1. Kanoko Shibori: teknik kanoko inilah yang menghasilkan motif tye dye yang mudah sekali kamu jumpai di pasar Indonesia. Bagian tertentu pada kain diikat dengan benang secara acak, atau dilipat terlebih dahulu baru diikat. Penggabungan lipatan dan ikatan bisa menghasilkan motif serupa bercak lingkaran.
2. Miura Shibori: jika ingin mencoba mewarnai kain sendiri dengan teknik shibori, maka miura shibori adalah pilihan yang tepat bagi pemula. Kamu hanya membutuhkan beberapa utas benang untuk mengikat bagian kain yang diinginkan, tanpa perlu menyeragamkan bentuk dan kekuatan ikatannya.
3. Kumo Shibori: teknik pewarnaan kumo shibori ini memerlukan ketelitian yang agak tinggi. Bagian tertentu dari kain dilipat sedemikian rupa kemudian diikat dengan benang. Motif yang dihasilkan nantinya menyerupai jaring laba-laba. Nah, kain hasil kumo shibori ini biasanya dijual dengan harga yang cukup tinggi.
4. Nui Shibori: berbeda dengan teknik lainnya, nui shibori menggunakan pola jahitan tertentu yang dilakukan seirama pada beberapa bagian kain. Motif yang didapat nantinya akan sesuai dengan pola jahitan yang dibuat.
5. Arashi Shibori: arashi dalam bahasa Jepang berarti badai, jadi motif yang dihasilkan dari teknik arashi shibori ini akan menyerupai badai. Cara membuatnya dengan melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal. Lilitannya jangan terlalu erat sehingga menghasilkan efek ‘badai’ yang indah.
6. Itajime Shibori: jika teknik arashi menggunakan bantuan pipa, itajime menggunakan dua bilah kayu. Jadi, kain dijepit di antara dua potong kayu lalu diikat dengan tali atau benang. Motif yang dihasilkan nantinya bernuansa kotak-kotak.