Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber Gambar: instagram.com/falloutbooty99

"Bukan sesuatu yang memalukan."

Girls, gimana rasanya kalau kamu bisa minta pembalut ke sahabat cowokmu tanpa dipandang aneh? Pastinya luar biasanya!

Itu yang berusaha dilakukan Jose Garcia, seorang siswa 15 tahun di sebuah SMA di Miami. Garcia menjadi sensasi di internet selama beberapa minggu terakhir. Bermula di Instagram, Jose mengunggah "panggilan" bagi para kaum pria untuk membawa pembalut atau tampon untuk membantu para perempuan yang ada di hidup mereka.

Dilansir dari The Huffington Post, Jose mengaku nggak menyangka bahwa posting-an Instagram-nya mendapat reaksi yang luar biasa dari seluruh penjuru dunia.

Jose mengaku dirinya sebagai seorang feminis dan mendapatkan ide itu setelah melihat salah satu teman sekelasnya yang harus melawan stigma tentang menstruasi.

Ia menyadari banyak sahabat perempuannya yang selalu meminta pembalut atau tampon terhadap sahabat perempuannya yang lain sambil berbisik-bisik. Juga kebanyakan merasa malu bila mendapat noda di celana atau rok mereka dan harus menutupnya dengan jaket.

Menurutnya, meminta pembalut bukanlah hal yang tabu karena itu merupakan hal alamiah yang dialami semua perempuan.

Banyak dukungan diberikan padanya dari banyak perempuan, khususnya teman sekelasnya. Namun, para cowok di sekolahnya justru mengejek dan mem-bully dirinya. Bahkan ia berulang kali dipanggil "gay" oleh teman sekolahnya. Tapi dia tidak menyesalinya sedikitpun.

Di beberapa bagian di dunia, stigma buruk tentang mestruasi terhadap wanita bahkan memiliki konsekuensi yang lebih parah daripada hanya "merasa malu". Bahkan di Asia Utara masih banyak masyarakat yang berjuang dengan sanitasi lingkungan, sehingga banyak wanita yang menggunakan pembalut dari kain saat mestruasi dan harus dicuci lagi untuk bisa dipakai. Namun, pandangan bahwa menstruasi adalah hal yang "memalukan" membuat para wanita itu mencuci kain pembalut mereka secara diam-diam di tempat bakteri tumbuh.

So, well done, Jose. Well done.

Editorial Team