5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuan

Usia hanyalah sebuah angka, tak menentukan apa pun

Memasuki kehidupan dewasa sama artinya usia kita semakin bertambah. Seiring dengan usia yang meningkat, biasanya hal itu dikaitkan dengan pencapaian.

Kondisi demikian cenderung akan menciptakan stigma-stigma yang digaungkankan oleh masyarakat. Biasanya hal tersebut kerap dialami oleh perempuan. Di antaranya, anggapan perempuan tidak laku ketika di usia yang menurut orang-orang sudah matang namun faktanya masih melajang. Sebagai perempuan, kita juga punya hak untuk memilih. Terlebih, hidup ini adalah kita yang menjalaninya. Maka, sudah semestinya kita tidak terlalu ambil pusing pada stigma perempuan tersebut. Mari membebaskan diri sendiri melalui beberapa cara berikut.

Baca Juga: 5 Stigma Perempuan yang Dipercaya Pria, Kalian Juga?

1. Setiap orang punya kesempatan menulis cerita hidupnya sendiri

5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuanilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai perempuan kita harus bisa menyadari kesempatan yang dimiliki, bahwa kita mampu menuliskan cerita hidup yang kita inginkan. Artinya, kita yang punya kendali penuh atas hal itu.

Jadi, jangan biarkan ekspektasi masyarakat mengenai apa yang harus kita lakukan di usia tertentu menjadi hambatan. Sebagai perempuan kita juga punya kebebasan. Maka, jangan terlalu mendengarkan ucapan orang lain dan beranilah untuk mengambil langkah besar.

2. Usia sejatinya hanyalah sebuah angka

5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuanilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Dima Valkov)

Usia sejatinya tak bisa dijadikan tolak ukur dalam menjalani hidup. Usia hanyalah angka bukan penentu kehidupan. Sehingga terlalu sempit apabila kita menetapkan sebuah pencapaian hanya berdasarkan usia.

Ada banyak faktor yang sejatinya mempengaruhi setiap pencapaian dalam hidup. Memikirkan usia hanya akan membuat kita takut dan enggan melangkah. Jadi, tanamkan pada diri bahwa usia bukanlah penentu segalanya.

Baca Juga: Mengulik Narasi Feminin dan Perempuan, Masihkah Terbelenggu Stigma?

3. Nikmati setiap momen yang terjadi

5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuanilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/tree lee)

Cara lain untuk membebaskan diri dari stigma mengenai usia yakni dengan berusaha menikmati momen yang terjadi. Jangan terlalu melihat ke belakang lalu terbelenggu ke dalamnya. Jangan pula terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Menikmati momen saat ini akan membuat kita mengusahakan yang terbaik dalam setiap kesempatan. Menikmati momen membuat kita tak terlalu pusing perkara usia. Ingat, hidup hanya terjadi satu kali maka manfaatkan hal itu dengan sebaik mungkin.

4. Setiap hal di dunia ini sudah ada yang menentukan

5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuanilustrasi merenung (pexels.com/Marlon Alves)

Sejatinya, standar usia dan pencapaian tertentu yang ditetapkan oleh masyarakat adalah sesuatu yang seringnya tidak masuk akal. Sebab setiap hal di dunia sudah ada yang menentukan. Sekalipun hal tersebut terlihat mustahil, akan selalu ada keajaiban bagi mereka yang percaya.

Sudah saatnya kita berhenti membahas persoalan usia. Selama kita berusaha, kerja keras, dan berani melangkah, maka takdir akan mengikutinya. Usia bukanlah penentu keberhasilan seseorang.

5. Fokus pada diri sendiri jauh lebih penting

5 Cara Membebaskan Diri dari Stigma Usia bagi Perempuanilustrasi menjadi diri sendiri (pexels.com/Huynh Van)

Terlalu sibuk memikirkan usia bisa menjadi bahaya bagi diri sendiri. Kita bisa saja menjadi lupa pada tujuan hidup yang sebenarnya. Maka, lebih baik fokus pada diri sendiri, hal yang memang bisa kita kendalikan. Jangan jadikan usia sebagai hambatan atau hal yang memberatkan kita untuk maju.

Pada dasarnya setiap manusia itu sama, baik laki-laki maupun perempuan. Keduanya punya hak dan kesempatan yang sama. Hanya saja sampai detik ini budaya patriarki masih cukup melekat di beberapa aspek sehingga melahirkan stigma-stigma tertentu yang menyudutkan posisi perempuan.

Apapun itu, kita sebagai perempuan harus bisa berdiri di kaki sendiri. Punya prinsip hidup, tujuan yang jelas, pola pikir terbuka, serta keyakinan, hal itu merupakan modal dasar menjadi perempuan independent. Saatnya kita menunjukkan eksistensi diri dengan menjadi diri sendiri. Semangat untuk perempuan-perempuan hebat!

Baca Juga: 6 Langkah Membebaskan Diri dari Delusionship, Kamu Berhak Bahagia

Izah Cahya Photo Verified Writer Izah Cahya

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya