Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Najwa Shihab Adalah Contoh Langka Jurnalis Indonesia

media.iyaa.com
media.iyaa.com

Najwa Shihab. Nama ini sudah pasti tidak asing lagi di telinga publik. Dikenal sebagai salah satu jurnalis senior tersukses di Indonesia yang saat ini semakin dipuja-puja banyak kaum berkat kepiawaiannya memandu program talkshow bertemakan politik, Mata Najwa.

Kenapa dia disebut sebagai 'contoh langka' jurnalis Indonesia? Karena tidak bisa dipungkiri, sejak pertama kali ngetop berkat liputan siaran langsungnya mengenai tragedi Tsunami Aceh tahun 2004 lalu sampai kini menjadi 'tuan rumah' di program-nya sendiri, perjalanan karir Najwa telah membawa banyak perubahan dan pengaruh luar biasa di dunia jurnalistik tanah air.

Buat Anak Muda Gemar Pantau Panggung Politik

liputanmakassar.co.id
liputanmakassar.co.id

Selama 7 tahun memandu program talkshow Mata Najwa, Najwa Shihab membawa banyak perubahan dan pengaruh terhadap pandangan anak muda terhadap panggung politik.

Citra Najwa sebagai pemandu talkshow yang tegas, independen, berani, namun tetap bisa menyuguhkan pertanyaan dengan ramah tamah membuat setiap episode dari Mata Najwa mudah dinikmati oleh penonton berbagai kalangan, tidak terkecuali bagi anak muda yang meski sebelumnya tidak terlalu suka memantau perkembangan panggung politik.

Konsep pengemasan Mata Najwa sebagai talkshow politik juga terbilang beda dari talkshow politik lainnya. Bukan hanya sekedar tanya dan jawab, Mata Najwa sering hadir dengan konsep seperti mengorek sisi lain dari pejabat publik tersohor yang belum pernah diketahui oleh publik sebelumnya, atau konsep debat antar dua tokoh atau dua kubu dari panggung politik untuk saling beradu argumen.

Ini tidak terlepas dari campur tangan Najwa sebagai sang 'tuan rumah' yang selalu bisa memandu keseluruhan acara dengan lugas, yang sering membumbui keseruan acara dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan spontan yang tidak pernah diduga oleh bintang tamu maupun pemirsa.

Bukti nyata betapa Mata Najwa dan Najwa Shihab sangat digemari anak muda masa kini adalah suksesnya gelaran Mata Najwa On Stage di berbagai kampus di kota-kota besar seperti, Jakarta, Surabaya, Malang, dan masih banyak lainnya.

Setiap gelaran Mata Najwa On Stage selalu dibanjiri ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang antusias untuk melihat langsung karakter tokoh politik negeri serta berinteraksi langsung dengan cara mengajukan pertanyaan seputar kebijakan pemerintahan.

"Anak Ulama yang Tidak Berhijab"

nonapanda.blogspot.co.id
nonapanda.blogspot.co.id

Terlepas dari prestasinya yang segudang dan pembawaan dirinya yang banyak disukai para penonton setia program Mata Najwa, Najwa Shihab rupanya masih punya beberapa pihak yang terang-terangan menunjukkan rasa tidak suka kepadanya.

Jika kamu mem-follow akun Instagram Najwa Shihab, kamu bisa melihat kolom komentar di postingan foto-fotonya yang dipenuhi dengan cibiran beberapa orang yang mengkritik penampilan Najwa yang tidak berhijab, padahal Najwa adalah putri dari salah satu Ulama paling berpengaruh di Indonesia, Quraish Shihab.

Patut disayangkan, ternyata masih saja ada orang-orang Indonesia yang lebih suka fokus mencibir ‘hal yang kurang’ daripada memuji segudang kelebihan dari orang itu. Padahal belum tentu orang-orang yang hobi mencibir itu punya bakat dan prestasi sebesar yang mereka cibir.

Beruntung Najwa tidak mau terlalu ambil pusing soal cibiran tentang dirinya yang tidak mengenakan hijab. Alih-alih membalas semua komentar negatif kepada dirinya (yang kita tahu kebiasaan haters adalah semakin ditanggapi malah semakin menjadi-jadi), Najwa memilih untuk tidak menjadikan itu sebagai penghalang baginya untuk terus berkarya demi kemajuan jurnalistik Indonesia.

Duta Baca Indonesia 2016-2020

youtube.com
youtube.com

Di sela-sela kesibukan sebagai pemandu program Mata Najwa, Najwa Shihab tidak melupakan kewajibannya untuk terus belajar dengan banyak-banyak melakukan kegemaran utamanya, membaca buku. Berkat kegemarannya ini pula, sejak Maret 2016 lalu Najwa ditunjuk oleh Perpustakaan Nasional untuk menjadi Duta Baca Indonesia periode 2016-2020.

Najwa dinilai sebagai publik figur yang lekat dengan dunia perpustakaan dan aktivitas membaca. Itulah yang membuat Perpustakaan Nasional memilihnya sebagai penerus Duta Baca tersohor sebelumnya seperti Tantowi Yahya dan Andi F Noya.

Sebagai Duta Baca, Najwa ditugaskan untuk berperan aktif meningkatkan minat baca dan mengampanyekan kebiasaan membaca di seluruh pelosok nusantara.

Tugas Najwa sebagai Duta Baca ini terbilang tidak mudah. Karena minat baca masyarakat Indonesia sekarang ini memang cenderung rendah. Bahkan menurut data dari UNESCO, minat baca Indonesia hanya berkisar 0,001 persen, yang berarti hanya satu dari 10 ribu orang Indonesia yang gemar membaca.

Meski begitu, Najwa mengaku optimis dapat melakukan tugasnya untuk meningkatkan minat baca. Bagi Najwa, hanya butuh satu buku untuk membuat setiap orang jatuh cinta pada kegemaran membaca.

Share
Topics
Editorial Team
Venita Beauty Dwi Aresa
EditorVenita Beauty Dwi Aresa
Follow Us