8 Perempuan Tangguh Pendiri Startup yang Patut Jadi Teladan Millennial
Wanitaindonesia.co.id
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bisnis startup yang berbasis teknologi dan informasi tengah menjamur di ranah global. Pasalnya, orang ingin serba praktis saat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Jadinya, potensi ini dimanfaatkan bagi mereka yang bisa melihat peluang pangsa besar seperti para pendiri bisnis startup di luar maupun dalam negeri ini.
Butuh keberanian, kreativitas, ketekunan, dan ketangguhan yang tiada tara buat mendirikan bisnis yang digadang-gadang akan terus mengalami kemajuan pesat nantinya. Bukan hanya para founder yang bersaing di kancah internasional, banyak dari mereka yang memiliki latar belakang IT atau programmer di perusahaan luar yang berani memilih jalan sendiri serta mendirikan perusahaan startup di Indonesia.
Mungkin kamu seringkali mendapati jatuh bangun dan kisah para founder laki-laki, tetapi pada kenyataannya bisnis startup ini tak mengenal gender. Buktinya, banyak pula wanita inspiratif pendiri startup yang patut jadi teladan seperti di bawah ini.
1. Katherine Ryder - Maven
mmlafleur.comKatherine Ryder adalah seorang founder & CEO dari Maven, sebuah aplikasi yang difungsikan untuk menghubungkan wanita karier dengan dokter, perawat, praktisi kesehatan, ahli gizi, dan konsultan kesehatan mental. Ketika seseorang membutuhkan saran mengenai kesehatan fisik ataupun mental, aplikasi ini akan menjembatani mereka dengan para konsultan melalui private message maupun video chat.
Maven bermula dari kegundahannya yang melihat para wanita di Amerika yang kesulitan untuk mendapatkan akses perawatan kesehatan. Sasarannya adalah para perempuan karier muda yang punya kendali penuh terhadap kesehatan keluarga mereka.
2. Jesse Genet - Lumi
invisibletalks.comJasse Genet baru berusia 16 tahun ketika dia mulai merambah ke dunia bisnis perusahaan percetakan T-shirt yang dinaungi orangtuanya. Dia kemudian menciptakan brand pertamanya yaitu Inkodye. Sekarang, Jesse memulai bisnis perusahaan desain produk dengan Lumi, sebuah perusahaan pengemasan yang membantu perusahaan dagang dan telah dikonsumsi oleh 20 juta unit sejak diluncurkan. Jesse menyelesaikan studinya di Design at Art Center College of Design di Pasadena, tempat yang membantunya memiliki perspektif ide untuk bisnisnya Lumi.
Lumi yang termasuk layanan jasa desain produk yang dijual secara online dan berhasil mendapatkan hati para penggiat online shop yang tengah naik daun saat ini. Jasse melihat peluang bisnis Lumi saat mengalami masalah pengemasan barang pada brand pertamanya yaitu Inkodye. Begitulah awal mula Lumi hingga berhasil melayani 50 negara bagian dan 20 negara di dunia sampai sekarang.
3. Emily Weiss - Glossier
intothegloss.comGlossier adalah salah satu brand kecantikan produk makeup dan perawatan rutin sehari-hari yang mudah digunakan. Brand yang telah menarik perhatian beauty enthusiast di dunia sampai berhasil meraih keuntungan hingga 24 juta dollar di tahun 2017 ini didirikan oleh Emily Weiss, Beauty Editor dari IntoTheGloss.com. Emily memulai bisnisnya saat melihat perubahan dari cara orang memandang produk kecantikan saat ini.
Baginya, sangat penting untuk selalu mendengarkan dan jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang kita punya. Tidak ada tingkatan atau perbedaan saat menerima pelanggan, apakah dari kenalan ataupun eksekutif, semuanya sama dan perlu diberikan yang terbaik.
Emily pernah berkata dan memberikan kutipan menarik. Akan selalu ada penyebab mengapa sesuatu tidak berjalan dengan baik, namun yang bisa digarisbawahi adalah bagaimana kita fokus terhadap solusinya. "Nobody cares, just do your job" terangnya.
4. Katerina Schneider - Ritual
techcrunch.comRitual adalah salah satu layanan berlangganan berupa penyedia vitamin yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen selama 30 hari. Idenya diangkat oleh Katerina Schneider, pendiri dari Ritual yang bermula dari rasa tidak percayanya terhadap vitamin yang dijual di pasaran. Keinginannya untuk mendirikan startup juga tak lepas dari survei dan percobaan dalam menyediakan vitamin untuk dirinya terlebih dahulu.
Editor’s picks
Setiap orang memiliki kriteria sendiri untuk jenis vitamin apa yang baik bagi tubuhnya. Perbedaan Ritual dengan penyedia vitamin lainnya adalah produknya benar-benar mengandung apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh dan menghindari yang memang tidak dibutuhkan. Berkat keseriusannya dalam merancang ide ini, Katerine mendapat suntikan dana dari para investor hingga lebih dari 15 juta dollar.
Baca Juga: Punya 7 Sifat ini? Tandanya Dirimu adalah Perempuan Hebat & Bijaksana
5. Veronika Linardi – Qerja
indonesiatatler.comKamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan situs penyedia informasi gaji dan tempat kerja, Qerja. Salah satu pendiri perempuan yang jadi perintis situs ini adalah Veronika Linardi. Selain menjadi pendiri, Veronika merangkap sebagai CEO situs lowongan kerja Jobs. Qerja bermula dari sebuah survei mengenai tingkat kepuasan kerja orang Indonesia yang tergolong rendah. Hal itu dipicu karena kompensasi yang kecil untuk mengembangkan karier.
Veronika menciptakan Qerja untuk memberikan informasi dan melunturkan anggapan yang masih tabu dalam membicarakan gaji. Situs ini dimulai pada April 2014 dan memiliki afiliasi dengan Softbank dan Indosat serta parter luar seperti Zalora, Uber, dan Rudy Hadisuwarno.
6. Aulia Halimatussadiah – NulisBuku
top10lifestyles.comWanita yang kerap disapa Olliie ini memulai bisnis startup Nulisbuku.com pada tanggal 8 Oktober 2010 bersama tiga rekannya yaitu Brilian Yoteenega, Oka Pratama dan Angel. Nulisbuku.com adalah salah satu penyedia layanan jasa menulis yang menjembatani penulis dengan penerbit. Ide Olliie bermula dari simpatinya terhadap para penulis yang mengalami kesulitan saat ingin menerbitkan buku.
Layanan Nulisbuku.com dibedakan menjadi dua yaitu Publishing Service (ISBN, Editing, Formatting, Cover Design, Layanan Foto, Ghostwriting dan Jasa Translating) dan jasa pemasaran melalui promosi media sosial, matketing kits, website promo, dan kutubuku Listing.
7. Diajeng Lestari - HijUp
sepositif.comDiajeng Lestari mendirikan HijUp pada tahun 2011, sebuah platform penyedia fashion muslim premium yang diperuntukkan bagi perempuan muslim di Indonesia maupun luar negeri. HijUp merupakan tipe e-commerce B2C (Business to Customer) dengan lebih dari 120 brand dari para desainer lokal yang tergabung bersamanya.
Idenya berawal dari kepekaan Diajeng dalam melihat potensi peluang pasar di Indonesia yang notabene merupakan salah satu penduduk muslim terbesar di dunia. Perannya sebagai perantara bagi para desainer dengan calon pembeli di seluruh dunia membuat HijUp terus berkembang dan menyediakan layanan pengiriman internasional bagi pelanggan dari luar seperti Malaysia, India, dan Amerika Serikat.
8. Cynthia Tenggara – Berrykitchen
wanitaindonesia.co.idBerrykitchen adalah bisnis catering online yang menyediakan makanan dengan menu sehat, terjangkau, bersih, dan siap dikirimkan langsung ke tempat pemesanan. Pencetus situs layanan ini adalah Cynthia yang bermula dari keinginannya untuk memberi solusi bagi para pekerja yang kesulitan menemukan makan siang dengan menu makanan sehat.
Tak tanggung-tanggung, dengan ide cemerlangnya ini Chynthia mendapat kepercayaan dari beberapa investor seperti ANGIN sebuah jaringan angel investment dalam negeri dan Sovereign's Capital yang merupakan investor dari Amerika. Sampai saat ini, konsumen yang menggunakan layanan Berrykitchen sudah tersebar ke beberapa kota terutama di Ibu Kota Jakarta.
Apakah delapan pendiri startup tadi sudah menginspirasimu? Kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis tidaklah mudah, namun niat serta keteguhan mereka bisa jadi contoh yang patut ditiru saat akan menjalankan bisnis startup ataupun ide kreatif lainnya, terutama bagi kamu kaum wanita. Ternyata perempuan juga mampu berada di garda terdepan bukan?
Baca Juga: 7 Karakter Perempuan Inspiratif yang Bisa Ditemui dalam Film Indonesia
Topik:
Berita Terkini Lainnya
