Muslim fashion memang berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini. Salah satu aktor yang memiliki campur tangan di dalamnya adalah Diajeng Lestari. Sebagai CEO dari HijUp.com, sebuah digital startup yang memiliki konsep fashion mall untuk wanita muslimah, Diajeng bisa membidik potensi besar yang ada di dalam negeri.
Bukan hanya soal menghasilkan uang dari busana muslimah, Diajeng juga ingin berkontribusi terhadap kehidupan wanita muslim dan ekonomi negara.
Diajeng membuka HijUp.com pada tahun 2011. Kala itu, ia memulainya dari nol. Berbagai tantangan pun dihadapi saat mencoba membangun bisnisnya. Dia mengalami berbagai penolakan-penolakan baik dari stakeholders, tenant, maupun investor.
Diajeng pun mengaku banyak yang mencibir niatnya di awal dengan menyebut bahwa HijUp.com hanyalah ‘mainan’ yang diberikan suaminya. Ada juga yang meributkan tentang dirinya yang membawa anak saat melakukan pertemuan. Namun, dirinya tidak lekas menyerah.
Bisa jadi memiliki suami yang juga seorang pendiri dari Buka Lapak, Achmad Zaky Syaifudin, membantu mengangkat semangatnya sebab keduanya bisa saling berbagi ilmu dan bercerita mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi. Tapi, pada akhirnya Diajeng lah yang bisa memutuskan akan seperti apa usahanya kelak.
Kepada IDN Times dia menjelaskan bahwa salah satu motivasinya terjun membuat HijUp.com adalah karena dirinya yang juga memakai jilbab. Selain itu, karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dia mencoba untuk mengangkat potensi perekonomian negara melalui sesuatu yang dekat dengan dirinya: pakaian muslimah.
Diajeng menyebutkan bahwa meski sebagai istri, tidak serta merta dia harus melakukan semua pekerjaan domestik seperti memasak, mencuci dan menyetrika baju sendiri. Menurutnya, tugas-tugas itu bisa didelegasikan kepada asisten rumah tangga.
Dalam konteks kehidupan rumah tanggga, bagi Diajeng, lebih penting memfokuskan waktu dan energi pada hal-hal krusial seperti memastikan anak memperoleh pendidikan yang baik dan perhatian yang cukup. Dia juga nampaknya menganggap penting peran sebagai ‘manajer’ dalam rumah tangga untuk memastikan semua berjalan lancar.
Begitu pun sebagai seorang CEO. Diajeng menilai tidak semua hal harus dikerjakan sampai detil. Pusatkan perhatian pada hal yang menjadi prioritas utama. Ia pun menyebut bahwa sang suami mendukung penuh usahanya. Karena peran mereka kurang lebih sama dalam perusahaan masing-masing, maka suami Diajeng memahami perjuangannya. Dia pun berusaha menyeimbangkan waktu antara menjadi istri dan CEO melalui komunikasi yang baik.
"Wanita itu berpengaruh bagi keluarga. Wanita itu bisa menginspirasi anak-anaknya," ujar Diajeng.
Dia menyebutkan bahwa salah satu faktor mengapa dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini adalah berkat nenek dan ibunya yang selalu aktif. Mereka kemudian menjadi role model bagi Diajeng. Hal ini juga yang ingin ia tularkan kepada anak-anaknya. Dia ingin memberi contoh yang baik kepada buah hati agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang juga bisa berpartisipasi untuk kemajuan masyarakat.
Tidak hanya itu. Diajeng juga meyakini bahwa wanita memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perekonomian sebuah negara. Bila kekuatan pria dan wanita digabung untuk sama-sama aktif dan produktif bekerja, maka ia yakin akan ada kekuatan ganda yang mampu memutar roda ekonomi bangsa jauh lebih cepat dari bila hanya pria saja yang melakukannya.
Menurutnya, wanita perlu untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan ini bisa dilakukan dengan berbagai metode dan sumber. Memiliki lingkungan yang saling mendukung cita-cita satu sama lain, tidak peduli pria atau wanita, juga merupakan hal paling dasar agar potensi kita bisa terus berkembang.
Saat ini Diajeng pun tidak lekas puas dengan hasil capaiannya bersama HijUp.com. Menurutnya, masih banyak yang ingin dia kejar. Diajeng berprinsip bahwa apa yang manusia lakukan saat ini, punya pengaruh terhadap masa depan dunia dan akheratnya. Oleh karena itu, kini ia fokus untuk menjadi orang yang bermanfaat dan mampu membagi ilmu kepada banyak orang, serta bisa jadi contoh bagi anak-anaknya.