7 Brand Fashion Lokal Indonesia Siap Tampil di NYFW 2023, Siapa Saja?

Untuk ketiga kalinya, desainer Kimberly Tandra menampilkan koleksi womenswear pada ajang NYFW. Melalui koleksi berjudul PLETHORA, yang memiliki arti “sejumlah berlimpah” dalam Bahasa Indonesia ini, Kimberly Tandra ingin menunjukkan keberagaman bunga tropis Indonesia pada kancah internasional.

Di season kali ini, Kimberly Tandra juga berkolaborasi dengan pemilik brand sepatu Mandy’s. Melalui kolaborasi tersebut, Mandy’s Shoes akan mengeluarkan koleksi berjudul The Dream Collection. Dilengkapi dengan berbagai style, seperti boots, heels, dan wedges, koleksi ini mendukung keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki gaya mereka sendiri yang patut dibanggakan.

Merdi Sihombing akan menampilkan budaya dan warna Batak dalam koleksi “Ulos”
miliknya di Indonesia Now. Koleksi “Ulos” Merdi memberikan pilihan etis dan ramah lingkungan dengan inovasi menakjubkan yang melibatkan berbagai praktik konvensional, komunitas, dan pelestarian lingkungan dan budaya.

Tujuannya untuk melahirkan sebuah karya fashion kontemporer dengan memadukan pola ulos tradisional dengan inspirasi street style modern. Koleksi ini menawarkan desain yang segar, cerah, dan ringan, dengan nuansa tribal yang kuat.

Untuk semakin memperkuat nuansa modern street style, koleksi “Ulos” ini juga dipadukan dengan kemeja-kemeja berwarna putih yg ditenun dengan menggunakan benang dari hasil daur ulang sampah-sampah plastik di lautan Indonesia. Aksesori pun dibuat dari hasil daur ulang kaca yg dijadikan biji-biji gelas, kabel listrik,peniti, dan pemanfaatan kerang. Koleksi sepatu dari Linda Chandra akan melengkapi koleksi “Ulos” miliknya.

Salah satu koleksi Ivan Gunawan berjudul MAHARANI akan ditampilkan di NYFW, September 2023 mendatang. Koleksi tersebut menampilkan 12 rancangan gemerlap serba keemasan, yang terinspirasi dari masa keemasan kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh sang Maharani, Tribhuawana Tunggadewi, ratu yang berhasil menaklukkan nusantara.

Ivan mentransformasikannya ke dalam gaya hidup fashion modern saat ini, berupa rancangan gaun-gaun malam high fashion yang berkarakter khas Ivan Gunawan, yaitu glamor, red carpet look, aura selebriti, dan sexy. Elemen pakaian ratu Majapahit seperti kemben dan stagen yang fit di badan diterjemahkan menjadi bustier maillot atau terusan korset (bathing suit).

Di antara bahan-bahan lace yang digunakan, ada dua bahan dengan motif yang diciptakan sendiri oleh Ivan Gunawan, yaitu motif Kipas Renjana dan motif Pakis Suvarna. “Setelah 20 tahun berkarya, ini pertama kalinya saya menciptakan motif sendiri,” ujar Ivan.

IKAT Indonesia by Didiet Maulana pertama kali berpartisipasi untuk New York Fashion Week di bawah naungan Indonesia Now. Dalam fashion show kali ini, ia akan melansir karya dengan judul koleksi “Wiron” yang diambil dari kata Wiru dalam bahasa Jawa berarti lipatan-lipatan kecil memanjang bersusun pada kain.

Koleksi ini terdiri dari busana ready-to-wear perempuan yang mewakili kedinamisan gerak anak muda dan siluet baru yang memancarkan perempuan Indonesia yang optimis dan energik. Tidak hanya menjadi sebuah eksplorasi visual dan busana, koleksi ini dibuat untuk mendukung komunitas penenun dan mempromosikan keindahan budaya serta kain tenun ikat Indonesia.

Desainer Indonesia terkemuka Ghea Panggabean akan mempersembahkan karya terbarunya di NYFW 2023, yang berjudul "MAMULI SUMBA," yaitu sebuah penghormatan terhadap kekuatan dan ketahanan perempuan-perempuan Sumba, yang menenun cerita dan warisan mereka ke dalam setiap kain penuh dengan hati.

Terinspirasi dari kain-kain di pulau menakjubkan Sumba, koleksi ini dengan apik menyatukan warna-warna cerah, pola-pola yang unik, yang melekat pada Kain Tenun Sumba. Koleksi yang akan ditampilkan oleh Ghea Panggabean "Menerjemahkan Warisan Budaya menjadi Fashion." 

Songket Pandai Sikek hasil kerajinan UMKM Sumatera Barat digunakan perancang mode Marina Christyanti Ayumi sebagai bahan utama karya rancangnya di bawah jenama busana AYUMI. Ia menggunakan hal tersebut untuk mempresentasikan karyanya yang dipergelarkan di NYFW mendatang.

Marina Christyanti Ayumi mengeksplorasi songket dan sentuhan mutiara Lombok menjadi sepuluh set busana yang konstruktif dan bersiluet modern dengan palet warna pop seperti fuchsia, lime green, dan ungu. Unsur tradisional dari kain songket bersalin rupa menjadi rangkaian busana dengan desain masa kini berciri pop yang diberi tajuk “A Pop of Culture”.

Brand perhiasan emas asal Indonesia, AMERO Jewellery, berkolaborasi dengan Livette by Liliana Tanoesoedibjo untuk tampil di New York Fashion Week dalam pertunjukan Indonesia Now. Menampilkan 10 koleksi busana terbaru dari Livette yang bertemakan “Futuristic Modern Chic” yang dipadukan dengan koleksi perhiasan terbaru dari Lavani Series dari AMERO Jewellery. 

Kali ini, AMERO Jewellery akan kembali mengeksplor dan mengapresiasi keindahan Borobudur yang dihadirkan dalam bentuk koleksi terbaru Lavani Borobudur Series. Terdengar menarik, bukan?

Itulah ketujuh desainer dan brand fashion lokal Indonesia yang siap menampilkan hasil karyanya di New York Fashion Week pada 13 September 2023 mendatang. Semoga optimisme ini menjadi langkah strategis untuk melebarkan pangsa pasar produk fashion Indonesia di mancanegara, ya!