Film Tomb Raider serentak diputar 7 Maret 2018 di layar perak. Jika Lara Croft tahun 2001 digambarkan sebagai perempuan yang memiliki tubuh luar biasa seksi dan berbalut baju minim, maka berbeda dengan karakter Lara Croft versi 2018.
Diperankan oleh Alicia Vikander, karakter Lara Croft sukses digambarkan jadi perempuan tangguh yang lebih manusiawi. Penampilannya pun lebih natural, tanpa perlu menjual keseksian tubuh perempuan.
Image Lara Croft dengan rambut berkepang, tubuh seksi, berpayudara besar, serta dibalut pakaian minim tentu sudah melekat di benak kita. Namun, film Tomb Raider teranyar membuat gebrakan baru. Tidak ada tubuh perempuan yang dieksploitasi di sini, film ini fokus pada ketangguhan fisik Lara tanpa perlu menonjolkan keseksian tubuhnya.
Tanpa sex appeal yang tinggi, Lara Croft digambarkan sebagai perempuan pada umumnya. Dia tak nampak layaknya dewi yang tiap saat selalu tampil rupawan, seksi, dan menggoda. Ada sisi humanis dan manusiawi yang ditunjukkan lewat karakternya.
Tak hanya fisiknya saja, secara mental dia juga digambarkan lebih umum dan sama seperti perempuan kebanyakan. Dibombardir dengan masalah dan tantangan yang dihadapi, secara mental Lara juga sempat terpuruk, frustasi, dan berada di breaking point. Ada sisi rapuh dari dirinya yang wajar dimiliki manusia.
Memang ketangguhan fisik Lara ditonjolkan di film ini. Namun, bukan berarti dia selalu tampil superior dan berhasil meng-handle hal di sekitarnya dalam sekejap. Misalnya saja saat scene gulat di awal cerita, Lara kalah dihajar bogem mentah lawan. Dia digambarkan sebagai perempuan yang berusaha untuk tangguh meski memiliki kelemahan.
Sosok Lara tidak digambarkan sebagai perempuan seksi dan manipulatif yang selalu berhasil menaklukan setiap pria berparas rupawan di sekelilingnya. Lara digambarkan lebih down to earth, tak seperti dewi Yunani.
Dia hanyalah perempuan yang sedang berjuang demi hidupnya sendiri. Hubungannya dengan para lelaki di sekitarnya juga biasa saja, tak serta merta semua pria yang ditemui langsung bertekuk lutut begitu saja.
Diperankan oleh Alicia Vikander, karakter Lara Croft berhasil mewakili perjuangan setiap perempuan zaman sekarang dengan problematika hidupnya. Bekerja banting tulang demi mencukupi hidupnya, merasa remuk dan terguncang ketika ditinggal pergi orang tersayang, hingga bagaimana caranya bangkit dan tetap tangguh meski dihajar dengan tantangan. Banyak problematika perempuan di kehidupan nyata yang tersaji dan dikemas secara apik di film ini.
Semoga ke depannya, makin banyak film yang menginspirasi dan terinspirasi dari banyak perempuan hebat di luar sana ya.