kayaknya warna udah kurang signifikan. Sekarang mematok tren tuh bicara soal cutting," jelasnya dalam styling session koleksi BIMBA Y LOLA di store BIMBA Y LOLA Grand Indonesia West Mall, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/10/2025). Pergantian fokus ini juga mencerminkan cara baru dalam mengekspresikan diri. Warna bisa memudar, tetapi bentuk meninggalkan kesan yang lebih lama.

Di tengah lanskap mode yang terus berubah, mungkin inilah saatnya kita belajar mengenali keindahan bukan dari rona, melainkan dari cara pakaian membingkai gerak dan karakter pemakainya. Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai bagaimana fashion bergerak di tahun depan menurut Adi Surantha!

1. Hobo bag menjadi pilihan tas yang sedang tren

Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Tren aksesori tahun depan tampaknya menekankan fungsi yang berpadu dengan bentuk. Tas, misalnya, bukan lagi sekadar pelengkap gaya, melainkan bagian dari siluet itu sendiri, membentuk garis, memberi keseimbangan, bahkan menghadirkan karakter pada keseluruhan tampilan. Di antara banyak model yang kembali mencuri perhatian, gaya hobo bag muncul sebagai salah satu pilihan yang paling menonjol. Bentuknya yang melengkung lembut dan cara membawanya yang santai menciptakan kesan effortless, namun tetap terlihat terstruktur.

"Sekarang yang lagi tren dan trennya agak bisa panjang, itu hobo bag. Itu modelnya kan 'dikepit' jadi biasanya lebih aman," kata Adi.

2. Fashion dengan nuansa romantic tengah menjadi tren

Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Di sisi lain, ada gelombang baru yang menyalurkan sisi lembut dan penuh perasaan dalam gaya berpakaian. Nuansa romantic tengah tumbuh menjadi benang merah di banyak koleksi, seolah dunia mode sedang mencari cara untuk menenangkan diri lewat detail yang mengalir. Potongan rok panjang, lipit-lipit yang menari di udara, hingga material ringan yang bergerak mengikuti langkah. Semuanya membangun narasi tentang keanggunan yang tidak berlebihan, namun tetap menggugah. Dalam suasana ini lah, sentuhan feminin kembali menemukan momentumnya.

"Yang lagi dan akan tren itu sesuatu yang romantic. Jadi misalkan skirt yang panjang banget, kayak handkerchief skirt atau rock airline. Sekarang lagi tren model skirt gitu, kayak rok-rok yang gemas," tambah Adi.

3. Items yang versatile dan tidak intimidating juga banyak diminati

Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Di tengah derasnya tren dan eksplorasi bentuk, satu hal yang tetap menjadi kebutuhan banyak orang adalah wearability. Kini, semakin banyak pencinta mode yang mencari item dengan desain sederhana namun punya karakter. Sesuatu yang bisa dikenakan tanpa banyak pertimbangan, tapi tetap terasa istimewa. Barang-barang yang versatile, mudah dipadupadankan, dan tidak 'menakutkan' secara desain justru terasa paling relevan di tengah gaya hidup yang cepat dan dinamis. Tas-tas dengan bentuk lembut, material lentur, dan siluet kasual pun perlahan naik daun karena memberi ruang bagi kenyamanan tanpa kehilangan sisi modisnya.

"Terus abis itu tas yang terlihat, yang gak intimidating desainnya. Misalnya kayak model paper bag," ucap Adi.

4. Berbicara tren, warna tampak sudah kurang signifikan

Adi Surantha dalam styling session di BIMBA Y LOLA pada Kamis (23/10/2025) di Grand Indonesia West Mall, Jakata Pusat (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Menariknya, di antara semua perubahan arah tren yang muncul, warna kini tak lagi menjadi pusat perhatian. Dunia mode seperti tengah memasuki fase yang lebih tenang dan matang, di mana makna gaya tidak lagi diukur dari keberanian memilih palet. Melainkan dari cara potongan dan struktur pakaian berbicara. Siluet kini menjadi narasi utama: balloon shapes yang memberi volume dramatis, potongan flowy yang mengalir lembut, hingga desain berlapis yang menciptakan dimensi baru pada tubuh. Semua mengarah pada satu hal: ekspresi personal yang lebih subtil, namun justru lebih kuat.

"Gak ngomongin warna sih sekarang, kurang signifikan. Sekarang justru yang tren tuh cutting design, entah misalkan model balloon, flowy, dan sebagainya," pungkas Adi.

Tren ini bisa terlihat juga dari berbagai koleksi yang dihadirkan jenama fashion. Bukan lagi tentang warna, tapi banyak jenama fashion yang menampilkan siluet lebih berani lewat cutting design-nya.

Editorial Team