Pada masyarakat umum, citra cantik masih terasa klasik. Cewek bertubuh langsing masih selalu saja dipuja-puja dan mendapatkan banyak kesempatan dalam berbagai hal.
Kini, sudah saatnya kamu mematahkan citra klasik tersebut. Beberapa model plus size di dunia ini, berhasil melakukannya dengan body acceptance. Mau tahu siapa saja mereka?
Di dunia musik, model ini sudah dua kali muncul di video klip ternama yaitu DNCE - Toothbrush dan Maroon 5 - Girls Like You. Di luar itu, siapa yang menyangka ia adalah penyandang disleksia? Tapi Ashley tetap maju dan memotivasi banyak orang dengan merilis buku tentang body positivity berjudul "A New Model: What Confidence, Beauty, and Power Really Look Like". Tidak cukup merilis buku, ia menjadi pembicara di sekolah-sekolah tentang body image dan body acceptance.
Selain karir cemerlang sebagai model, Candice Huffin banyak memfasilitasi dan memotivasi sesama wanita yang memiliki tubuh plus. Ia menjadi model sekaligus Designer Creator dari Day/Won, activewear untuk tubuh berukuran 0-32. Ia juga pendiri Project Start yang menginspirasi para wanita untuk memulai olahraga marathon. Ia ingin membuktikan jika dengan tubuh yang ekstra pun, wanita bisa tetap sehat dan fit.
Sebelum memulai perjalanan menjadi model, siapa sangka model asal Brazil ini pernah menjadi seorang pengasuh dan pembantu rumah tangga? Keberuntungan datang padanya saat seseorang pencari bakat melihatnya saat di transportasi umum. Kini, ia telah menulis sebuah buku motivasi berjudul "Fat Is Not A Bad Word" untuk mengajarkan bagaimana seseorang kalah dengan mengikuti stereotipe cantik yang selama ini beredar di masyarakat.
Model yang lahir di Australia ini, tak cuma jago soal model saja. Ia juga menulis sebuah blog tentang masakan. Di luar itu, Robyn pernah beberapa kali menulis artikel empowerment tentang body image di media massa. Bahkan, kepeduliannya soal lingkungan hidup di Australia juga sempat ia tuliskan lho!
Model berusia 49 tahun ini, punya kisah menarik seputar karir. Awalnya, ia adalah model bertubuh langsing. Setelah mengalami anoreksia, ia memutuskan menjadi plus size model usai penyembuhan. Semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan body acceptance, ia pun menulis sebuah buku berjudul "Beauty Disrupted". Carre pun pernah diangkat menjadi duta untuk The National Eating Disorders Association dan penasihat Model Alliance. Keren, ya?
Model ini merupakan pendiri gerakan Self Love Brings Beauty. Gerakan ini merupakan gerakan inklusif yang fokus pada mencintai diri sendiri dan kerap mengadakan sejumlah acara seperti workshop atau bincang-bincang.
Model ini ternyata sangat aktif pada olahraga mendayung lho! Di samping telah menelurkan buku bertema body acceptance, dia pernah menjadi cancer survivor dan model pertama yang diundang berbicara di hadapan subkomite Kongres di Washington DC tentang meningkatkan kesadaran publik soal gangguan makan dan body image. Strong banget ya dia!
Saat ditemukan oleh pencari bakat, berat badan Jennie tergolong nanggung. Ia dihadapkan dengan pilihan ingin menjadi model yang langsing atau model plus size. Tanpa ragu, ia memilih menjadi model plus size dan rela menambahkan berat badannya lagi. Selain menjadi model, ia juga merupakan relawan untuk pusat adopsi kucing di Amerika Serikat.
Model Rusia ini, terpilih sebagai salah satu "Plus Model Magazine's Women of the Year” pada tahun 2013 sebagai pendorong wanita dalam hidup sehat dan tidak mengikuti standar masyarakat soal kecantikan. Saat diwawancarai salah satu website kenamaan di Rusia, Katya juga mengaku kalau ia menolak photoshop berlebihan pada tampilan tubuh dan wajah.
Kesembilan model di atas tidak cuma mengajarkan kita tentang menerima dan mencintai tubuh kita apa adanya. Mereka juga mengajarkan kita untuk selalu berkarya dan menginspirasi orang lain dengan cara masing-masing. Bagaimana dengan kamu? Sudah siap mencintai dirimu sendiri?