Bernika Putri, founder Woman Choice (dok. Bernika Putri/Woman Choice)
Perempuan lulusan Universitas Muslim Indonesia Makasar ini, meyakini bahwa setiap perempuan berhak menentukan dirinya sendiri. Baginya, menikah atau tidak, punya anak atau tidak, gak bisa menjadi penghalang untuk melakukan sesuatu yang berdampak untuk sekitar.
“Setiap perempuan punya tujuan, punya visi hidup tanpa perlu takut dengan stigma masyarakat, tanpa perlu merasa harus diatur-atur oleh lingkungannya. Jadi, perempuan itu istilahnya tidak tersangkar, tapi kita bisa terbang ke mana pun dan menebar kebaikan,” kata perempuan yang pernah menjadi sukarelawan Turun Tangan Makassar.
Bernika menemukan fakta bahwa banyak perempuan merasa lingkungan sekitarnya kurang suportif sehingga membutuhkan circle baru yang lebih positif. Itu sebabnya, ia merasa Woman Choice bisa jadi wadah yang aman bagi perempuan untuk berkembang.
Dengan ciri khas warna pink, Bernika ingin menunjukkan bahwa Woman Choice berisi perempuan-perempuan yang berdaya. Pink kerap diasosiasikan dengan sesuatu yang feminin dan lemah lembut, tetapi perempuan juga bisa stand out.
Di balik aktivitasnya yang padat sebagai pekerja kantoran, Bernika juga kerap merasa burnout. Namun, ia sadar bahwa ada tanggung jawab besar yang sedang dipikulnya. Meski begitu, dukungan emosional atau feedback dari para perempuan kepada Woman Choice yang menumbuhkan lagi semangatnya.
“Ada (perempuan) yang bilang, ‘Makasih ya udah kasih warna baru di warna pink. Kadang cewek yang suka pink itu dianggap lemah. Tapi karena ada Woman Choice, aku merasa lebih berdaya’,” cerita Bernika.
Hal itu sesuai dengan apa yang menjadi misi Woman Choice, yaitu menumbuhkan kepercayaan diri, saling memberdayakan, dan mengembangkan diri. Lewat apa yang dibangunnya, Bernika ingin membuktikan diri bahwa dirinya bisa dan tidak seperti apa yang orang lain pikirkan.