“Setiap tekstur adalah interpretasi berbeda dari rasa percaya diri,” ungkap De Sarno dalam rilis yang diterima IDN Times.
Gucci Rosso Ancora, Palet Baru Gucci Beauty dari Sang Ikon

- Rosso Ancora: Warna merah ikonik yang menghubungkan masa lalu dan masa kini
- Tiga tekstur lipstik Rosso Ancora menawarkan pengalaman berbeda, dari matte hingga high-shine
- Valeria Rose #217: Nuansa romantis yang tetap dewasa, cocok untuk tampilan natural dan sophisticated
Jakarta, IDN Times - Ada warna merah yang hanya berhenti sebagai warna, namun ada pula merah yang hidup sebagai legenda. Dalam dunia Gucci Beauty, Gucci Rosso Ancora termasuk kategori terakhir dari sebuah merah yang tidak hanya mewarnai bibir, tetapi juga sejarah, kenangan, dan visi masa depan rumah mode Italia tersebut. Pada Kamis (27/11/2025), Gucci menghadirkan babak baru untuk sang ikon dengan lahirnya Rosso Ancora dalam tiga tekstur terlaris, sekaligus memperluas paletnya lewat dua warna klasik, yakni Valeria Rose #217 dan Lucy Dark Orange #308.
Peluncuran ini bukan sekadar pembaruan produk, tetapi juga pernyataan. Seperti yang dituturkan Creative Director Sabato De Sarno, "Koleksi ini merepresentasikan keindahan yang abadi, berani, dan penuh kepercayaan diri”. Dan memang, tiap produk seakan dirancang bukan hanya untuk melengkapi tampilan, tetapi untuk merayakan karakter setiap pemakainya.
1. Rosso Ancora: Sang ikon merah yang menghubungkan masa lalu dan masa kini

Rosso Ancora bukan sekadar warna, ia adalah artefak sejarah. Warna ini terinspirasi dari dinding elevator hotel The Savoy di London, tempat Guccio Gucci muda bekerja sebagai porter pada akhir abad ke-19. Dari sebuah ruang sempit di hotel, warna ini menjelma menjadi simbol perjalanan panjang, melekat pada pelapisan tas arsip Gucci, hingga kini menjadi ikon dalam kategori lipstik.
Tahun ini, Rosso Ancora hadir dalam tiga versi: Rouge à Lèvres Mat, Rouge de Beauté Brillant, dan Rouge à Lèvres Liquide Mat. Ketiganya menawarkan pengalaman berbeda dari matte yang tegas hingga high-shine yang memantulkan cahaya. Meskipun tampil dalam wujud baru, Rosso Ancora tetap mempertahankan jiwanya: merah yang intens, elegan, dan emosional.
2. Tiga tekstur dan tiga cara merayakan diri

Dalam versi Rouge à Lèvres Mat, Rosso Ancora hadir tegas dan berani, memberikan hasil akhir matte lembut dengan pigmen kaya. Formula minyak dan wax-nya menciptakan tekstur yang creamy, namun tetap long-lasting. Ini merupakan sebuah perpaduan sensual dan modern yang membuat satu olesan saja sudah cukup dramatis.
Sementara itu, Rouge de Beauté Brillant menawarkan kebalikannya, yakni shine yang berkilau, melembapkan, dan terasa ringan. Diperkaya Peony Oil Complex dan Black Rose, lipstik ini ditujukan bagi mereka yang ingin tampilan penuh cahaya dengan bibir sehat dan terasa lebih penuh.
Lalu ada Rouge à Lèvres Liquide Mat, tekstur cair yang berubah menjadi powdery soft matte. Diperkaya Black Rose Oil, Rice Powder, Hyaluronic Acid, dan vitamin E, lipstik ini memberikan kesan modern, halus, ringan, namun pekat. Lewat produk terbarunya ini, Gucci seakan ingin berkata bahwa gaya bukan hanya soal warna, tapi juga tentang bagaimana warna itu hadir, menari, dan bertahan di wajah. I
3. Valeria Rose #217 merupakan nuansa romantis yang tetap dewasa

Selain Rosso Ancora, Gucci memperluas palet dengan menghadirkan Valeria Rose #217 dalam tiga tekstur. Warna ini berada di antara pink dan rosewood, yang hasilnya romantis namun tidak manis berlebihan. Wayrna ini cocok untuk tampilan natural sekaligus sophisticated, seakan menangkap estetika Gucci yang lembut namun selalu elegan.
“Valeria Rose adalah ekspresi keanggunan yang tidak berusaha keras,” ujar salah seorang staf Gucci Beauty, dalam acara peluncurannya yang diadakan di PIM 3, Kamis (27/11/2025).
Warna ini seperti hadir untuk mereka yang ingin something soft tetapi tetap statement. Baik dalam matte, high-shine, maupun liquid matte, Valeria Rose menawarkan nuansa lembut yang tetap memancarkan kedewasaan.
4. Lucy Dark Orange #308, wujud keberanian yang hangat dan mengundang

Jika Valeria Rose adalah romansa, maka Lucy Dark Orange #308 adalah vitalitas. Perpaduan burnt orange dengan sedikit sentuhan cokelat menciptakan warna hangat yang terasa modern dan penuh energi. Gucci menyebutnya sebagai “warna yang menawarkan kegembiraan dan kepercayaan diri” dan di antara deretan lip color lainnya, Lucy Dark Orange adalah pilihan bagi mereka yang ingin tampil berani tanpa terkesan agresif.
Diproduksi dalam tiga tekstur, warna ini terasa adaptif. Matte untuk tampilan edgy, brillant untuk kilau artistik, dan liquid matte untuk tampilan bold namun minimalis. Semuanya adalah warna yang tidak memaksa, tetapi mengambil ruang dengan keyakinan.
5. Keindahan yang bersinar lewat kesederhanaan

Kampanye visualnya, diarahkan oleh Sabato De Sarno dan dilensakan oleh Ezra Petronio, mengedepankan estetika clean dan fokus pada bibir. Dalam close-up shot yang intim, ketiga warna; Rosso Ancora, Valeria Rose, dan Lucy Dark Orange, ditampilkan tanpa distraksi. Visualnya seakan ingin menunjukkan bahwa warna-warna ini sudah cukup bercerita tanpa ornamen tambahan.
Model Sheila Bawar tampil dengan bibir yang menjadi pusat narasi, memperlihatkan bagaimana tiap warna memiliki kepribadiannya sendiri. Hasil akhirnya adalah kampanye yang membiarkan setiap warna berbicara dengan jujur.
“Kami ingin keindahan alami sorotan utama karena warna-warna Gucci dibuat bukan untuk menyembunyikan, tetapi untuk memperkuat,” tutup De Sarno.
Koleksi terbaru Gucci Beauty ini bukan hanya memperluas jajaran lipstiknya, tetapi juga menawarkan pengalaman seseorang memilih tekstur. Bagaimana warna hadir di wajah dan bagaimana keduanya memperkuat karakter pemakainya? Rosso Ancora, Valeria Rose, dan Lucy Dark Orange merupakan interpretasi estetika personal dari pertanyaan itu semua.


















