5 Jenis Skincare yang Perlu Disimpan di Lemari Pendingin
Ilustrasi mesin pendingin (Pixabay.com/ Mohamed_hassan)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring berkembangnya popularitas perawatan kulit, tak heran jika kita rela mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan produk-produk terbaik. Serum, pelembap, masker, toner, semuanya dipersembahkan agar kulit kita tetap bercahaya dan sehat. Namun, apakah kamu pernah berpikir bahwa cara menyimpan skincare juga dapat berdampak pada kualitas produk tersebut?
Salah satu praktik yang semakin populer adalah menyimpan skincare dalam lemari pendingin. Kulkas yang biasanya digunakan untuk menyimpan makanan segar dan minuman dingin, ternyata juga menjadi lingkungan yang ideal untuk menyimpan produk skincare. Nah, ada beberapa skincare yang lebih baik disimpan dalam lemari pendingin, berikut daftarnya.
Baca Juga: 5 Tips sebelum Membeli Skincare, untukmu Si Pejuang Acne Prone Skin
1. Vitamin C serum
Ilustrasi serum vitamin C (freepik.com/ freepik)Vitamin C cenderung sangat rentan terhadap oksidasi. Oksidasi terjadi ketika vitamin C terpapar oleh udara, cahaya atau panas, yang menyebabkan molekul vitamin C mengalami perubahan kimia dan kehilangan efektivitasnya. Oksidasi juga dapat menyebabkan perubahan warna pada serum vitamin C, dari bening menjadi kecoklatan, yang menandakan kalau vitamin C telah kehilangan sebagian atau seluruh kandungan aktifnya.
Menyimpan serum vitamin C di lemari pendingin dapat membantu mencegah oksidasi dan mempertahankan stabilitas vitamin C. Suhu yang dingin dalam lemari pendingin dapat membantu melambatkan proses oksidasi dan menjaga vitamin C tetap stabil. Selain itu, menyimpan serum vitamin C di lemari pendingin juga dapat membantu mengurangi perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi.
2. Produk yang mengandung AHA atau BHA
Ilustrasi produk jenis asam (Freepik.com/ user1558154)Salah satu keuntungan AHA dan BHA adalah keduanya cenderung stabil di lingkungan bersuhu rendah. Suhu rendah dalam lemari pendingin membantu mencegah oksidasi dan degradasi AHA dan BHA. Oksidasi adalah proses saat bahan kimia terpapar oleh udara dan mengalami perubahan kimia yang dapat mengurangi efektivitasnya. Namun, dengan menyimpan produk yang mengandung AHA dan BHA di lemari pendingin, suhu dingin akan membantu melambatkan proses oksidasi dan menjaga bahan-bahan aktif tetap segar.
Selain itu, suhu rendah juga membantu menjaga stabilitas bahan-bahan dalam produk. AHA dan BHA cenderung lebih stabil dalam suhu yang rendah, sehingga kualitas dan efektivitasnya tetap terjaga dalam jangka waktu yang lebih lama.
3. Sheet mask
Ilustrasi sheet mask (freepik.com/ freepik)Sheet mask mengandung bahan-bahan yang rentan rusak jika disimpan pada suhu ruangan atau terpapar panas. Kandungan bahan aktif seperti vitamin, peptida, asam hialuronat dan ekstrak tanaman bisa kehilangan keefektifannya jika terpapar panas maupun udara. Oleh karena itu, menyimpan sheet mask di lemari pendingin akan menjaga kestabilan kandungan aktif dalam produk.
Editor’s picks
Menyimpan sheet mask di lemari pendingin juga memiliki beberapa manfaat tambahan. Saat digunakan, sheet mask yang dingin dapat memberikan sensasi menyegarkan pada kulit, terutama saat cuaca panas. Dinginnya sheet mask dapat membantu menenangkan kulit yang sedang iritasi atau meradang.
Selain itu, menyimpan sheet mask di lemari pendingin juga dapat membantu memperpanjang masa simpan produk. Dengan penyimpanan yang tepat, sheet mask bisa lebih tahan lama dan dapat digunakan lebih lama sebelum mencapai tanggal kedaluwarsa.
Baca Juga: 7 Skincare Wajib Punya selama Musim Panas, Bikin Kulit Tetap Lembap!
4. Produk dengan probiotik
Ilustrasi serum galactomyces (Freepik.com/ freepik)Produk skincare dengan kandungan probiotik seperti galactomyces dan bifida ferment lysate bisa rentan terhadap pertumbuhan bakteri patogen jika disimpan pada suhu yang tidak tepat. Panas dapat memengaruhi stabilitas mikroorganisme hidup dalam produk, sehingga kemampuan probiotik untuk bertahan hidup dan berfungsi secara efektif dapat berkurang.
Menyimpan skincare dengan kandungan probiotik di lemari pendingin menjadi pilihan yang bijaksana. Suhu yang dingin dalam lemari pendingin membantu menjaga stabilitas dan kualitas produk. Penyimpanan di lemari pendingin memperlambat pertumbuhan bakteri patogen dan membantu menjaga mikroorganisme hidup yang ada dalam produk, sehingga produk tetap efektif ketika digunakan.
5. Eye cream
Ilustrasi krim mata (Freepik.com/ freepik)Menyimpan krim mata di lemari pendingin sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang karena beberapa alasan. Salah satu manfaat utamanya adalah efek dinginnya pada krim ketika diaplikasikan di area mata. Dinginnya suhu dapat memberikan sensasi menyegarkan dan menenangkan pada area mata yang lelah, terutama setelah seharian beraktivitas.
Selain itu, suhu dingin juga dapat membantu mengurangi pembengkakan pada area mata. Ketika tidur atau beristirahat dengan posisi tubuh tertentu, cairan bisa terakumulasi di area mata dan menyebabkan pembengkakan atau kantung mata. Menggunakan krim mata yang dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan ini dan membuat mata terlihat lebih segar.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua jenis krim mata cocok untuk disimpan di lemari pendingin. Beberapa krim mata memiliki konsistensi yang kental atau berat, sehingga suhu dingin dapat membuat pengaplikasiannya menjadi kurang nyaman. Sebelum menyimpan krim mata di lemari pendingin, pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan produk atau konsultasikan dengan ahli kecantikan atau dermatologis.
Itulah beberapa jenis skincare yang sebaiknyadisimpan di lemari pendingin untuk memberikan manfaat dan sensasi segar bagi perawatan kulitmu. Yuk, jadikan lemari pendingin sebagai "beauty fridge" pribadimu, tapi tetap perhatikan petunjuk dan karakteristik produk agar tetap efektif.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Skincare untuk Kulit Kering, Perlu yang Melembapkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
