Tengku Alia Sandra menceritakan pengalamannya berkariernya dalam seminar Generation STEM di JIS. 15 Februari 2020. IDN Times/Rizka Yulita
Alia bilang, untuk bisa survive dari pandangan miring masyarakat, para perempuan yang berkarier di bidang STEM harus tetap konsisten dan passionate di bidang pekerjaan mereka. "Kita harus tunjukkan kita siapa, jadi misalnya lagi meeting kita harus menyiapkan materi lebih bagus, perform lebih bagus, mengerti lebih cepat. Intinya, kita harus mempersiapkan diri kita dengan pertanyaan apa pun yang mungkin datang," ujar Alia.
Sambil tersenyum pahit, Alia kilas balik kepada pengalamannya sendiri. Walau gak pernah sampai didiskriminasi, tapi dia pernah merasa dipandang sebelah mata. Ia mengatakan, "Cuma ya, pengalaman dipandang sebelah mata ada, seperti waktu saya datang ke regulator kemudian orang regulatornya bilang 'eh nanti yang datang technical team-nya ya'. Padahal saat itu, saya belum ngomong apa-apa lho".
Perempuan lulusan Universitas Binus ini pun meneruskan keluhannya, "Just because i'm wearing heels then what? Ya gitu aja sih, tapi mestinya kita juga bisa menjelaskan dengan benar kalau gak ada masalah. Walau gak ada kasus yang signifikan mengganggu, tapi aku cukup sedih kenapa bisa sampai kaya gitu".