Galih Sulistyaningra. (instagram.com/galihtyanr)
Hambatan dalam pendidikan menjadi tantangan yang harus diselesaikan secara serius dan komprehensif. Literasi rendah dengan metode belajar konservatif agaknya tak lagi relevan di era globalisasi seperti saat ini. Galih menerangkan salah satu masalah utama dalam pendidikan di Indonesia, menurutnya adalah permasalahan literasi,
"Masalah yang paling utama, salah satunya adalah kemampuan murid dalam memahami bacaan yang masih sangat rendah."
Pendidikan seharusnya dapat mendorong anak untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalahnya. Namun, bila pendidikan hanya terpacu pada kemampuan menjawab soal, maka pola pikir anak sulit untuk berkembang dan memahami masalah secara lebih mendalam.
"Kita belajar cuma dalam permukaan bukan mendalami apa yang kemudian menjadi tujuan pembelajaran itu sendiri. Jadi aku merasa rendahnya literasi murid dibuktikan dengan kemampuan mereka memahami bacaan. Jadi, anak-anak murid kita tuh bisa baca lancar, tapi mereka enggak mengerti apa yang dibaca. Nah, itu jadi salah satu isu yang menurutku paling butuh dibenahi," ujar Galih menyoroti keterampilan literasi yang rendah pada anak di sekolah.
Metode belajar yang padat membuat guru lebih terbatas dalam mengeksplorasi pembelajaran di kelas. Terdapat banyak target yang harus dipenuhi sehingga tak cukup ruang untuk memahami kebutuhan dan perkembangan anak di bangku sekolah.
"Metode belajar kita di kelas, itu juga balik lagi karena kurikulumnya, itu terlalu padat. Guru-gurunya jadi mengejar konten, akhirnya kita enggak bisa memfasilitasi pembelajaran yang memang berpihak sama anak, dalam artian mendukung sesuai kebutuhannya, sesuai dengan level pemahamannya mereka gitu. Jadi apa yang sekarang lagi dibenahi, nih menurutku kalau benar-benar itu berhasil itu akan sangat sangat membantu murid-murid kita untuk bisa lebih, satu memahami bacaan, dua mereka punya ruang untuk bisa mengeksplorasi. Pemahamannya itu tuh jadinya enggak cuma di permukaan, tapi ada ruang buat anak-anak bisa eksplorasi kedalaman dan ini lagi disasar dengan adanya pembelajaran berbasis proyek kayak gitu," lebih jelas Galih menerangkan mengenai kurikulum merdeka belajar yang tengah digarap pemerintah dan telah diimplementasikan ke berbagai sekolah di Indonesia.