Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Istilah Populer tentang Parfum, Ada Projection hingga SPL

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (pexels.com/Fidel Hajj)
Intinya sih...
  • Projection menggambarkan seberapa jauh aroma parfum tercium di sekitar kamu, tergantung jenis dan kandungan minyak esensialnya.
  • Dry down menunjukkan aroma terakhir yang tertinggal di kulit kamu setelah beberapa waktu, dipengaruhi oleh pH kulit dan aktivitas harian.
  • Layering menciptakan aroma unik dengan menggabungkan dua parfum atau lebih, namun harus dipilih dengan hati-hati agar saling melengkapi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Wangi parfum bukan sekadar soal aroma yang enak, tapi juga tentang pengalaman dan kesan yang kamu tinggalkan setelahnya. Banyak orang memilih parfum karena ingin mencerminkan karakter, suasana hati, atau bahkan status sosial mereka. Namun di balik botol elegan itu, ternyata dunia parfum punya banyak istilah yang sering membuat bingung orang awam.

Mengetahui istilah populer tentang parfum bisa membantu kamu lebih paham aroma seperti apa yang cocok dan seberapa kuat wanginya di tubuh. Bukan hanya supaya kelihatan paham tren, tapi juga agar pembelian parfum jadi lebih tepat sasaran. Berikut lima istilah populer tentang parfum yang mungkin saja sudah sering kamu dengar.

1. Projection menggambarkan seberapa jauh aroma parfum tercium di sekitar kamu

ilustrasi seorang pria menggunakan parfum
ilustrasi seorang pria menggunakan parfum (pexels.com/Ron Lach)

Projection adalah istilah yang menggambarkan seberapa jauh aroma parfum menyebar dari tubuh pemakainya. Misalnya, ketika seseorang berjalan melewati kamu dan wanginya langsung tercium padahal jaraknya masih satu meter, berarti parfum itu punya projection yang kuat. Biasanya parfum dengan kandungan minyak esensial tinggi seperti Eau de Parfum atau parfum memiliki projection lebih besar dibandingkan Eau de Toilette yang cenderung cepat menguap. Projection ini juga bisa berubah tergantung cuaca, suhu kulit, dan jenis bahan dasar parfum itu sendiri.

Menariknya, projection bukan soal “semakin jauh semakin baik.” Ada orang yang justru lebih suka parfum dengan projection lembut karena terkesan intim dan personal. Parfum floral atau woody biasanya punya projection sedang yang terasa sopan tapi tetap memikat. Kalau kamu ingin meninggalkan kesan elegan di ruangan tanpa membuat orang lain kewalahan dengan aromanya, pilih parfum dengan projection sedang agar wanginya tetap hidup tapi tidak mendominasi.

2. Dry down menunjukkan aroma terakhir yang tertinggal di kulit kamu

ilustrasi pakai parfum
ilustrasi pakai parfum (vecteezy.com/maxskyohm2762662)

Dry down sering disebut juga sebagai fase aroma dasar atau base notes, yaitu aroma terakhir yang muncul setelah parfum menempel di kulit selama beberapa waktu. Biasanya fase ini baru terasa sekitar satu jam setelah penyemprotan ketika lapisan atas (top notes) dan tengah (middle notes) sudah menguap. Contohnya, parfum dengan top notes citrus dan middle notes bunga bisa punya dry down yang bernuansa musk, amber, atau vanilla.

Setiap orang punya pengalaman dry down yang berbeda tergantung pH kulit, suhu tubuh, dan aktivitas sehari-hari. Itulah mengapa parfum yang sama bisa tercium sedikit berbeda di setiap orang. Kalau kamu mencari parfum untuk dipakai seharian, perhatikan komposisi base notes-nya. Aroma seperti sandalwood, patchouli, atau amber cenderung bertahan lebih lama dan memberi kesan hangat serta tenang di akhir pemakaian.

3. Layering menciptakan aroma unik dengan menggabungkan dua parfum atau lebih

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (pexels.com/FILMASPER)

Layering adalah teknik mencampur dua atau lebih parfum agar menghasilkan aroma khas yang tidak bisa ditemukan di satu botol saja. Cara ini sering dilakukan oleh pencinta parfum yang ingin tampil berbeda atau bosan dengan aroma tunggal. Misalnya, kamu bisa menggabungkan parfum beraroma vanilla dengan wangi floral seperti jasmine untuk menciptakan kesan lembut dan manis yang seimbang. Namun, tidak semua parfum cocok di-layer.

Kombinasi yang tidak disarankan misalnya antara parfum dengan aroma kuat seperti oud dengan parfum gourmand yang manis karena hasilnya bisa terasa berat dan menyesakkan. Layering sebaiknya dilakukan dengan parfum yang memiliki karakter saling melengkapi. Tipsnya, pilih satu parfum dengan aroma dasar (base scent) yang lembut dan tambahkan parfum dengan karakter menonjol sebagai lapisan penutup.

4. Sillage menunjukkan jejak wangi yang tertinggal setelah kamu pergi

ilustrasi memakai parfum
ilustrasi memakai parfum (pexels.com/RDNE Stock project)

Sillage adalah istilah yang menggambarkan jejak aroma yang tertinggal di udara ketika seseorang telah berlalu. Bayangkan kamu baru saja berjalan keluar dari lift, tapi aroma parfummu masih samar-samar tercium oleh orang yang masuk setelahnya  itulah sillage. Parfum dengan sillage kuat biasanya meninggalkan kesan yang melekat dan sering diasosiasikan dengan aroma mewah. Namun, sillage tidak selalu bergantung pada seberapa banyak parfum disemprotkan, melainkan pada komposisi dan kualitas bahan pembuatnya.

Wangi dengan sillage kuat biasanya berasal dari parfum beraroma oriental, amber, atau musk karena molekulnya lebih berat dan tahan lama. Sedangkan parfum dengan sillage ringan seperti citrus atau aquatic cenderung cepat menguap. Jika kamu ingin aroma yang meninggalkan kesan lembut dan tidak berlebihan, semprotkan parfum di area hangat tubuh seperti belakang telinga atau pergelangan tangan. Posisi ini membantu aroma menyebar alami tanpa terasa menusuk.

5. SPL menggabungkan tiga elemen penting yakni sillage, projection, dan longevity

ilustrasi parfum
ilustrasi parfum (pexels.com/MART PRODUCTION)

SPL adalah singkatan dari tiga aspek utama penilaian parfum yakni Sillage, Projection, dan Longevity. Ketiganya menentukan seberapa kuat, luas, dan lama parfum bekerja di tubuh. Longevity sendiri menggambarkan durasi parfum bertahan di kulit setelah disemprotkan. Parfum dengan longevity tinggi bisa bertahan lebih dari delapan jam, sementara yang rendah mungkin hanya dua jam saja. Bagi para penggemar parfum, istilah “SPL darderdor” sering dipakai untuk menggambarkan parfum dengan aroma semerbak, tahan lama, dan meninggalkan jejak kuat di udara.

Mengetahui karakter SPL membantu kamu memilih parfum sesuai kebutuhan. Untuk aktivitas sehari-hari, parfum dengan SPL sedang biasanya sudah cukup agar tidak terlalu mencolok. Tapi jika kamu ingin tampil menonjol di acara khusus, pilih parfum dengan SPL tinggi yang bisa menjaga aroma tetap hidup sepanjang hari. Intinya, SPL bukan soal parfum mahal atau murah, melainkan tentang seberapa baik wangi itu bekerja dengan karakter kulit kamu.

Parfum tidak hanya soal aroma, tapi juga pengalaman dan cara kamu mengekspresikan diri. Setiap istilah yang terdengar rumit sebenarnya membantu kamu memahami karakter wangi yang paling cocok dengan kepribadianmu. Jadi, setelah tahu lima istilah populer tentang parfum ini, mana yang paling menggambarkan gaya kamu dalam memilih aroma?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Warna Cat Rumah untuk Suasana Produktif, Pilih yang Terang!

07 Nov 2025, 16:03 WIBLife