Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ernesto Abram Nyalakan Fajar Mode Indonesia di Busan Fashion Week 2025

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Intinya sih...
  • Fashion sebagai reinkarnasi dan narasi atas kelahiran kembali
  • 20 look yang mengembuskan napas baru
  • Evolusi bionic, di mana tubuh menjadi teknologi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Busan, IDN Times - Ada momen ketika dunia mode berhenti sejenak, menghela napas panjang, sebelum meletupkan keajaiban baru ke panggung global. Hari itu tiba di Busan Fashion Week 2025, saat desainer Indonesia Ernesto Abram mempersembahkan koleksinya, “Rebirth Resurgence”, sebuah kisah kelahiran kembali yang mekar dari senyap dan menjelma menjadi perayaan cahaya, logam, dan jiwa.

Seperti burung feniks yang terbang dari bara menuju cakrawala futuristik, Ernesto tak hanya memamerkan busana. ia juga menghadirkan roh. Narasi tentang penyembuhan, transformasi, dan keberanian untuk menjadi manusia baru di era digital menjadi sebuah simfoni siluet bionik dan sentuhan seni tekstil Indonesia yang merayakan pergerakan budaya Asia di panggung internasional.

1. Fashion sebagai reinkarnasi dan narasi atas kelahiran kembali

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dengan tema rebirth, Ernesto mengusung perjalanan dari gelap menuju terang, dari vakum menuju vitalitas. Koleksi ini pun bukan sekadar pakaiannya. Semuanya ibarat ritual purifikasi visual. Garis tegas bertemu keheningan tekstur lembut, seolah menciptakan vibrasi spiritual yang terasa di udara. Setiap look seperti mantra yang membasuh, membentuk ulang, dan menghidupkan kembali identitas manusia melalui mode.

“Untuk saya, Rebirth Resurgence adalah refleksi perjalanan manusia setelah melewati masa-masa kelam. Keindahan sejati lahir melalui penyembuhan dan transformasi,” ungkapnya saat diwawancarai oleh IDN Times usai show di Busan Fashion Week 2025 hari pertama, Kamis (30/10/2025).

2. 20 look yang mengembuskan napas baru

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Sebanyak 20 tampilan eksklusif berupa 16 womenswear dan 4 menswear menjadi kanvas transformasi bionik. Ernesto menenun filosofi Creative Fabric yang telah menjadi signature-nya.

Semua hadir lewat laser cutting, pleating rumit, embroidery, dan eksperimen tekstil yang memadukan organik dengan mekanis. Hasilnya seperti puisi yang lahir di bawah tekanan, bahwa semakin langka akan semakin bersinar.

“20 dibuat baru, tapi waktu gak mencukupi, jadi H-2 akhir kami gabungkan dengan koleksi lama. Semua dikombinasi, durable tapi tetap ada sisi art,” tuturnya.

3. Evolusi bionic, di mana tubuh menjadi teknologi

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dengan material metalik, vinil, permukaan reflektif, serta serat optik dan 3D-printed accessories, koleksi ini seperti potongan masa depan yang terjatuh ke runway. Siluetnya membentuk metamorfosis, mulai dari keteduhan kain natural earth-tone, bergerak menuju bentuk hibrida, hingga finale futuristik yang bersinar dalam cahaya panggung.

Setiap look seolah bertindak seperti armor emosional yang tegas, kuat, namun lembut dalam energi penyembuhan yang ia pancarkan. Setiap busana membawa energinya sendiri!

“Koleksi ini adalah tentang energi kehidupan itu sendiri,” tegas Ernesto.

4. Jembatan budaya Asia dan ekspansi DNA Indonesia

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Busan bukan sekadar kota. Ia adalah simpul mode Asia, tempat budaya berpadu dalam ambisi regional menuju panggung dunia. Ernesto tiba tidak hanya sebagai desainer, tetapi bisa dibilang sebagai duta estetika Nusantara.

Dari Hong Kong hingga Malaysia, kini Busan menyaksikan bagaimana lini Indonesia bisa bicara futurisme sambil menggenggam akar budaya. Ini bukan sekadar debut, tetapi ini adalah deklarasi.

“Ini sedang di luar negeri,” katanya dalam kejujuran yang membumi.

“Ada seni, tapi ikut market masyarakat Korea yang suka simpel dan gak mau terlalu mahal,” lanjut Ernesto menambahkan.

5. Kreativitas tanpa final destination

Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Ernesto Abram di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Ernesto adalah bukti bahwa mode bukan tentang puncak, melainkan perjalanan tanpa garis finish. Dari asisten desainer batik hingga runway internasional, ia terus mengeksplorasi ulang dirinya ke dalam rebirth yang tidak pernah usai.

Bukan sekadar menampilkan estetika, ia mengukir paradigma bahwa fashion sebagai evolusi spiritual, bukan dekorasi tubuh semata. Busan menjadi panggung saksi ketika talenta Indonesia mekar di kancah global, yang kita lihat bukan hanya busana, tetapi babak sejarah yang ditulis dalam cahaya dan tekstur.

Di tengah sorotan lampu Busan, karya Ernesto Abram bertanya pada kita semua: "Apa arti menjadi manusia di era digital?" Jawabannya langsung hadir dalam 20 langkah di runway, yang menyatakan bahwa manusia bukan hanya hidup, manusia terlahir kembali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

Ramalan Zodiak Sabtu 1 November 2025, Pisces Temukan Ketenangan Batin

01 Nov 2025, 09:49 WIBLife