Bertepatan dengan Hari Ibu pada Rabu (22/12/2022), organisasi nirlaba Everidea Education menyelenggarakan webinar secara daring. Webinar ini bertajuk Evertalks#12 : ”Women in Leadership: Future Role of Women”.
Di kesempatan tersebut, hadir Dini Ardi Wardini yang merupakan Vice President of Product Innovation and Development di PT Paragon Technology and Innovation. Dini berbagi makna Hari Ibu untuknya beserta caranya agar tetap bisa membagi energi selama menjalankan peran sebagai perempuan.
Sebagian orang mungkin beruntung karena tumbuh dewasa ketika sosok ibunya masih sehat. Namun, sebagian lagi harus merasakan kehidupan tanpa ibu ketika dirinya sedang bertumbuh.
Mendengar cerita orang lain yang ibunya telah tiada, Dini merasa amat beruntung. Baginya, ini adalah hal yang perlu ia syukuri di Hari Ibu 2021.
"Hari Ibu ini penuh syukur. Saya bersyukur karena sampai hari ini, mama saya sehat dan masih ada. Mumpung masih ada, saya mau memberikan yang terbaik," kata sosok yang tergabung dalam innovation team di PT Paragon Technology and Innovation itu.
Diakui Dini, peranan perempuan masa kini sangat beragam dan harus diapresiasi apa pun profesinya.
"Ada beberapa peran yang dilakoni oleh seorang perempuan ketika berbagi energi di keluarga dan membagi energi di luar keluarga. Jadi ibu pekerja, sekolah, atau apa pun itu. Full time mother itu juga luar biasa. Setiap perempuan punya role," katanya.
Baginya, perempuan sangatlah luar biasa karena setiap hari harus recharge energinya. Karena perempuan dibutuhkan dalam keluarga selain dalam masyarakat, maka energi yang harus disiapkan pun tidak main-main besarannya.
"Peran ibunya benar-benar dalam. Jadi, kita mencoba menjadi versi terbaik dari diri sendiri," tutur istri dari Salman Subakat tersebut.
Punya banyak peran sekaligus harus mengisi banyak energi, tentu tidak mudah. Karena itu, mungkin saja masih ada kekurangan perempuan ketika menjalani kesehariannya. Namun, Dini menyarankan agar kita tidak menyesali hal itu dan merangkulnya.
"Jadi, kalau dibilang sudah jadi ibu yang ideal atau apa, oh aku belum melakukan ini, itu. Pada akhirnya, kita harus embrace. Pada akhirnya, syukuri apa yang sudah kita kerjakan, fokus sama kekuatan," kisahnya.
Dalam menjalani serangkaian perannya sebagai perempuan, sosok yang bertanggung jawab menghadirkan produk yang memberi manfaat untuk banyak orang ini, mengaku tidak sendirian. Ia didukung oleh support system, yaitu keluarga.
Ketika ditanya siapa saja support system yang paling berharga untuk Dini, keluarga ada di posisi pertama. Dimulainya dari sosok suami itu sendiri.
"Kita memang butuh banget support system, dimulai dari suami. Kita boleh bekerja apa gak, itu butuh support. Anak-anak juga support system kita yang memahami bagaimana kesibukan kita," beber ibu dari dua orang anak itu.
Di posisi selanjutnya adalah asisten rumah tangga. Ia juga memberikan edukasi kepada sang asisten dan memperlakukannya seperti anggota keluarga.
"Saya memperlakukan asisten rumah tangga seperti keluarga, memperlakukan kayak kakaknya anak-anak. Jadi, diberi education. Asisten bisa mengetik di laptop, buka YouTube ada edukasi apa. Saya melakukan serangkaian upaya supaya mereka resourceful," tandas dia.
Bagi Dini, memahami diri sendiri adalah hal yang cukup penting agar perempuan bisa berkontribusi. Ketika sudah memahaminya, maka kita pun tahu untuk apa kita ada di lingkungan sekitar.
"Setiap orang punya perjalanan yang berbeda. Dengan segala perannya itu, ada tujuan yang baik. Ketika ketemu tujuan yang lebih tinggi, kita jadi tahu tangga yg jelas. Memberikan kebermanfaatan yang seperti apa spesifiknya. Misalnya, lewat karya apa pun," jelas ibu dari Sarah dan Radit ini.
Ketika ditanya mengenai kepemimpinan apa yang tengah ia terapkan, Dini jujur jika ia masih terus berproses agar jadi pemimpin yang baik.
"Sebenarnya kan kalau kita bertanya pada diri sendiri, kita mau dipimpin oleh pemimpin yang seperti apa. Dan saya pun berproses terus jadi leader seperti apa. Lebih baik, lebih baik," harapnya.
Selama ini, orang mungkin memahami jika pemimpin itu harus ada di posisi terdepan. Namun, sebaris kalimat dari Dini memberikan pencerahan yang berbeda.
"Leader gak harus di depan, bisa di samping, bisa di belakang. Makanya, kita harus mengenali diri sendiri," saran sosok pencinta kucing dan tanaman hias ini.
Yang lebih positif lagi, Dini menjunjung tinggi kepemimpinan yang sifatnya transformatif. Artinya, ia menginginkan anak buahnya turut sukses.
Dilanjutkan Dini, tantangan perempuan masa kini adalah bisa mengatur energinya. Baginya, mengatur energi jauh di atas masalah mengatur waktu. Karenanya, penting untuk perempuan agar memiliki waktu untuk diri sendiri atau quality time.
Namun, quality time ala Dini tidaklah muluk-muluk. Selain naik sepeda, berdiam diri selama beberapa menit di pagi hari adalah cara ampuh yang selalu ia lakukan.
"Pagi habis salat subuh, saya selalu menyempatkan ke rooftop, diem gitu atau doa atau ngaji. Cuma 10 menit, 5 menit, ibaratnya pause gitu," katanya.
Namun, cara ini tidak mutlak. Intinya, perempuan bisa melakukan apa saja disukainya untuk quality time. Jalan kaki dan bercocok tanam bisa dilakukan. Bahkan, bertemu orang dapat menjadi quality time bagi sejumlah orang karena bisa memberi energi baru atau mendapatkan deep conversation.
Itu dia makna Hari Ibu dari Dini Ardi Wardini, pimpinan PT Paragon Technology and Innovation. Semoga penuturannya tentang perempuan yang harus berbagi dan recharge kembali energinya, memberikan semangat bagi srikandi di seluruh Indonesia ya!