Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020

Fashion show yang ramah lingkungan!

Kelompok pegiat kain Humbang Kriya menampilkan koleksi berkonsep eco fashion dalam Jakarta Fashion Week 2020, Senayan City, Kamis (24/10) lalu. Humbang Kriya menggandeng label Purana Indonesia dan desainer Windy Chandra dalam kreasi busana bertema "Laboring Love, Weaving HOPE".

Busana dalam runway terbuat dari beberapa jenis kain Humbang Kriya, yaitu Humbang Shibori, Humbang Batiq, Tenun Songket Humbang, dan Humbang Ecoprint. Mari kita simak selengkapnya di bawah ini.

1. Humbang Kriya dibangun untuk mendukung kawasan Danau Toba sebagai salah satu dari empat destinasi super prioritas pariwisata Indonesia

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Humbang Kriya merupakan kelompok pegiat kain binaan Rumah Kreatif Sinar Mas (RKSM) di kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. RKSM ini dibangun sebagai respon terhadap nota kesepahaman yang ditandatangani Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kementerian Pariwisata mengenai pengembangan destinasi dan industri pariwisata.

Salah satu program pengembangannya, memfokuskan Danau Toba untuk menjadi salah satu dari empat destinasi super prioritas pariwisata Indonesia. Dengan adanya RSKM tadi, diharapkan Danau Toba yang tak jauh dari Humbang Hasundutan, dapat semakin dikenal hingga ke mancanegara.

2. Tema fashion show Humbang Kriya ini adalah Laboring Love, Weaving Hope. Laboring Love berarti cinta tanpa syarat & Weaving Hope adalah menenun harapan

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Pagelaran busana yang bertema Laboring Love dan Weaving Hope ini, terdiri dari 34 look dari brand Purana dan 14 desain Windy Chandra. Sesuai dengan namanya, pagelaran ini menyimbolkan cinta dan harapan untuk kemajuan daerah Humbang, Sumatera Utara.

"Kenapa lembaga keuangan bisa CSR ke fashion? Kita CSR di sana, murni karena cinta. Ini merupakan simbol kami untuk mendukung pengrajin kain di Humbang. Sedangkan weaving berarti menenun. Kita ingin bersama-sama menenun harapan untuk kemajuan Humbang Kriya," papar Dumasi MM Samosir Wongso, Direktur PT Asuransi Sinar Mas dan Pembina Rumah Kreatif Sinar Mas (RSKM).

3. Setelah sukses dengan Humbang Shibori pada Jakarta Fashion Week 2019, fashion show kali ini lebih menonjolkan konsep ecoprint

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Humbang Kriya telah sukses mempopulerkan Humbang Shibori dalam Jakarta Fashion Week tahun lalu. Kali ini, pagelaran busana lebih berfokus pada Humbang Ecoprint sebagai pilihan utama. Humbang Ecoprint muncul sebagai kesadaran dan komitmen Humbang Kriya untuk menjaga lingkungan, yang mana mendapat respons positif dari konsumen.

"Kita coba tawarkan kepada buyer busana yang eco-friendly dan menggaet pengrajin lokal. Ternyata, mereka mau membeli meskipun harganya cukup lebih mahal dibanding busana berbahan biasa," papar Nonita Respati, pendiri Purana Indonesia.

dm-player

Situasi ini memicu hadirnya konsep eco fashion. Konsepnya menghadirkan pembuatan pakaian tanpa merusak lingkungan dan menjamin kesehatan konsumen saat memakainya.

Baca Juga: "The Search for JFW 2020 Icons", Gebrakan Terbaru Jakarta Fashion Week

4. Humbang Kriya kembali bekerja sama dengan Purana Indonesia. Kali ini, Purana menampilkan 34 looks dengan kombinasi earth colors

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Sebelumnya, Humbang Kriya sudah bekerja sama dengan Purana Indonesia dalam Jakarta Fashion Week 2019 dengan pilihan utama kain Humbang Shibori. Kali ini, Humbang Kriya kembali menggandeng Purana untuk menampilkan kain Humbang Ecoprint.

Purana menampilkan 34 looks yang terdiri dari blazer, outwear, dress, sarong pants, ciggarette pants, dan lainnya. Konsep kali ini, memiliki warna utama earth colors seperti cokelat, palm green, kuning, mustard, dan sedikit merah. Pemilihan warna ini menunjukkan jika Purana konsisten dengan koleksi barunya yang bertajuk "Roots".

5. Windy Chandra keluar dari zona nyaman dengan menampilkan busana bertema "Midnight in Manhattan"

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Humbang Kriya juga menggandeng Windy Chandra untuk pagelaran busananya. Windy merupakan desainer yang kerap membuat gaun pengantin, gaun malam, dan kebaya. Dalam pagelaran "Laboring Love, Weaving Hope", Windy keluar dari zona nyaman untuk membuat tampilan yang lebih kasual.

Windy mengangkat tema "Midnight in Manhattan" yang menunjukkan bahwa kain tradisional pun, dapat merangkum tema internasional. Menurut Dumasi, kerja sama Humbang Kriya dengan Windy Chandra ini terlahir agar kain Humbang dapat diaplikasikan secara mewah.

6. Seluruh penjualan koleksi Humbang Kriya X Windy Chandra & keuntungan penjualan perhiasan desain khas Humbang, akan didonasikan

Humbang Kriya Usung Konsep Eco Fashion di Jakarta Fashion Week 2020IDN Times/Klara Livia

Sebagai bentuk kepedulian asuransi Sinar Mas yang gak setengah-setengah, Dumasi menyebutkan bahwa hasil penjualan koleksi Humbang Kriya x Windy Chandra ini akan didonasikan untuk pendidikan di daerah Mokndoma, Papua.

"Hasil penjualan koleksi ini, nanti akan kita sumbangkan ke Mokndoma, Papua. Ini hasil penjualan keseluruhan lho, bukan hanya keuntungan," tutur Dumasi. Gak hanya itu, hasil keuntungan penjualan perhiasan desain khas Humbang juga akan didonasikan. 

Baca Juga: Lazada Gelar Fashion Show "See Now Buy Now" dalam Jakarta Fashion Week

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya