“Saya menyadari bahwa duka dan bahagia itu berjalan beriringan, saling bersisian, layaknya juxtaposed,” tutur Ria Miranda.
“Dari kesadaran itu, saya mulai bereksperimen. Saya benturkan tekstur, padukan kontras, dan akhirnya menemukan sesuatu yang baru, yakni kemewahan, dinamika, dan makna kehidupan,” imbuhnya.
JUXTAPOSED RiaMiranda Signature: Duka & Bahagia Menari di Satu Kanvas

- Antara kelembutan dan ketegasan
- JUXTAPOSED menghadirkan pertemuan struktur arsitektural dan kelembutan floral
- Siluetnya mengalir lembut, namun berdiri tegak dalam keseimbangan yang memukau
- Ria menyatukan teknik tailoring presisi dengan unsur modesty feminin
- Eksperimen material lewat tekstur yang jadi cerita
- Ria berani bermain di wilayah yang jarang disentuh dalam modestwear
- Ia mempertemukan denim dengan velvet, wool dengan chiffon silk
Jakarta, IDN Times - Dalam setiap karya Ria Miranda, selalu ada jejak emosi yang tersulam rapi di antara lembutnya kain dan garis desain yang tenang. Namun kali ini, dalam koleksi RiaMiranda Signature 2025/2026 bertajuk “JUXTAPOSED”, sang desainer membawa sesuatu yang lebih dalam, yakni sebuah refleksi pribadi yang menjahit duka dan bahagia menjadi satu kesatuan visual yang memukau.
Bertempat di The Langham Jakarta, Rabu (22/10/2025), koleksi ini tampil bukan sekadar peragaan busana, melainkan perjalanan spiritual tentang keseimbangan hidup. Semuanya berpadu serasi lewat tekstur, kontras, dan dinamika yang mewah.
1. Antara kelembutan dan ketegasan

Seperti dua sisi mata uang, JUXTAPOSED menghadirkan pertemuan antara struktur arsitektural dan kelembutan floral yang menjadi ciri khas Ria. Siluetnya mengalir lembut, namun berdiri tegak dalam keseimbangan yang memukau, menciptakan kesan visual yang seolah berbisik: "indah bukan berarti lemah".
Ria menyatukan teknik tailoring presisi dengan unsur modesty feminin, membentuk narasi yang kuat tentang kekuatan perempuan modern. Ia menenun pesan bahwa keanggunan bukan hanya dari lembutnya warna, tapi juga dari keberanian untuk berdiri kokoh di tengah dinamika kehidupan.
2. Eksperimen material lewat tekstur yang jadi cerita

Dalam JUXTAPOSED, Ria berani bermain di wilayah yang jarang disentuh dalam modestwear. Ia mempertemukan denim dengan velvet, wool dengan chiffon silk, hingga ombré denim dengan shantung silk. Semua menjadi paduan yang kontras, tapi saling melengkapi, seperti cahaya dan bayangan yang menari di sore hari.
“Setiap tekstur saya benturkan dengan perasaan,” ungkap Ria.
“Ada masa berat yang saya ubah menjadi sesuatu yang menyenangkan dan itu tercermin dari keberanian saya memadukan bahan dan warna yang tidak lazim,” lanjutnya.
Hasilnya jelas membuat semua orang yang melihat tertegun. Lahir sebuah koleksi yang bukan hanya indah secara visual, tapi juga emosional. Ibarat busana yang terasa hidup karena dibuat dari perjalanan hati.
3. Arsip lama dengan wajah baru

Salah satu kejutan dalam koleksi ini adalah kembalinya ikon hoodie blouse, desain khas dari arsip lama RiaMiranda yang kini hadir dalam interpretasi baru. Potongan tersebut dimodifikasi menjadi lebih eksperimental, menandakan pertemuan antara kenangan masa lalu dan pandangan visioner masa depan.
Seperti nostalgia yang dipoles ulang, hoodie blouse ini tak lagi sekadar simbol modest fashion, melainkan lambang evolusi kreativitas. Ia menjembatani perjalanan Ria dari desainer yang romantis menjadi kreator yang berani mengeksplorasi dualitas antara tradisi dan modernitas.
4. Warna dan bentuk yang menyatu dalam paradoks

Palet warna koleksi ini terasa seperti perjalanan emosi yang subtil. Lembutnya pastel bertemu dengan tegasnya earth tone, sementara siluet longgar berpadu dengan potongan struktural yang rapi. Bentuk dan warna saling melengkapi, menciptakan harmoni visual yang merefleksikan filosofi hidup Ria, bahwa keindahan lahir dari keseimbangan antara rasa dan logika.
Setiap busana terasa seperti fragmen kehidupan yang dijahit dengan intuisi, bukan sekadar estetika. Ada gerak, ada napas, ada perasaan dalam tiap lipatan kain yang seolah setiap potongan bercerita tentang perjalanan batin seorang perempuan, yang telah belajar dari kontras hidupnya sendiri.
5. Tampil dengan panggung emosi yang menghidupkan suasana

Pertunjukan di The Langham Jakarta bukan sekadar peragaan mode, melainkan presentasi emosi. Dalam atmosfer elegan yang memadukan cahaya lembut dan aransemen musik kontemplatif, setiap langkah model terasa seperti fragmen doa.
Di sinilah JUXTAPOSED menemukan maknanya sepenuhnya sebagai perayaan kreativitas yang lahir dari keseimbangan. Ria menutup pertunjukan dengan ketenangan khasnya, yakni sederhana tapi sarat makna. Nilai tersebut mengingatkan kita kembali, bahwa busana terbaik bukan yang mencolok, tapi yang bisa menyentuh perasaan.
Dengan JUXTAPOSED, Ria Miranda mengubah perjalanan pribadinya menjadi karya yang universal tentang bagaimana manusia belajar berdamai dengan kontradiksi hidup. Ia mengajarkan bahwa keindahan sejati tak lahir dari keseragaman, tapi dari keberanian merangkul perbedaan.
Seperti benang yang menautkan dua warna berbeda dalam satu kain, JUXTAPOSED adalah kisah tentang menemukan harmoni di antara ketidaksempurnaan. Di tangan Ria, setiap jahitan pun menjadi doa dan setiap busana menjadi pernyataan lembut bahwa bahkan kontras pun bisa menjadi bentuk cinta.


















