10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh Makna

hiasan rambutnya berbeda-beda berdasarkan status sosial

Apakah kamu sering mengamati hiasan atau aksesori rambut tradisional Korea saat menonton KDrama? Mungkin, kamu penasaran mengapa pada beberapa tokoh aksesorinya berbeda-beda. 

Aksesori rambut tradisional Korea sangatlah berharga, bahkan bisa melambangkan status dan pangkat sosial tertentu, gak asal pakai. Nah, kalau kamu ingin tahu apa makna dan filosofi hiasan rambut tradisional Korea, simak melalui artikel dari IDN Times berikut ini, deh! 

Baca Juga: Arti Noona dan Contoh Penggunaannya, Panggilan buat Kakak Perempuan!

1. Binyeo

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea Binyeo. (instagram.com/tvn_drama

Binyeo atau tusuk konde Korea digunakan oleh para perempuan untuk menahan kepang rambut atau mahkota dengan cara menusukkannya ke cepol atau gulungan rambut. Pada masa Kerajaan Korea, perempuan yang mengenakan binyeo adalah mereka yang sudah menikah. 

Material yang  digunakan untuk membuat tusuk konde tradisional ini ditentukan berdasarkan kelas atau hirarki sosial. Para bangsawan menggunakan binyeo berbahan emas, perak, atau batu giok.

Kalau rakyat biasa menggunakan kayu, batu alam atau besi, sementara para janda biasanya menggunakan kayu hitam atau cula binatang. Pada ujung binyeo terdapat desain artistik berbentuk flora atau fauna, disebut dengan jamdu. 

Jamdu dipercaya dapat mengusir roh jahat, menarik kekayaan, kesuburan, dan umur panjang. Beragam bentuk jamdu melambangkan makna yang mendalam serta kelas dan status sosial pemakainya. 

2. Jam

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea jam. (instagram.com/tvn_drama)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tusuk konde untuk bangsawan berbeda dengan rakyat biasa pada zaman dulu. Tusuk konde berbahan emas untuk para bangsawan disebut jam, di mana bentuk dan materialnya lebih mewah daripada binyeo.

Jam ini memiliki bentuk yang beragam seperti naga dan burung phoenix. Jam berbentuk naga dengan mulut terbuka disebut yongjam, sementara jam degan corak burung phoenix disebut bongjam. Jam yang panjang digunakan oleh pengantin bangsawan perempuan. 

3. Dwikkoji

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori kepala Dwikkoji. (instagram.com/tvn_drama)

Kalau binyeo adalah aksesori kepala untuk perempuan yang sudah menikah, lain halnya dengan dwikkoji yang dipakai oleh perempuan yang belum menikah. Dwikkoji digunakan sebagai hiasan rambut yang disematkan pada sanggul di bagian samping. 

Sama seperti binyeo, material aksesori rambut tradisional Korea ini juga dibedakan berdasarkan pangkat atau status sosial. Perempuan kelas atas mengenakan diwkkoji yang terbuat dari batu giok atau akik, perempuan istana mengenakan bahan emas. 

Motif dwikkoji dapat beragam dan punya makna mendalam. Aksesori ini melambangkan keinginan perempuan untuk mempertahankan kebajikan dan memiliki keluarga yang bahagia.

Karena itu, simbol-simbol pada aksesori rambut ini jadi hal yang penting. Bunga teratai melambangkan kesucian, bunga krisan simbol kesetiaan, dan kupu-kupu sebagai lambang keharmonisan. 

4. Tteoljam

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori Korea Tteoljam. (instagram.com/tvn_drama / folkency.nfm.go.kr)

Aksesori rambut ini dikenakan oleh ratu atau perempuan kelas atas pada saat mengikuti acara seremonial atau upacara. Tteoljam dikenakan oleh ratu atau putri mahkota ketika mereka mengenakan gaya rambut eoyeo meori atau kepangan hingga ke atas kepala.

Bentuk tteoljam biasanya bulat dengan dekorasi kupu-kupu atau bunga yang terbuat dari batu mulia. Aksesori ini akan disematkan pada bagian kanan, kiri, atau atas kepala, ditusuk pada kepangan. 

Pada masa Dinasti Josean, tteoljam tidak digunakan oleh sembarang orang, terbatas hanya untuk perempuan kelas atas. Karenanya, pemakaian tteoljam biasanya disertai dengan penggunaan busana resmi kerajaan. 

Baca Juga: 9 Inspirasi Busana Modest Wear dari Jakarta Fashion Trend 2022

5. Tteoguji

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea. (insatgram.com/tvn_drama)
dm-player

Tteoguji merupakan bingkai yang digunakan di bagian belakang rambut ketika perempuan Korea menggunakan wig. Tteoguji sendiri terbuat dari kayu yang kemudian dicat hitam supaya kelihatan natural ketika dipakai di rambut.

Bingkai kayu ini digunakan dengan tujuan agar kelihatan mewah dengan tatanan rambut yang kompleks. Aksesori ini biasanya dikenakan saat upacara pernikahan. 

6. Cheopji

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea cheopji. (instagram.com/tvn_drama)

Cheopji merupakan aksesori tradisional Korea yang dikenakan di atas kepala, tepatnya pada belahan rambut. Aksesori ini disematkan saat perempuan menggunakan gaya rambut jjokjin meori, yaitu tatanan di mana perempuan membelah tengah rambutnya dan membuat sanggul di belakang kepala. 

Setiap bentuk cheopji melambangkan status dan pangkat sosialnya. Ratu mengenakan cheopji berbentuk naga dari emas,  permaisuri dan putri mahkota mengenakan cheopji berbentuk burung phoenix.

Sementara istri para menteri mengenakan cheopji dengan bentuk katak yang terbuat dari nikel. Anggota kerajaan mengenakan cheopji sebagai aksesori sehari-hari, sementara rakyat biasa hanya pada hari tertentu atau upacara khusus. 

7. Daenggi

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea Daenggi. (instagram.com/tvn_drama)

Daenggi merupakan aksesori berbentuk pita yang disematkan pada ujung rambut yang terkepang atau bisa juga untuk mengikat rambut yang dikepang. Aksesori ini terbuat dari kain dan digunakan oleh perempuan yang belum menikah.

Daenggi bisa digunakan untuk upacara atau pun kegiatan sehari-hari. Jenis dari daenggi bermacam-macam, dibedakan penggunaannya berdasarkan usia, tujuan, dan kelas sosial. 

Daenggi biasanya berwarna merah. Namun, bisa juga memiliki warna lain tergantung siapa perempuan yang memakainya dan upacara yang dihadirinya. 

8. Jokduri

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori Korea Jokduri. (instagram.com/dan_a_rang / folkency.nfm.go.kr)

Jokduri merupakan topi atau mahkota tradisional yang dipakai saat upacara pernikahan, pemakaman atau upacara kerajaan. Jokduri ini dilapisi oleh kain sutra hitam dan dihias dengan cloisonne

Jokduri ini menggantikan model rambut gache atau wig besar yang terdiri dari kepangan di atas kepala. Seiring berjalannya waktu, ukuran jokduri juga semakin kecil dan warnanya tidak hanya hitam. 

9. Hwagwan

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori Korea Hwagwan. (folkency.nfm.go.kr)

Serupa dengan Jokduri, hwagwan merupakan aksesori kepala atau mahkota untuk kaum perempuan dari kelas sosial atas seperti ratu, putri raja, atau wanita kelas atas. Tentu saja, Hwagwan lebih mewah berkat ornamen seperti emas, perak, mutiara atau batuan mahal lainnya. 

Ukuran Hwagwan juga lebih besar daripada jokduri. Aksesori kepala ini didekorasi dengan hiasan bunga dan perhiasan sehingga mengekspresikan keindahan. 

10. Garima

10 Hiasan Rambut Tradisional Korea untuk Perempuan, Penuh MaknaAksesori korea Garima. (folkency.nfm.go.kr)

Garima tak dipakai sembarangan orang, hanya dokter yang mengenakannya. Bentuk aksesori kepala ini kotak, terbuat dari kain sutra yang dilipat jadi dua, lalu dipasang di atas kepala untuk menutupi hampir seluruh rambut. 

Para dokter memakai garima agar rambutnya tidak menggangu ketika sedang merawat pasien. Selain itu, aksesori kepala ini juga akan melindungi pemakainya dari cuaca panas dan dingin. 

Nah, itulah beberapa hiasan rambut tradisional Korea untuk perempuan pada zaman kerajaan. Hingga saat ini, perempuan Korea masih menggunakan beberapa aksesori kepala tersebut untuk acara atau seremoni tertentu. 

Baca Juga: 6 Inspirasi Baju Tenun Karya Wignyo di Jakarta Fashion Trend 2022

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya