Monica Oudang adalah Chairwoman dari Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), yakni organisasi nirlaba yang didirikan oleh Gojek. Perempuan berusia 41 tahun ini memulai karirnya di Gojek sebagai Chief Human Resource Officer Gojek sejak 2015.
Dalam wawancara khusus dengan tim IDN Times (2/6), Monica berbagi kisah tentang perjalanan kariernya hingga visi misi dan harapannya untuk kemajuan Indonesia. Berikut kisahnya!
Sukses sebagai Chairwoman yayasan sosial dan Bos HR GOJEK, Monica tentu identik dengan dunia sosial dan personalia. Namun siapa sangka, ternyata ia mengawali kariernya di bidang finansial?
"Aku dulu sekolahnya di jurusan keuangan. Waktu lulus aku berkarier sebagai investment banker yang lagi hot banget saat itu dan aku juga suka matematika. Jadi, aku merasa sejalan dengan strength. Tapi pas jalanin, enam bulan pertama, berat sekali," cerita Monica.
Ia sadar bahwa ia lebih senang berinteraksi dengan banyak orang. Akhirnya, setelah tiga tahun bergelut dalam bidang finansial, Monica memutuskan untuk berpindah haluan.
Sebelum memulai kariernya di Gojek, Monica mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang HR. Dari sinilah, ia bertemu dengan pendiri Gojek, Nadiem Makarim. Bermula dari saling bertukar pikiran untuk mencari talent terbaik, Nadiem mengajaknya bergabung dengan Gojek.
"Jujur, aku sempat agak bingung, mau gabung atau gak. Tapi, ajakan itu tidak bisa aku tolak. Selama perjalanan kita kenal, Pak Nadiem dan saya mempunyai visi yang sama. Salah satunya adalah ingin mengembangkan teknologi Indonesia," tuturnya.
Setelah melalui banyak pertimbangan, akhirnya Monica resmi bergabung dengan Gojek pada tahun 2015. Tentu banyak jatuh bangun yang ia lewati bersama Gojek. Namun, ia tidak pernah menyesal telah mengambil kesempatan tersebut.
"I took the leap of faith and it was the best decision I have ever made," ungkapnya.
Tahun ini, Gojek mendirikan organisasi nirlaba yakni Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB). Yayasan ini lahir berdasarkan DNA Gojek yang ingin selalu berkontribusi untuk perkembangan Indonesia. Monica pun ditunjuk sebagai Chairwoman dari yayasan tersebut.
"YABB ini merupakan suatu kesempatan untuk membawa value-value kita ke masyarakat dan ini juga sejalan dengan personal value saya," ungkapnya.
Di tengah pandemik, YABB kini berfokus untuk menolong masyarakat yang bergantung pada penghasilan harian. Memang, pandemik COVID-19 ini membuat mereka kehilangan sumber mata pencaharian.
"Dalam ekosistem gojek pun, mitra-mitra kita sangat terdampak. Kita merasa harus bergerak cepat untuk membantu komunitas-komunitas yang penghasilannya harian," tutur Monica.
Pandemik COVID-19 gak hanya memengaruhi ekonomi, namun juga mental masyarakat. Banyak yang merasa takut, gelisah, dan tidak mau berjuang dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini.
Melihat fenomena tersebut, Monica melalui YABB menggerakkan kampanye #SumbangSuara dengan tujuan menyebarkan harapan bagi sesama.
"Salah satu yang kita lihat, sumbangan berupa uang memang dibutuhkan. Namun, saat ini yang sangat langka juga, suatu harapan. Kata-kata yang baik dan penyemangat itu juga dibutuhkan untuk membangkitkan semangat juang," tutur ibu dua anak tersebut.
Kampanye ini sendiri pun disambut sangat positif oleh masyarakat. Sejumlah publik figur seperti SLANK dan Najwa Shihab aktif terlibat dalam gerakan ini.
Melalui Gojek dan YABB, Monica ingin terus memberikan dampak positif untuk perkembangan masyarakat Indonesia. Ia percaya bahwa Yayasan Anak Bangsa Bisa memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.
"Aku ingin membuat impact di indonesia. Ini bisa dilakukan kalau kita membentuk talent-talent di Indonesia. Secara personal, aku juga ingin terlibat untuk membantu generasi mendatang supaya bisa semakin berkontribusi," tutupnya.