Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mana yang Lebih Baik, Pembalut Sekali Pakai atau Pembalut Kain?

Seorang wanita menunjukkan pembalut sekali pakai dan pembalut kain.
Seorang wanita menunjukkan pembalut sekali pakai dan pembalut kain. (pexels.com/Karola G)

Pembalut merupakan salah satu produk menstruasi yang paling banyak dipilih oleh perempuan. Pasalnya, pembalut lebih praktis, mudah dipasang, dan tergolong murah. Tidak heran, berbagai jenis dan tipe pembalut pun terus diproduksi dan laris di pasaran.

Selama ini, ada dua jenis pembalut yang sering dibandingkan, yakni pembalut sekali pakai dan pembalut kain. Keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi sifat pemakaiannya berbeda. Pembalut sekali pakai bersifat disposable, sementara pembalut kain bersifat reusable. Nah, pembalut mana yang lebih baik dipakai saat menstruasi? Untuk menemukan jawabannya, mari kita cari tahu melalui ulasan di bawah ini.

1. Keunggulan pembalut sekali pakai

Pembalut menstruasi dipegang dengan satu tangan.
Pembalut menstruasi dipegang dengan satu tangan. (pexels.com/Karola G)

Pembalut sekali pakai banyak dipilih perempuan karena punya banyak keunggulan. Pertama, produk satu ini sangat praktis, terutama untuk dibawa bepergian. Terbuat dari bahan seperti kapas, gel, atau serat bambu, pembalut sekali pakai tidak perlu dicuci. Pembalut kotor bisa langsung dibuang dan diganti dengan yang baru.

Keunggulan kedua, pembalut sekali pakai mudah ditemukan di warung atau toko saat dibutuhkan dalam kondisi tak terduga. Ketiga, tipe dan ukurannya banyak, sehingga dapat dipilih sesuai kebutuhan. Tersedia berbagai bentuk (bersayap dan tanpa sayap), ukuran, dan tingkat penyerapan.

2. Kekurangan pembalut sekali pakai

Bercak darah di pembalut sebagai ilustrasi menstruasi
ilustrasi menstruasi (pexels.com/Karola G)

Kebanyakan pembalut sekali pakai kini terbuat dari 90 persen plastik. Sementara itu, penggunaan yang hanya sekali pakai membuat limbahnya terus menumpuk di tempat pembuangan. Padahal, pembalut sekali pakai mungkin membutuhkan waktu 500 hingga 800 tahun untuk terurai, menurut publikasi dari WHO (2024).

Tentu limbah pembalut sekali pakai dapat mengancam kesehatan lingkungan, manusia, tumbuhan, dan hewan. Proses produksi dan praktik penggunaan yang tidak tepat juga sama buruknya. Menurut sumber yang sama, pembalut sekali pakai dari bahan-bahan organik juga kurang efektif karena membutuhkan lebih banyak sumber daya dalam proses produksinya.

Bukan cuma isu lingkungan, pembalut sekali pakai juga rentan membuat aera kewanitaan menjadi iritasi. Bahkan, dilansir laman Go Ask Alice dari Columbia University, beberapa pembalut mungkin mengandung bahan kimia yang berbahaya. Oleh karena itu, praktik penggunaannya harus benar-benar diperhatikan.

3. Keunggulan pembalut kain

Seorang wanita menunjukkan pembalut kain.
Seorang wanita menunjukkan pembalut kain. (pexels.com/Karola G)

Berbeda dari pembalut sekali pakai, pembalut kain justru menawarkan pemakaian ulang agar lebih ramah bagi lingkungan. Pembalut jenis ini dapat dicuci, dikeringkan, kemudian dipakai kembali. Dengan demikian, sampah yang dihasilkan pun jauh lebih sedikit dan mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Bagi perempuan sendiri, pembalut kain lebih aman dan nyaman, karena umumnya terbuat dari kain halus seperti katun atau flanel. Penggunaannya bisa sampai 4,3 tahun, menurut laman Go Ask Alice dari Columbia University. Jadi, meskipun harganya agak mahal, tetapi sebenarnya jauh lebih hemat karena dapat digunakan untuk jangka panjang.

4. Kekurangan pembalut kain

ilustrasi pembalut kain penuh dengan darah menstruasi.
ilustrasi pembalut kain penuh dengan darah menstruasi. (pexels.com/Karola G)

Pembalut kain juga punya beberapa kekurangan. Banyak perempuan enggan menggunakannya lantaran kurang praktis. Butuh usaha dan waktu dalam proses pencuciannya. Ini tentu tidak cocok untuk dibawa bepergian, terutama saat traveling ke alam.

Jangan lupa, poses pencucian membutuhkan air bersih, sabun, dan tempat untuk menjemur. Tidak semua perempuan punya akses tersebut, misalnya anak kos dengan tempat jemuran yang terbatas. Belum lagi perawatannya harus ekstra diperhatikan agar tidak cepat rusak.

Kekurangan lainnya adalah bantalan pembalut kain sering kali lebih tebal, sehingga kurang nyaman untuk aktivitas tertentu. Terkahir, harganya cenderung lebih mahal. Bagi masyarakat dengan kondisi ekonomi tidak stabil, membeli pembalut kain akan terasa berat di awal, terutama karena harus punya stok yang cukup untuk dipakai bergantian.

5. Lantas, pembalut mana yang lebih baik?

Seorang wanita menunjukkan pembalut sekali pakai dan pembalut kain.
Seorang wanita menunjukkan pembalut sekali pakai dan pembalut kain. (pexels.com/Karola G)

Pembalut sekali pakai dan pembalut kain sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk untuk dipakai saat menstruasi. Kedua jenis pembalut ini dapat berfungsi dengan baik dan cukup higenis asalkan penggunaannya tepat.

Pembalut sekali pakai cocok dipakai saat banyak aktivitas di luar ruangan, karena praktis dan memudahkan pergerakan. Sedangkan, pembalut kain cocok dipakai saat menghabiskan waktu di dalam rumah. Pilih jenis pembalut sesuai waktu dan aktivitas yang tepat.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat memilih jenis pembalut. Di antaranya adalah kemudahan penggunaan, cara pemakaian, aksesibilitas, biaya, serta metode pembuangan. Kebutuhan setiap orang juga berbeda-beda. Jadi, gunakan pembalut sekali pakai maupun pembalut kain dengan bijak, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Novel Horor tentang Iblis dan Kerasukan, Bikin Merinding!

10 Des 2025, 23:58 WIBLife